Tak sedikit kesalahan investor properti yang berujung merugikan pada diri sendiri. Niat hati ingin sukses, apa daya modal terbakar sia-sia. Agar lebih berhati-hati dalam mengambil langkah, yuk lebih jeli sejak awal!
Sahabat 99, kisah tentang investor properti yang merugi sudah bukan jadi rahasia lagi.
Faktanya, mereka jatuh ke dalam kesalahan yang seharusnya bisa dihindari sejak awal.
Bukannya untung, malah buntung yang menghampiri.
Jangan sampai kamu jadi korban selanjutnya akibat salah perhitungan!
Apa saja sih, kesalahan-kesalahan yang harus kita hindari?
5 Kesalahan Investor Properti yang Bikin Rugi Diri Sendiri
1. Membeli di Masa Booming
Masa di mana siklus properti sedang dalam masa peak sebenarnya adalah masa yang paling tidak tepat.
Hal itu terjadi karena harga sudah sangat tinggi, sehingga ketika investor berniat untuk menjual kembali…
Mereka bisa gigit jari karena sulit mencari pembeli yang berminat secara serius.
Pasalnya, harga properti di masa peak akan sulit turun dan bersaing secara ketat.
Guna menyiasati hal tersebut, pastikan Sahabat 99 memahami peluang secara tepat untuk berinvestasi.
Masa di mana pembelian properti tak terlalu ramai maupun sepi misalnya, dapat dimanfaatkan dengan baik.
Intinya, semua hal adalah soal memanfaatkan momen dengan jitu!
2. Acuh Terhadap Aspek Legalitas
Salah satu aspek terpenting dalam properti adalah aspek legalitas karena itu berurusan dengan hak kepemilikan.
Ada investor yang hanya emosi membeli sehingga tidak memerhatikan aspek legalitas properti yang ia beli.
Malangnya, hal ini ia sadari ketika properti itu sudah berjalan.
Jika izinnya tidak sah, tentu investor pula yang harus menanggung risikonya!
3. Membeli di Kawasan yang Tidak Hidup
Faktor lokasi tetap menjadi penting dalam investasi properti.
Berkaitan dengan lokasi, tentu berkaitan pula dengan lingkungan sekitar serta konsep yang dipilih.
Jika suatu kawasan perumahan yang ia beli ternyata tidak ramai, dan sepi, tentu hal ini akan menjadi bomerang yang akan menyerang sang investor sendiri.
Sebaliknya, kalau kawasan itu kemudian menjadi ramai dan hidup, tentu ia akan mudah menjual properti tersebut dengan harga yang baik.
Maka dari itu, dibutuhkan insting serta kejelian investor untuk mengetahuinya.
4. Mengabaikan Perawatan
Seorang investor mungkin tidak akan menempati aset yang ia miliki.
Sayangnya, ada pula investor yang membiarkan aset miliknya terlantar dan menjadi jorok.
Menjaga kebersihan dan juga perawatan sebuah properti menjadi penting untuk menjaga harga yang tetap baik.
Jika rumah atau apartemen yang dimilikinya rusak, tentu ini akan memengaruhi harga jual.
Otomatis, kesalahan investor properti yang satu ini terjadi dan merugikan dirinya sendiri.
5. Lapar Mata Belaka
Banyak sekali investor yang ikut-ikutan atau sekadar tertarik dari tampilan fisik.
Padahal untuk memilih properti untuk investasi, dibutuhkan tips cerdas dan riset yang cukup kuat.
Sang investor harus memiliki perbandingan properti-properti mana saja yang ingin dia beli.
Ada banyak faktor juga harus diperhatikan antara satu properti dengan properti lainnya mulai dari lokasi, akses, fasiltas dan lainnya sebagainya.
Karena itu, membeli properti bukanlah membeli sebuah kacang goreng atau baju di mal.
Butuh analisis sehingga propertinya dapat terjual dengan harga tinggi dan cepat laku.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Cek sebelum kehabisan!