Berita Berita Properti

Unik! Ini Alasan Kenapa Brunei Darussalam Tak Punya Gedung Pencakar Langit padahal Salah Satu Negara Terkaya

2 menit

Ada fakta unik dari negara Brunei Darussalam. Pasalnya, meski dikenal sebagai negara yang kaya raya, rupanya Brunei Darussalam tidak memiliki gedung pencakar langit. Apa alasannya?

Brunei Darussalam adalah negara yang terletak di daratan Pulau Kalimantan yang sangat masif pada pertambangan gas dan minyak bumi.

Dua sumber daya alam itu adalah pendapatan utama negara yang penduduknya sekitar 400.000 jiwa ini.

Tak heran, jika Brunei Darussalam dikenal sebagai negara yang kaya dan masyarakatnya hidup berdampingan dengan damai nan sejahtera.

Namun rupanya, meski negara kaya, Brunei Darussalam memiliki beberapa fakta unik.

Selain hanya memiliki sedikit kendaraan motor, di Brunei ternyata tak ada gedung pencakar langit.

Fakta ini pun membuat banyak orang bingung. Bagaimana bisa negara dengan sebutan terkaya ini tak punya gedung-gedung tinggi?

Daripada penasaran, simak alasannya di bawah ini!

Kenapa Brunei Darussalam Tak Punya Gedung Pencakar Langit?

Larangan Membangun Gedung Pencakar Langit

Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin

sumber: Brunei Tourism

Tidak adanya gedung tinggi di Brunei Darussalam bukan tanpa alasan.

Seperti dilansir bangkapos.com, rupanya terdapat larangan tidak boleh membangun gedung yang ketinggiannya mengalahkan ketinggian menara masjid-masjid di sana, terutama Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin.

Saat ini, diketahui gedung tertinggi di Brunei Darussalam, hanya memiliki tinggi sekitar 120 meter atau gedung dengan 21 lantai.

Gedung tertinggi tersebut merupakan gedung Kementrian Kewangan.

Tidak Memiliki Banyak Penduduk

Alasan kedua adalah Brunei Darussalam tidak memiliki banyak penduduk.

Penduduk yang tidak banyak tersebut, membuat Brunei Darussalam belum membutuhkan gedung-gedung pencakar langit yang memiliki kapasitas banyak.



Gedung-gedung yang tersedia saat ini masih bisa menampung masyarakat di Brunei.

Kenapa Brunei Darussalam Bisa Kaya?

Brunei Darussalam memiliki pendapatan per kapita rata-rata Rp445 juta per tahun, sehingga membuat penduduknya hidup sejahtera.

Penduduknya memiliki mata pencaharian di bidang layanan jasa ekspor impor dan perindustrian yang bergerak di bidang pertambangan.

Melansir dari Sekretariat Nasional Asean-Indonesia, penjualan minyak bumi Brunei Darussalam menyumbang sekitar 92 persen total pendapatan nasional.

Pada daerah-daerah penghasil minyak seperti yang telah disebutkan sebelumnya, produksinya mencapai kurang lebih 200 ribu barrel per hari.

Sementara, hampir semua gas asli Brunei Darussalam dicairkan di Loji Gas Asli Cecair Shell Brunei yang dibuka tahun 1972.

Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan gas alam cair (LNG) terbesar di dunia.

Brunei Darussalam adalah negara pengekspor LNG terbesar keempat di Asia Pasifik.

Lebih dari 82 persen LNG yang dihasilkan Brunei Darussalam dijual kepada Jepang melalui perjanjian jangka panjang yang pembaruannya dilakukan pada 1993.

Sebagian besar minyak bumi Brunei Darussalam dihasilkan di dekat Seria, lepas Pantai Kuala Belait, Ampar, dan Jerudong.

Tak hanya itu, Brunei juga cukup berkembang di industri pertaniannya, walau tak begitu besar.

Biasanya hasil pertanian negara tersebut biasanya hanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

***

Itulah alasan kenapa Brunei Darussalam tidak memiliki gedung pencakar langit.

Baca artikel menarik dan terbaru lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Ingin miliki rumah masa depan seperti di Casa De Ramos?

Dapatkan kemudahan bagi para pencari properti, penjual properti, atau sekadar mengetahui informasi, karena 99.co dan Rumah123.com memang #AdaBuatKamu.



Nita Hidayati

Penulis konten
Follow Me:

Related Posts