Penyakit kusta atau lepra merupakan penyakit infeksi kronis yang dapat merusak saraf. Yuk, simak seluk-beluk mengenai penyakit ini dan cara mengobatinya di sini!
Kusta atau lepra merupakan penyakit infeksi bakteri kronis yang dapat menyerang jaringan kulit, saraf, dan saluran pernapasan.
Penyakit yang satu ini juga dikenal dengan nama penyakit Hansen atau Morbus Hansen.
Meskipun jarang ditemukan di Indonesia, penyakit ini cukup berbahaya dan dapat menular, lo!
Oleh karena itu, yuk simak seluk beluk dan cara mengobati penyakit kusta di bawah ini!
Pengertian Penyakit Kusta
Penyakit kusta atau Morbus Hansen merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobakterium leprae.
Penyakit ini dapat menyerang saraf tepi atau primer, kulit, dan berbagai jaringan tubuh lainnya kecuali susunan saraf pusat.
Ketika bakteri menyerang sistem saraf, penderita akan mengalami mati rasa pada jaringan tubuh yang terkena tersebut.
Di zaman dahulu, penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang sangat ditakuti karena dianggap tidak bisa diobati dan dicegah.
Penyakit ini juga pernah dituliskan dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.
Di dalam Alkitab dituliskan bahwa Yesus diberi mukjizat untuk menyembuhkan seseorang yang menderita kusta atau lepra.
Penyebab Penyakit Kusta
Kusta disebabkan oleh bakteri bernama Mycobakterium leprae yang dapat menular dari penderita ke orang lain.
Penyakit tersebut ditularkan dari percikan cairan yang ada di saluran pernapasan, seperti ludah atau dahak yang keluar ketika batuk atau bersin.
Namun, kamu tak perlu khawatir karena penularan harus terjadi secara terus menerus dalam waktu lama hingga penyakit dapat tertular ke orang lain.
Selain itu, bakteri ini juga membutuhkan jangka waktu cukup lama untuk dapat berkembang biak di dalam tubuh penderita.
Jadi kamu tak perlu khawatir jika bersalaman, duduk bersama, atau bahkan berhubungan seksual dengan penderita kusta.
Kusta juga tidak dapat ditularkan melalui janin, sehingga ibu yang terkena kusta tidak akan menularkan penyakitnya ke bayi.
Faktor yang Meningkatkan Risiko Terkena Kusta
Terdapat juga beberapa faktor yang dapat meningkatkan seseorang terkena penyakit lepra.
Faktor tersebut di antaranya adalah:
- Bersentuhan dengan hewan penyebar penyakit kusta, yakni armadillo atau simpanse.
- Menetap dan berkunjung ke kawasan yang memiliki banyak penderita lepra.
- Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.
Gejala Penyakit Kusta
Pada awalnya, penyakit ini tidak menampakkan gejala yang jelas, sehingga sulit untuk mendiagnosis apakah seseorang menderita penyakit ini atau tidak.
Bahkan pada beberapa kasus gejala kusta baru akan muncul ketika bakterinya telah berkembang biak pada tubuh penderita selama 20-30 tahun.
Meskipun begitu, terdapat beberapa gejala kusta yang umumnya diderita penderitanya, seperti:
- Mati rasa pada kulit, beberapa penderita bahkan sampai kehilangan kemampuan untuk merasakan suhu, sentuhan, tekanan, atau rasa sakit.
- Muncul lesi pucat pada kulit yang menebal dengan warna lebih terang dibandingkan warna kulit lainnya.
- Muncul luka tetapi luka tidak memberikan rasa sakit.
- Saraf membesar atau membengkak pada area siku dan lutut.
- Otot pada bagian-bagian tubuh, terutama kaki dan tangan, menjadi melemah.
- Alis dan bulu mata rontok dan tidak tumbuh kembali.
- Mata yang kering dan jarang mengedip.
- Mimisan, hidung tersumbat, atau hilangnya tulang hidung.
Sering kali kusta akan menyerang sistem saraf penderita dan menyebabkan hilangnya sensasi rasa sakit pada penderita.
Hal ini menyebabkan luka atau cedera yang terdapat pada kaki dan tangan penderita tidak mereka rasakan dan muncul gejala hilangnya jari tangan atau jari kaki.
Jenis Penyakit Kusta
Berdasarkan dari tingkat keparahannya, medis mengelompokkan penyakit ini menjadi 6 jenis, yaitu:
1. Intermediate Leprosy
Jenis intermediate leprosy umumnya ditandai dengan berbagai jenis gejala.
Pada kulit penderita akan muncul lesi datar berwarna pucat yang lebih cerah dibandingkan dengan warna kulit lainnya.
Namun, lesi tersebut kadang akan sembuh dengan sendirinya.
2. Tuberculoid Leprosy
Jenis tuberculoid leprosy merupakan tingkat penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan intermediate leprosy.
Umumnya akan muncul lesi datar pada kulit penderita yang ukurannya cukup besar.
Setelah muncul lesi, penderita kemudian akan mengalami mati rasa disertai dengan pembesaran pada saraf mereka.
3. Borderline Tuberculoid Leprosy
Jenis penyakit lepra yang satu ini cukup parah dibandingkan sebelumnya.
Orang yang menderita jenis penyakit kusta yang satu ini akan mengalami tumbuhnya lesi berukuran kecil di sekujur tubuh mereka.
Meskipun kecil, lesi ini jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan tuberculoid leprosy.
4. Mid-borderline Leprosy
Mid-borderline leprosy adalah jenis kusta yang cukup parah.
Hal tersebut karena akan muncul lesi kemerahan pada penderita yang menyebar secara acak dan asimetris.
Lesi tersebut diikuti dengan hilangnya kemampuan untuk merasakan sakit dan terjadinya pembengkakan getah bening pada satu tempat.
5. Borderline Lepromatous Leprosy
Jenis penyakit kusta yang satu ini akan ditandai dengan munculnya lesi yang berjumlah banyak.
Lesi tersebut umumnya berbentuk datar, benjolan, nodul, dan terkadang mati rasa.
6. Lepromatous Leprosy
Jenis lepromatous leprosy merupakan jenis kusta yang paling parah.
Penyakit ini ditandai dengan lesi yang tersebar secara simetris dan mengandung banyak bakteri.
Penderita kemudian akan mengalami rambut rontok, gangguan pada saraf, dan organ-organ tubuh menjadi lemah.
Cara Mengobati Penyakit Kusta
Berkat kemajuan teknologi, kini penyakit lepra dapat disembuhkan secara medis.
Cara mengobati penyakit ini adalah dengan mengonsumsi berbagai jenis obat antibiotik yang direkomendasikan oleh dokter.
Penderita kemudian akan diberi kombinasi beberapa jenis antibiotik oleh dokter selama 6 bulan hingga 2 tahun.
Dokter umumnya akan memberikan jenis, dosis, dan durasi penggunaan antibiotik yang berbeda-beda tergantung dari jenis penyakit kusta yang diderita oleh pasien.
Beberapa contoh obat yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit ini adalah rifamipicin, dapsone, clofazimine, minocycline, dan ofloxacin.
Untuk pengobatan di Indonesia, umumnya dokter akan melakukan metode MDT atau multidrug theraphy pada penderita.
Selain diberi obat, beberapa pasien juga akan direkomendasikan untuk menjalani operasi sebagai penanganan lanjutan.
Operasi ini bertujuan untuk:
- Menormalkan fungsi saraf yang telah rusak karena bakteri;
- Memperbaiki bentuk tubuh penderita yang telah cacat; dan
- Mengembalikan fungsi organ tubuh.
Cara Mencegah Penyakit Lepra
Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin untuk mencegah penyakit ini.
Salah satu cara untuk mencegah penyakit lepra menjadi parah adalah dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dari dokter.
Hal lain yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terkena penyakit kusta adalah dengan menghindari kontak dengan hewan yang membawa bakteri penyabab penyakit.
Sementara itu, untuk di daerah endemik kusta, penting untuk melakukan penyebaran informasi mengenai penyakit ini kepada masyarakat.
Hal ini diharapkan dapat mendorong penderita untuk mau memeriksa diri ke dokter dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Selain itu, penyebaran informasi ini juga dilakukan untuk menghilangkan stigma negatif tentang kusta dan diskriminasi pada penderita.
***
Itulah seluk-beluk mengenai penyakit kusta yang telah disusun oleh 99.co Indonesia.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu.
Kamu sedang mencari rumah di Bandung?
Bisa jadi Dago Village adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!