Meski hanya mengemis, penduduk di beberapa kampung di Indonesia ini berhasil membangun rumah berukuran besar. Berikut adalah sejumlah kampung pengemis yang ada di Indonesia.
Banyak desa di Indonesia terkenal karena hasil bumi atau kekayaan lautnya.
Selain itu, ada juga beberapa desa di Indonesia yang terkenal karena pekerjaan yang diambil oleh penduduknya.
Sebut saja ada Kampung Pengusaha Warteg, Kampung Starling, Kampung Pedagang Roti Bakar, dan lain-lain.
Namun, ada juga beberapa desa di Indonesia yang terkenal karena penduduknya mencari uang dengan cara mengemis di kota-kota besar.
Kamu ingin tahu apa saja itu?
Yuk, simak daftar desa yang kerap disebut “Kampung Pengemis” di berbagai wilayah di Indoneisa berikut ini!
5 Kampung Pengemis di Berbagai Wilayah Indonesia
1. Desa Panyindangan, Kabupaten Indramayu
Jika dilihat sekilas, desa ini tampak seperti desa pada umumnya.
Namun, setelah ditelusuri, ternyata sebagian besar warga desa ini mencari uang dengan cara mengemis di kota besar, semisal Jakarta atau Bandung.
Melansir Sindonews.com, mencari uang sebagai pengemis sudah menjadi tradisi turun-temurun sejak tahun 1987.
Tidak hanya itu, penghasilan sebagai pengemis pun bisa mencapai ratusan ribu per hari.
2. Kampung Pengemis di Pamekasan, Madura
Mengutip Okezone.com, terdapat tiga dusun yang dikenal sebagai kampung pengemis di Pamekasan, yaitu,
- Dusun Pelanggaran, Desa Branta Tinggi,
- Dusun Pandan, Desa Panglegur, dan
- Dusun Asem Manis, Kecamatan Larangan Tokol.
Menurut tokoh masyarakat Dusun Pelanggaran, Mausul Nasri kebiasaan mengemis muncul setelah tahun 1960-an.
Kemudian, desanya diserbu hama tikus sehingga banyak tanaman yang mati.
Terancam tidak bisa makan, warga kemudian mengungsi ke daerah penghasil singkong untuk mengemis.
3. Kampung Kebanyakan, Kota Serang
Melansir Radarbanten.co.id, pada tahun 2016, tercatat 76 KK dari 525 KK mendapat penghasilan dari mengemis di kota besar.
Menurut Ketua RT, Muklas banyaknya warga yang memilih menjadi pengemis berawal pada tahun 2000.
Saat itu, seseorang dari luar kampung mengajak warganya untuk mengemis karena penghasilannya cukup besar.
Kemudian, banyak orang menjadi tertarik mengikuti jejak tetangganya yang menjadi pengemis.
“Alasannya suaminya menganggur, ada sebagian besar tukang ojek, dan lainnya, karena penghasilannya kurang dan rata-rata anak mereka banyak, bisa tiga sampai empat. Ditambah lagi keterampilan enggak punya,” kata Muklas, dikutip dari Okezone.com, Jumat (2/9/2016).
4. Desa Pragaan Daya, Kabupaten Sumenep
Melansir Tribunnews.com, warga Desa Pragaan Daya telah menjadi pengemis sejak tahun 1940-an.
Tokoh masyarakat di desa itu, KH Maimun, mengatakan banyak warga yang menjadi pengemis karena desanya gersang.
Karena tanahnya sulit ditanami padi, sejumlah warga pun memutuskan menjadi pengemis.
“Tetapi ada juga kala itu yang memilih menjadi penjahat. Hanya jumlahnya tidak banyak,” ujarnya.
5. Desa Grinting, Kabupaten Brebes
Mengutip Liputan6.com, pada awal 1980-an, banyak warga Desa Grinting merantau ke kota besar untuk menjadi pengemis.
Akhirnya, stigma “Kampung Pengemis” tersemat pada desa Kabupaten Brebes ini.
Padahal, saat ini kebanyakan warganya yang merantau keluar kota untuk berdagang makanan.
Warga dan Pemkab Brebes pun hingga kini berjuang untuk melawan dan menghilangkan stigma tersebut.
***
Itulah lima desa yang dicap sebagai kampung pengemis di Indonesia.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari rumah di Tangerang, bisa jadi Jade Park Serpong 2 adalah jawabannya.
Cek saja di 99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan rumah idamanmu!