Berita Ragam

8 Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi dan Contohnya yang Bisa Dipelajari dengan Mudah

4 menit

Property People, tahukah kamu apa saja kaidah kebahasaan teks eksplanasi selain penggunaan kalimat pasif dan faktual? Kalau belum tahu, berikut penjelasan selengkapnya!

Tek eksplanasi adalah suatu teks yang menceritakan proses terjadinya fenomena sehingga pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadinya fenomena tersebut secara jelas dan logis.

Nah, teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan proses pembentukan atau kegiatan yang terkait dengan fenomena- fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, atau budaya.

Salah satu karakteristik atau ciri teks eksplanasi ialah fakta alias memuat berita berisi fakta dan objektif.

Sementara itu, struktur teks eksplanasi adalah pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi.

Selain pengertiannya, bagi kamu yang sedang mempelajari jenis teks satu ini maka wajib memahami kaidah kebahasaan teks eksplanasi.

Hal ini karena setiap jenis teks mempunyai kebahasaan yang sangat unik tak terkecuali pada teks eksplanasi.

Secara umum, berdasarkan kaidah kebahasaan, teks eksplanasi sama dengan kaidah kebahasaan teks prosedur.

Ciri kebahasaan teks eksplanasi adalah menggunakan banyak kata yang bermakna denotatif karena termasuk sebagai teks yang berkategori faktual (nonsastra).

Melansir Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI oleh Ria Yusnita dan sumber lain, simak unsur kebahasaan teks eksplanasi di bawah ini!

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi dan Contohnya

1. Menggunakan Kata Bermakna Denotasi

kaidah kebahasaan teks eksplanasi

Sumber: repositori.kemdikbud.go.id

Kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah menggunakan kata bermakna denotasi atau denotatif.

Makna denotatif merupakan makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa dan bersifat objektif

Artinya, teks eksplanasi memuat fakta atau informasi secara faktual (nonsastra).

Fungsi fakta dalam teks eksplanasi adalah menyampaikan kebenaran dari informasi yang terdapat dalam tulisan.

2. Menggunakan Konjungsi Kausalitas maupun Kronologis

Kaidah teks eksplanasi adalah menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis (waktu).

Hal ini karena teks eksplanasi berisi paparan proses baik secara kausalitas maupun kronologis.

Contoh teks eksplanasi konjungsi kausalitas, misalnya, “sebab”, “karena”, “oleh sebab itu”, “oleh karena itu”, “sehingga”, dan lain-lain.

Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya.

Konjungsi kronologis (hubungan waktu), misalnya, “kemudian”, “lalu”, “setelah itu”, “pada akhirnya”, dan lain-lain.

  • Contoh konjungsi kausalitas:

Ada beberapa faktor yang paling mendasar yang menjadi penyebab terjadinya pengangguran. Pengangguran biasanya terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dan kesempatan kerja.

  • Contoh konjungsi kronologis:

Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit merah berkeriput. Selama bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan terus menjadi sempurna dan
siap dilahirkan.

3. Penggunaan Kata Ganti

kaidah kebahasaan teks eksplanasi

Sumber: repositori.kemdikbud.go.id

Kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah penggunaan kata ganti.

Kata ganti yang digunakan pada teks eksplanasi merujuk pada jenis fenomena yang dijelaskannya, bukan berupa persona.

Adapun kata ganti yang digunakan untuk fenomena itu berupa kata benda baik konkret maupun abstrak.



Contohnya demonstrasi, banjir, gerhana, embrio, kesenian daerah dan bukan kata ganti orang seperti “ia”, “dia”, atau “mereka”.

Nah, karena objek yang dijelaskannya berupa fenomena dan tidak berbentuk personal (nonhuman participation) maka dalam teks eksplanasi itu ditemukan banyak kata kerja pasif.

Contohnya “terlihat”, “terbagi”, “terwujud”, “terakhir”, “dimulai”, “ditimbun”, atau “dilahirkan”.

4. Penggunaan Kata Teknis

Contoh kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah banyak kata teknis atau peristilahan sesuai dengan topik yang dibahasnya.

Contohnya topik tentang kelahiran maka istilah-istilah yang muncul kebanyakan biologi.

Begitu juga jika topik tersebut tentang kesenian daerah maka istilah-istilah yang muncul adalah istilah budaya.

Nah, pemaknaaan terhadap istilah-istilah tersebut tentunya memerlukan bantuan kamus istilah, bukan kamus umum.

Dengan demikian, pemahamannya pun akan lebih tepat, sesuai dengan bidang masing-masing.

5. Penggunaan Kata Kerja Material dan Kata Kerja Relasional

kaidah kebahasaan teks eksplanasi

Sumber: slideplayer.info/Doddy Tedjo

Masih menurut sumber yang sama, kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah penggunaan kata kerja material dan kata kerja relasional.

Kata kerja material merupakan kata kerja yang mengacu pada tindakan fisik atau peristiwa dan digunakan untuk menjelaskan proses terjadinya sesuatu.

Sementara itu, kata kerja relasional yaitu kata kerja yang penghubung dan berfungsi menghubungkan subjek dengan pelengkap.

Misalnya “adalah”, “ada”, “menjadi”, “merupakan”, dan “memiliki”.

6. Fokus pada Hal Generic

Fokus pada hal umum (generic) adalah contoh kaidah kebahasaan teks eksplanasi.

Artinya, teks eksplanasi bukan berfokus pada partisipan manusia (non-human participants).

Misalnya penggunaan gunung merapi, salju, pelangi, dan lainnya.

7. Menggunakan Kalimat Pasif

teks eksplanasi adalah

Sumber: kumpulan-contoh.com

Salah satu kaidah kebahasaan teks eksplanasi adalah menggunakan kalimat pasif.

Berdasarkan pengertian, kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai penderita atau dikenai tindakan atau pekerjaan.

Nah, kalimat pasif ditandai oleh predikat yang berawalan “di-” atau “ter-“, Property People.

Khusus untuk kalimat pasif dengan subjek (dalam bentuk aktif) berupa “aku”, “saya”, “kami”, “kita”, “engkau”, “kamu”, “Anda”, “beliau”, atau, “mereka” harus langsung diikuti kata kerja yang berimbuhan “me-“.

8. Aturan Ejaan

Aturan ejaan adalah kaidah kebahasaan teks eksplanasi yang terakhir.

Kaidah kebahasaan tersebut tak terlepas dari aturan yang terdapat dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Aturan ejaan tersebut meliputi pemakaian huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, serta penggunaan tanda baca.

FAQ:

1. Apa itu teks eksplanasi?

Suatu teks yang menceritakan proses terjadinya fenomena sehingga dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadinya fenomena tersebut secara jelas dan logis.

2. Jelaskan kaidah kebahasaan teks eksplanasi?

Menggunakan kata bermakna denotasi, menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis, penggunaan kata ganti, banyak kata teknis atau peristilahan, penggunaan kata kerja material dan kata kerja relasional, fokus pada hal umum (generic), menggunakan kalimat pasif, dan aturan ejaan berdasarkan PUEBI.

***

Itulah penjelasan mengenai kaidah teks eksplanasi.

Semoga bermanfaat, Property People.

Baca artikel menarik lainnya di Berita.99.co atau melalui Google News kami.

Jangan lewatkan penawaran menarik dari www.99.co/id yang #segampangitu buat kamu.

Yuk, temukan hunian favorit sekarang juga!



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts