Pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Pulau Kalimantan ternyata sudah menjadi cita-cita Soekarno. Kini, hal tersebut diwujudkan oleh Presiden Joko Widodo.
Ide tentang pemindahan ibu kota negara Indonesia ternyata sudah aja sejak era Presiden pertama Indonesia, yakni Ir. Soekarno.
Fahrul Razi, Anggota DPD RU, mengapresiasi Jokowi yang berhasil merealisasikan cita-cita yang sudah lama ada itu.
Setelah lebih dari 70 tahun, perpindahan ibu kota dari jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berhasil diwujudkan oleh Jokowi.
“Perpindahan ibu kota pernah disampaikan oleh Pak Soekarno, tapi baru Pak Jokowi yang berhasil mewujudkan itu di Kalimantan. Satu langkah yang benar dan harus kita dukung,” ungkap Fahrul, Minggu (8/1/2023), dilansir dari tribunnews.com.
Namun, sebenarnya bagaimana ide awal yang dicetuskan oleh Soekarno?
Melansir dari berbagai sumber, berikut cita-cita Soekarno dalam memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan!
Cita-Cita Soekarno Jadikan Palangka Raya Jadi Ibu Kota
Dulu, Ir. Soekarno ternyata memiliki ide untuk memindahkan Ibu Kota Indonesia ke Pulau Kalimantan, tepatnya di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.
Cita-cita Soekarno terkait pemindahan ibu kota ini disebutkan di dalam buku bertajuk Soekarno dan Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangka Raya karangan Wijanarka.
Sang Bapak Proklamator yang akrab disapa Bung Karno itu ingin Ibu Kota Indonesia atau kini disebut Ibu Kota Negara berasal dari pemikiran dan konsep dari bangsa Indonesia itu sendiri, bukan hasil peninggalan para penjajah.
Pada 17 Juli 1957, Bung Karno menancapkan tonggak pembangunan Palangka Raya dan menyatakan bahwa kota tersebut harus menjadi modal serta model bagi pembangunan kota-kota di Indonesia.
Bung Karno bercita-cita untuk memadukan konsep transportasi sungai dan keindahan kota, seperti kita ketahui bahwa Palangka Raya dibelah oleh Sungai Kahayan.
Ia kemudian menceritakan ide dan konsepnya kepada beberapa insinyur asal Uni Soviet, lalu terjadi pembangunan jalan raya di lahan gambut Palangka Raya.
Namun sayang, perekonomian Indonesia memasuki 1960-an mengalami keterpurukan dan menyebabkan pembangunan Palangka Raya terhambat.
Setelah Bung Karno lengser pada 1965, Soeharto yang menduduki kursi presiden tidak ingin melanjutkan pembangunan Palangka Raya dan ibu kota negara pun tetap Jakarta.
***
Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya, Property People.
Baca artikel menarik lainnya hanya di www.99updates.id.
Untuk mendapatkan informasi ter-update, ikuti Berita 99.co di Google News.
Sedang mencari hunian? Dapatkan rekomendasinya di www.99.co/id dan Rumah123.com.
Tak perlu pusing cari hunian karena kami #AdaBuatKamu.
Podomoro Park Bandung bisa jadi pilihan yang tepat untuk kamu!