Sahabat 99 sudah tahu belum kalau tiap jenis saham memiliki perbedaan, risiko, dan keuntungannya masing-masing. Untuk lebih jelasnya, kenali jenis-jenisnya di sini ya. Cocok buat pengetahuan investor pemula, nih!
Secara umum saham adalah surat berharga atau bukti dari kepemilikan atas suatu perusahaan.
Dengan menyertakan modal, pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan dan aset perusahaan.
Selain itu, pemilik modal juga berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Lantas, apa yang membedakan satu saham dan saham lainnya?
Untuk mengetahuinya simak apa saja jenis saham berdasarkan karakternya berikut ini.
Mengenal Risiko & Keuntungan Jenis Saham
1. Berdasarkan Kemampuan Hak Tagih atau Klaim
Saham Biasa
Saham biasa atau disebut juga common stocks merupakan saham yang dapat melakukan klaim kepemilikan pada semua penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan.
Meski demikian, pemilik atau pemegang saham jenis ini hanya memiliki kewajiban yang terbatas.
Keuntungannya adalah, jika terjadi risiko terburuk, sebagai contoh perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung pemegang saham sebesar investasi pada saham tersebut.
Baca Juga:
Mengenal Istilah Pasar Modal serta Sejumlah Manfaatnya untuk Investor & Masyarakat
Saham Preferen
Saham preferen atau preferred stocks merupakan saham yang didesain menggabungkan antara obligasi dan saham biasa.
Beberapa investor menyukai saham preferen ini karena dapat menghasilkan pendapatan tetap, seperti bunga obligasi.
Saham preferen dapat mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham dan membayar dividen.
Pemegang saham ini dapat melakukan klaim atas laba dan aktiva sebelumnya.
Dividennya tetap selama masa berlaku dari saham dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa.
2. Jenis Saham dari Cara Pengalihannya
Saham Atas Unjuk
Saham Atas Unjuk atau disebut juga bearer stocks secara fisik tidak tertulis nama pemiliknya.
Hal ini bertujuan agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.
Banyak investor yang memiliki saham ini dengan tujuan untuk diperjualbelikan.
Meski demikian, investor tidak perlu khawatir, karena secara hukum, orang yang memegang saham diakui sebagai pemiliknya dan berhak ikut hadir dalam RUPS.
Saham Atas Nama
Kebalikan dari saham atas unjuk, nama pemegang saham tertulis jelas namanya di dalam kertas saham.
Cara untuk peralihan saham ini juga harus melalui prosedur tertentu.
3. Jenis Saham dari Segi Kinerja Perdagangan
Blue Chip Stocks
Blue chips stocks merupakan saham yang banyak diburu investor karena berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi di industrinya.
Selain itu, saham ini memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
Income Stocks
Jenis saham yang satu ini memiliki keunggulan dalam hal kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan di tahun sebelumnya.
Saham ini mempunyai kemampuan menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai.
Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.
Growth Stocks Well-Known
Growth stocks well known merupakan saham yang mirip dengan blue chip.
Jenis saham ini memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai petinggi di industri sejenis dan dikenal sebagai perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi.
Growth Stocks Lesser-Known
Walaupun bukan sebagai petinggi dalam industri, jenis saham ini tetap memiliki ciri growth stock.
Biasanya merupakan saham dari perusahaan daerah dan kurang populer di kalangan emiten.
Speculative Stocks
Investor dengan profil risiko yang tinggi bisa mencoba jenis saham speculative stocks.
Saham ini berpotensi menghasilkan laba tinggi di masa depan, tetapi tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun.
Baca Juga:
Mengenal 6 Jenis Investasi yang Populer dan Menguntungkan di Indonesia
Counter Cyclical Stocks
Jenis saham ini paling stabil saat kondisi ekonomi bergejolak karena tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.
Ilustrasinya jika terjadi resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi.
Hal ini bisa terjadi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.
***
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Sahabat 99!
Jangan lupa baca artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Sedang mencari hunian modern seperti di Apartemen Tangcity?
Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian masa depan impianmu!