Berita Berita Properti

Mengenal 5 Jenis Rumah Adat NTB, Lengkap dengan Gambar dan Penjelasannya!

3 menit

Nusa Tenggara Barat identik dengan pulau Lombok sebagai destinasi wisata pantai. Padahal, di daerah ini kamu juga bisa melakukan wisata budaya lo. Seperti berkunjung ke rumah adat NTB Sahabat 99!

Tidak hanya cantik berkat berbagai pulau kecilnya.

Nusa Tenggara Barat juga memiliki beragam keunikan budaya yang sarat makna dan filosofi.

Hal ini tampak dari berbagai desain rumah adat sebagai bangunan tradisional NTB.

Yuk, kita kenali lebih dekat lagi rumah adat NTB ini!

5 Jenis Rumah Adat NTB

1. Rumah Adat NTB Dalam Loka

Rumah adat yang paling terkenal di Nusa Tenggara Barat adalah Dalam Loka, yang berarti istana dunia dalam bahasa Sumbawa.

Dalam Loka dibangun pertama kali pada masa pemerintahan kerajaan Sumbawa.

Fungsinya adalah sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal para raja.

dalam loka rumah adat NTB

sumber: travel.tempo.com/dok.hasanuddin

Uniknya, Dalam Loka berdiri dengan ditopang oleh 99 tiang, jumlah yang sama dengan Asmaul Husna.

Menurut beberapa sumber, hal ini memang sengaja dilakukan agar rumah berdiri dengan kuat.

Selain itu Sumbawa memang dikenal sebagai daerah yang erat memegang syariat Islam sehingga aspek budayanya ikut terpengaruh.

Penopang ini terbagi menjadi dua bagian yang disebut dengan bala rea atau graha besar.

Untuk pembagian ruangannya sendiri adalah sebagai berikut:

  • Ruang Dalam di sisi Timur, berisi empat kamar untuk putri dan putra raja yang sudah menikah.
  • Area Dalam di sisi Barat, berfungsi sebagai tempat salat dan ibadah.
  • Ruang Dalam di sisi Utara, digunakan untuk ruang tidur dayang dan permaisuri.
  • Lunyuk Agung di bagian depan bangunan, berfungsi sebagai tempat musyawarah, pertemuan, dan resepsi.
  • Lunyuk Mas di sebelah Lunyuk Agung, khusus untuk istri menteri, permaisuri, dan tempat staf ketika upacara adat.
  • Ruang Sidang di belakang bala rea, sebagai tempat tidur dayang dan berlangsungnya sidang saat siang.
  • Kamar mandi berada di luar ruangan induk.
  • Bala Bulo, menjadi area keluarga atau tempat bermain anak raja.
  • Di area luar Dalam Loka terdapat lonceng istana, gapura, rumah jama, dan kebun.

2. Rumah Adat Bale Bonder

Jika di Sumbawa kamu bisa melihat rumah adat Dalam Loka, maka di daerah Lombok kamu akan melihat beragam Bale.

Bale merupakan bangunan adat suku Sasak dan dibangun dengan beratapkan jerami atau ilalang.

Pertama ada Bale Bonder, yakni bangunan berbentuk segi empat dan tertopang oleh 9-18 tiang.

Dinding Bale Bonder terbuat dari anyaman bambu dan atapnya tampak seperti kopiah hitam.

Fungsi utamanya adalah sebagai hunian pejabat desa atau dusun, oleh sebab itu posisi bangunan biasanya berada di tengah pemukiman.

Tak hanya itu, di Bale Bonder biasanya berlangsung pengadilan yang berkaitan dengan pelanggaran hukum adat.

3. Bangunan Adat Bale Lumbung

bale lumbung rumah adat NTB

sumber: matakota.com

Rumah adat NTB berikutnya adalah Bale Lumbung.

Bentuk bangunan ini sangat unik, berupa rumah panggung dengan ujung atap yang melebar dan runcing.

Jarak atap ke tanah hanya sekitar 1,5-2 meter dengan diameter 1,5-3 meter.



Sebagaimana namanya, bangunan ini berfungsi sebagai lumbung atau ruang penyimpanan hasil panen.

Inilah yang membuat masyarakat membangun Bale Lumbung dengan konsep rumah panggung.

Agar hasil panen yang tersimpan tidak rusak oleh banjir maupun hama tikus.

4. Rumah Adat NTB Bale Jajar

bale jajar NTB

sumber: rumah-adat.com

Untuk masyarakat dengan kelas ekonomi ke atas, mereka tinggal di bangunan bernama Bale Jajar.

Di Bale Jajar kamu bisa menemukan dua ruang dalem bale, sesangkok (serambi), dan sambi.

Sambi merupakan istilah yang popular untuk area penyimpanan bahan makanan dan barang keperluan rumah tangga.

Seperti kebanyakan rumah adat NTB lainnya, atap Bale Jajar pun pembuatannyan memanfaatkan material jerami.

Biasanya di area depan Bale Jajar ada sekepat dan di bagian belakang ada sekenam.

  • Berugaq Sekepat

Masyarakat Sasak tidak mau menerima sembarangan orang masuk ke dalam rumah.

Oleh sebab itu mereka membuat saung atau Berugaq Sekepat yang berdiri terpisah dari rumah tinggal.

Berugaq Sekepat memiliki empat tiang sebagai pondasi dan konstruksinya mengusung konsep panggung.

Jarak lantai ke tanah adalah sekitar 40-50 cm.

Di sini biasanya penghuni menerima tamu atau orang asing.

  • Berugaq Sekenam

Berbeda dengan Sekepat, Berugaq Sekenam biasanya berada di belakang rumah.

Bentuknya mirip, hanya saja ada enam tiang yang menjadi pondasi bangunan.

Area ini biasanya berfungsi sebagai tempat berkumpul keluarga dan melangsungkan kegiatan belajar mengajar.

5. Bangunan Tradisional Bale Tani

bale tani suku sasak sade NTB

sumber: bobo.gri.id/Aan Madrus

Kemudian yang terakhir rumah adat Bale Tani.

Bangunan ini biasanya menjadi hunian masyarakat Sasak yang bekerja sebagai petani.

Berbeda dengan bangunan lainnya, Bale Tani konstruksinya menempel dengan tanah.

Pembuatan lantainya memanfaatkan tanah liat, batu bata, abu jerami, getah pohon, dan kotoran sapi atau kerbau yang sudah melalui pembakaran.

Ruangan di dalamnya terbagi menjadi sesangkok, dalem bale atau kamar untuk anggota keluarga perempuan, dan pawon atau dapur.

***

Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.

Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.

Kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu!

Ada banyak pilihan hunian menarik, seperti kawasan Sutera Sawangan di Depok.



Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.
Follow Me:

Related Posts