Kayu anti rayap adalah kayu yang banyak dicari untuk material bangunan dan furnitur. Pasalnya jenis kayu ini memiliki ketahanan yang kuat. Ingin tahu apa saja jenis kayu tersebut?
Kayu merupakan salah satu material yang banyak digunakan dalam pembuatan bangunan, furnitur dan elemen lainnya dalam interior.
Sebagai material, kayu juga mampu meningkatkan keindahan dan kehangatan dalam ruangan.
Sayangnya, tidak semua kayu terbebas dari serangan rayap, sehingga membuat furnitur mudah lapuk dan keropos.
Namun kamu tidak perlu khawatir, ada kok beberapa jenis kayu yang tidak mudah rapuh meski diserang rayap dalam kurun waktu yang lama.
Jenis kayu yang tahan lama terhadap rayap tentunya akan membuat perabotan menjadi lebih awet dan tahan lama.
Berikut ini adalah jenis-jenis kayu tersebut.
9 Jenis Kayu Anti Rayap di Indonesia
1. Kayu Ulin
Kayu ulin atau biasa disebut kayu besi ini memiliki karakteristik yang sangat kuat.
Selain itu, kayu ulin juga sangat awet, tahan air dan tidak gampang termakan serangga atau rayap.
Kayu ini cocok menjadi material lantai dan bahan bangunan seperti konstruksi rumah, jembatan dan perkapalan.
2. Kayu Merbau
Merbau adalah kayu yang memiliki karakteristik yang cukup keras dan tahan terhadap jamur dan serangga termasuk rayap.
Kayu jenis ini memiliki warna cokelat kemerahan dengan tekstur garis terputus-putus.
Kayu merbau cocok digunakan untuk bahan furnitur di luar ruangan, seperti kursi, meja, dan lantai teras.
3. Kayu Sengon Laut
Kayu ini memiliki berbagai sebutan nama, di Maluku kayu sengon disebut sika atau selawaku.
Sedangkan di Papua, kayu ini disebut bae, bai, wa, dan wahogon.
Kayu sengon memiliki pertumbuhan tercepat di dunia dan mampu mencapai ketinggian hingga 7 meter.
Kayu jenis ini biasanya diproduksi menjadi peti-peti pengemas, papan partikel dan papan lapis.
4. Kayu Meranti
Jika dibandingkan dengan kayu antirayap lainnya, beberapa jenis kayu meranti memiliki bobot yang ringan.
Teksturnya cenderung kasar dengan permukaan berupa garis-garis halus berwarna abu-abu.
Warna kayu meranti sendiri beragam, ada yang berwarna merah, putih, dan kuning.
Kayu antirayap ini banyak digunakan untuk bahan dasar pembangunan rumah, seperti perancangan atap, dinding pembatas dan lantai rumah.
5. Kayu Jati
Pohon jati terkenal dengan kelebihannya yang antirayap dan ketahanannya yang begitu kuat.
Kayu jati memiliki ciri yang kuat dan keras serta idak akan terpengaruh oleh perubahan cuaca, baik panas maupun hujan.
Jenis kayu ini cocok digunakan untuk bahan lantai, furnitur, pagar, kerajinan dan bahan lainnya yang memungkinkan terpapar langsung dengan sinar matahari maupun hujan.
6. Kayu Bengkirai
Bengkirai merupakan jenis kayu yang keras dan tahan lama.
Meskipun begitu, tingkat ketahanannya masih di bawah kayu ulin, meranti dan jati.
Namun jika digunakan sebagai bahan lantai, kayu ini dapat bertahan lebih dari 30 tahun untuk penempatan di dalam rumah.
Kayu jenis ini hanya dapat bertahan kurang dari 30 tahun jika penempatannya berada di area luar rumah.
7. Kayu Sonokeling
Kayu sonokeling merupakan salah satu jenis kayu yang cukup populer di Indonesia.
Pasalnya, jenis kayu ini memiliki corak warna dan motif yang unik saat dilihat mata.
Kayu ini memiliki warna hitam agak kecokelatan diselingi warna kuning sedikit putih membuat jenis kayu ini punya nilai jual yang lumayan tinggi.
Sonokeling termasuk kayu yang keras sehingga mampu menahan air dan tidak mudah termakan rayap, sehingga akan awet jika digunakan sebagai bahan lantai kayu.
8. Kayu Damar Laut
Kayu damar laut merupakan kayu yang bersifat keras.
Tampilannya hampir sama dengan bengkirai dan memiliki serat yang lurus atau terpilin.
Kayu damar laut yang baru umumnya memiliki warna kuning kecoklatan.
Semakin lama terekspos di ruang luar, warna kayu damar laut akan semakin gelap.
Proses pengolahan kayu ini termasuk sulit karena sifat kayunya yang keras.
Untuk itu, diperlukan usaha lebih untuk mengolah kayu ini.
Dari segi harga, damar laut memiliki harga sedikit lebih murah dibandingkan kayu bengkirai.
Sama seperti kayu bengkirai, damar laut cocok digunakan untuk material lantai atau pagar.
9. Kayu Kamper
Kayu kamper merupakan kayu yang berasal dari daerah tropis dan banyak ditemui di Pulau Kalimantan, khususnya di Samarinda.
Kayu ini disebut kayu kamper karena baunya yang mirip aroma kamper.
Kamper sendiri merupakan salah satu bahan alami yang membuat rayap pergi.
Umumnya pohon dari kayu kamper memiliki tinggi mencapai 20-30 meter dengan diameter 0,6-1,2 meter.
Kayu ini memiliki daya tahan yang baik sehingga awet digunakan hingga 10-15 tahun.
Meski kayu kamper memiliki kadar air sebanyak 13 persen, material kayu ini kuat dan tahan banting.
Namun, kayu kamper juga punya kelemahan, terutama saat sudah lama digunakan dan terkena air serta menyusut.
Oleh karena itu, kayu ini tidak cocok dijadikan bahan dasar membuat pintu dan jendela rumah.
Kayu kamper sendiri lebih cocok digunakan untuk konstruksi atap dan plafon.
***
Demikian 9 jenis kayu anti rayap yang bisa menjadi pilihan untuk bahan bangunan dan furnitur di rumah.
Jangan lupa baca artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Sedang mencari perumahan di Kota Baru Parahyangan?
Pastikan hanya mencari di 99.co/id, ya!