Infrastruktur air dinilai menjadi pembangunan dasar dan menjadi yang paling awal dibangun di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sedang dibangun, proses pembangunan proyek tersebut dinilai menjadi yang paling pesat dibandingkan proyek lainnya.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih melanjutkan pembangunan infrastruktur dasar pendukung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara.
Pembangunan tersebut meliputi jalan dan jembatan, bendungan, drainase, intake air baku, hunian bagi pekerja, serta penyiapan lahan kawasan (land development).
“Kita ingin menghasilkan karya infrastruktur yang berkualitas yang memperhatikan lingkungan. Pembangunan IKN merupakan sejarah baru untuk mewujudkan peradaban baru. Saya ingin mengimplementasikan betul sejarah baru itu,” kata Menteri Basuki dikutip dari cnbcindonesia.com, Kamis (27/10/22).
Pembangunan infrastruktur IKN Nusantara dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan harapan Presiden Jokowi dengan mengusung konsep “Future Smart Forest City of Indonesia” sehingga tetap memperhatikan aspek lingkungan.
Proyek Infrastruktur Air Menjadi Awal Pembangunan IKN
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa infrastruktur dasar, seperti air baku, air bersih dan sanitasi, jalan dan jembatan, drainase dan embung, sangat penting untuk mengawali pembangunan IKN Nusantara.
“Tentunya ini menunjukkan kesungguhan Pemerintah dalam membangun IKN sehingga pada tahap berikutnya investasi bisa masuk dan bergulir,” ungkap Endra.
Sebagai upaya penyediaan air baku di IKN Nusantara, Kementerian PUPR tengah melaksanakan pembangunan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3000 liter/detik.
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Harya Muldianto mengatakan, Intake Sungai Sepaku ini dibangun dengan konsep Bendung Gerak (obermeyer) dan punya lebar bendung 117,2 meter, serta tinggi bendung 2,3 meter.
“Intake Sungai Sepaku dibangun untuk menyediakan air baku sebesar 3.000 liter/ detik yang kami kerjakan mulai dari Oktober 2021, sampai dengan April 2023 nanti. Saat ini progres fisiknya sebesar 38%, masih on schedule,” kata Harya.
Adapun pekerjaan meliputi tubuh bendung (main dam), dinding bendung, feeder canal, kantong lumpur, dinding hilir dan hulu, pekerjaan apron, kolam olak, serta pekerjaan Building Information Modelling (IBM).
“Saat ini kami sedang melaksanakan pekerjaan pembersihan di area tugu bendung. Area terbuka ini nantinya untuk bangunan intake, setelah ada bangunan intake nanti aliran air dari Sungai Sepaku masuk ke arah kantong lumpur lalu kemudian dipompa dari rumah pompa. Untuk pekerjaan fondasinya sendiri sudah selesai,” terang Harya.
Pembangunan Intake Sungai Sepaku Dipercepat
Sesuai instruksi Menteri Basuki, pembangunan Intake Sungai Sepaku juga dipercepat supaya dapat segera memenuhi penyediaan air baku di IKN Nusantara.
“Target kami untuk commissioning test pada akhir Desember ini. Hal tersebut sesuai instruksi Pak Menteri. Saat ini Obermeyer sedang dalam proses pengiriman, nanti setelah Obermeyer dan pompa selesai dipasang, maka progres fisik sudah 60 persen. Kalau sudah ter-install langsung 90 persen. Karena pekerjaan yang volumenya besar ada pada hydro mechanical,” terang Harya.
***
Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Property People.
Simak informasi menarik lainnya di www.99updates.id dan Google News kami!
Cari rumah impian? Gampang, tinggal buka www.99.co/id dan rumah123.com saja, yuk!
Buat segala kebutuhan properti, kami akan selalu #AdaBuatKamu.
Terdapat pilihan hunian menarik, salah satunya Derwati Mas Estate di Bandung.