Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta pengembang swasta ikut berperan membangun hunian terintegrasi dengan transportasi publik.
Menteri PUPR berharap kawasan mix-use (permukiman, jasa, dan komersial) dapat terintegrasi dengan simpul transportasi publik sesuai konsep Transit Oriented Development (TOD).
Konsep TOD ini merupakan salah satu solusi untuk mengatasi isu keterbatasan perumahan dan kemacetan yang terjadi di kota-kota besar.
Selain itu, konsep TOD sesuai dengan Program Satu Juta Rumah (PSR) untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Melalui siaran persnya, Menteri PUPR mengatakan bahwa integrasi hunian tak hanya untuk transportasi, namun juga untuk pengembangan kawasan dan kota (urban development).
Ia berharap, dengan adanya hunian terintegrasi dengan transportasi publik dapat membantu mengurangi kawasan kumuh di perkotaan.
Masyarakat Sambut Positif Hunian Terintegrasi Berkonsep TOD
Hunian terintegrasi berkonsep TOD sendiri sebetulnya telah dijalankan oleh pemerintah sejak April 2017 dan bekerja sama dengan Kementrian BUMN.
Pada periode pertama tersebut, Kementrian PUPR dan BUMN mengerjakan proyek hunian vertikal Rusunami di Stasiun Kereta Tanjung Barat dan Pondok Cina di Depok, Jawa Barat.
Ternyata, proyek Rusunami tersebut mendapatkan respon positif dan animo yang sangat baik dari masyarakat.
Hal itu membuat BUMN kembali meluncurkan tiga proyek TOD di Stasiun Senen, Juanda, dan Tanah Abang dengan dukungan penuh dari Kementerian PUPR.
Baca juga:
13 Jenis Hunian yang Dikenal di Indonesia
Seperti disampaikan Sekretaris Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Dadang Rukmana hunian terintegrasi berkonsep TOD adalah pilihan terbaik bagi para milenial.
Apalagi, harga tanah di kawasan perkotaan sangat mahal, tentu rumah susun berkonsep TOD yang dekat dengan stasiun kereta adalah solusi terbaik untuk mendapatkan rumah.
“TOD merupakan salah satu pendekatan yang akan terus kita dorong dalam menyediakan perumahan khususnya untuk MBR dan kaum milenial,” ujar Dadang.
Hunian Terintegrasi dengan Stasiun Kereta
Dalam kesempatan itu, Dadang Rukmana juga mengatakan pembangunan hunian terintegrasi stasiun kereta adalah langkah awal dari pembangunan berkonsep TOD.
Selanjutnya, pemerintah juga akan memperluas pembangunan hunian terintegrasi berkonsep TOD di kawasan terminal bus.
“Sesuai definisinya, TOD adalah pembangunan kawasan mix-use yang beriorientasi khususnya pada stasiun kereta, namun bisa juga terminal bus seperti di Baranangsiang, Bogor” ujarnya.
Menurut Dadang, sejauh ini pembangunan TOD masih merupakan sinergi antara BUMN, seperti antara Perum Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Namun, tak menutup kemungkinan bila di kemudian hari pihak pengembang swasta juga ikut berperan membangun hunian terintegrasi dengan transportasi publik.
Baca juga:
Mau Dihuni atau Dijadikan Investasi, Hunian TOD Bisa Bikin Anda Untung Berlipat
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi dan berita menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.
Jangan lupa untuk mencari segala kebutuhan properti lewat 99.co/id.