Pandemi virus corona atau Covid-19 memengaruhi berbagai aspek ekonomi, harga rumah pun mengalami penurunan yang tajam. Apa saja segmen properti tersebut?
Industri properti turut terkena imbas dari pandemi Covid-19.
Daya beli yang menurun imbas dari ekonomi yang melambat membuat harga rumah pada kuartal-I tahun ini jadi menurun tajam.
Hasil Survei Harga Rumah
Menurut hasil survei Indonesia Property Watch (IPW), nilai penjualan perumahan di wilayah Jabodebek-Banten mengalami penurunan.
Penuruan tersebut rata-rata mencapai 50,1 persen di kuartal 1 tahun 2020.
Survei IPW dilakukan terhadap 95 proyek perumahan yang terbagi dalam 4 wilayah besar yaitu:
- Jakarta
- Bekasi
- Bogor (termasuk Depok)
- Banten (Serang, Cilegon, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang).
Nilai penjualan sebesar Rp1.440.918.534.767 pada triwulan sebelumnya harus jatuh sampai mencapai Rp719.056.090.052.
Survei itu menunjukkan, penurunan nilai penjualan perumahan tertinggi terjadi di wilayah Bekasi sebesar 56 persen.
Lalu diikuti oleh wilayah Bogor sebesar 55,3 persen, Depok 50,9 persen.
Sementara penurunan paling rendah terjadi di Cilegon sebesar 27,2 persen.
Baca Juga:
Mau Kredit Agunan Rumah? Ini 5 Bank di Indonesia yang Menyediakannya
Segmen Harga Rumah yang Turun
1. Harga Rumah di Bawah Rp300 Jutaan
Menurut survei IPW tersebut, penurunan tertinggi terjadi di segmen harga rumah di bawah Rp300 jutaan.
Segmen rumah tersebut turun 62,5 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang turun 68,8 persen, jika dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun 2019 year over year (yoy).
2. Didominasi oleh Pasar End-User
Segmen tersebut didominasi bukan oleh investor melainkan pasar end-user.
Segmen ini ternyata tidak sanggup bertahan.
Apalagi dengan kecenderungan daya beli yang terus menurun.
Mengutip detikcom, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan kalau dari sisi harga relatif sedang di bawah.
“Dari sisi harga properti saat ini harga relatif sedang di bawah, koreksi terjadi. Tapi dari sisi konsumen tidak semua mereka akan membeli apalagi end user yang tergerus daya belinya,” jelas Ali Tranghanda, Minggu (26/4/2020).
Baca Juga:
Bagaimana Cara Kredit Rumah Langsung Ke Pemilik? Begini Proses & Penjelasannya!
Penyebab Harga Rumah Turun
1. PHK dan Menurunnya Penghasilan
Menurut survei IPW penurunan harga di segmen ini disebabkan:
- Potensi terjadinya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
- Menurunnya penghasilan masyarakat kelas menengah ke bawah.
Sementara itu di segmen harga di atas Rp 1 miliar ke atas yang didominasi investor juga terjadi penurunan sebesar 46,0 persen.
Dibandingkan kuartal sebelumnya atau 36,4 persen jika dibandingkan dengan kuartal I-2019.
Penurunan di segmen atas juga masih lebih rendah dibandingkan penjualan di segmen harga menengah antara Rp300 jutaan sampai Rp1 miliaran.
2. Penundaan Pembeliaan
Meskipun terjadi penurunan di segmen ini, diperkirakan pasar masih memiliki potensi daya beli yang cukup terjaga.
Penurunan ini lebih disebabkan faktor psikologis dalam menunda pembelian.
***
Simak juga artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Sedang mencari properti masa depan di perumahan Jakarta, Surabaya, Bali atau kota lainnya?
Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu!