Berita Berita Properti

Harga Properti Seken di Indonesia Merosot Tajam Akibat Covid-19. Hingga 30 Persen!

2 menit

Kondisi perekonomian nasional yang tengah terguncang karena wabah, membuat banyak investor menunda untuk mengalirkan dananya. Termasuk ke sektor properti sekunder. Hal ini tentu saja membuat peminat properti makin minim sehingga harga properti pun berpotensi merosot tajam.

Pada awal tahun 2020, kinerja sektor properti di Indonesia sudah mulai naik.

Namun kondisi ini tak bertahan lama dan mulai menurun setelah dikonfirmasi adanya wabah Covid-19.

Tak hanya sektor properti primer, harga properti sekunder pun diprediksi akan terjun bebas selama kuartal II.

Harga Properti Seken Turun Hingga 30 Persen

Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI), Lukas Bong, mengatakan bahwa saat ini banyak investor yang kembali memasang sikap wait and see,

“Semester pertama ini kemungkinan ada penurunan yang cukup tajam, terutama pada kuartal kedua. Padahal Januari sampai Maret sudah mulai naik, baru mau recovery, tapi kena corona ya, nyungseplah, drop lagi,” ujar Lukas dilansir dari bisnis.com.

Masih menurut Lukas, penurunan yang cukup tajam ini juga dipengaruhi oleh bulan Ramadan yang semakin dekat.

Terlebih secara siklus, penjualan properti saat lebaran memang cukup rendah.

“Kuartal kedua 2020 diprediksi lebih parah karena April ini lagi puncaknya, kepotong juga dengan puasa, Lebaran, yang biasanya secara siklus cukup rendah. Ditambah kondisi seperti sekarang ini ya, bakal makin parah,” tambahnya.

Baca Juga:

Catat! Ini Batas Maksimal Gaji untuk Mendapat KPR Subsidi Sesuai Aturan Baru

Catatan penjualan properti yang ada kebanyakan hanya dilakukan oleh orang yang memang betul-betul membutuhkan uang.

Tuntutan finansial ini pula yang membuat kebanyakan penjual menerapkan prinsip “yang penting laku”.



Sehingga potongan diskon yang diberikan cukup signifikan, yakni bisa mencapai 30 persen dari harga produk.

Namun untuk harga properti seken, penurunan ini bisa lebih besar lagi tergantung negosiasi antar penjual dan pembeli.

Proyeksi Pemulihan Sektor Properti

Dampak Covid-19 benar-benar turut berpengaruh terhadap penjualan properti sekunder khususnya subsektor residensial yang menyasar target penjualan kalangan investor.

Sebaliknya, penjualan terhadap kalangan pengguna akhir atau end pasar tidak terlalu berdampak signifikan.

Untuk rumah seken, yang saat ini masih banyak diincar adalah rumah toko, atau properti komersial dengan harga di sekitar Rp500 juta per unit.

Namun seiring ditariknya kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar di Jakarta dan lockdown lokal di beberapa daerah.

Diharapkan kondisi “wait and see” dalam sektor properti bisa segera berakhir.

Terlebih di wilayah Jakarta yang menjadi pusat bisnis dan pemerintahan.

Proyeksi sementara, kondisi ini akan selesai saat Hari Raya Idul Fitri 2020.

Baca Juga:

Sektor Properti Ini Diramalkan Paling Cepat Pulih Selepas Covid-19

Semoga informasinya bermanfaat Sahabat 99.

Jangan lupa kunjungi situs Berita Properti 99 Indonesia untuk melihat artikel menarik lainnya.

Temukan hunian impian Anda di 99.co/id!



Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.
Follow Me:

Related Posts