Berita Berita Properti

Imbas Perang Rusia-Ukraina, Harga Baja dan Bijih Besi Alami Kenaikan. Berpengaruh ke Sektor Properti?

2 menit

Harga baja dan bijih besi dikabarkan mengalami kenaikan imbas dari perang Rusia-Ukraina. Hal ini disebut-sebut bakal memengaruhi penjualan properti. Benarkah?

Melansir kontan.co.id, harga bulanan baja dan bijih besi naik di pasar global akibat dari perang Rusia dan Ukraina.

Dalam catatan yang telah dihimpun, harga bulanan baja di pasar global merangkak naik 3,3 persen.

Setali tiga uang, harga bulanan bijih besi mengalami kenaikan dengan peningkatan sebesar 6,27 persen.

Menanggapi hal tersebut, CEO dan Founder Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda buka suara.

Dia mengatakan untuk menyiasati kondisi ini, pengembang perlu lebih efisien dalam mengatur biaya.

Salah satu langkah yang bisa ditempuh yaitu dengan memangkas biaya pemasaran dan mengimplementasikan sistem pembangunan atau konstruksi yang lebih efisien.

“Kenaikan itu bisa memengaruhi harga jual properti 7% sampai 10%. Itu tidak terhindarkan,” ucap Ali kepada Kontan.co.id.

Perpanjang PPN DTP hingga Akhir Tahun Jadi Solusi?

pembangunan rumah

sumber: beritasatu.com

Masih menurut Ali Tranghada, dampak kenaikan harga bahan baku sebenarnya telah dirasakan di sektor properti sejak awal tahun.

Akan tetapi, katanya, para pengembang umumnya memilih untuk berhati-hati dalam menaikkan harga jual.

Ali menilai, kebijakan lain yang bisa ditempuh oleh pemerintah yakni dengan perpanjang Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sampai akhir tahun.

“Untuk meredam sementara dampak kenaikan PPN 11% juga dan membantu daya beli sambil menunggu seiring perbaikan ekonomi nasional,” tandasnya.

Untuk kamu ketahui, sebelumnya pemerintah telah mengumumkan untuk memperpanjang insentif PPN DTP berupa diskon PPN rumah yang mencapai 50%.

Insentif tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 6/PMK.010/2022 dan berlaku hingga 30 September 2022.



Salah satu tujuannya, insentif tersebut diharapkan efektif guna meningkatkan daya beli masyarakat dan mendukung sektor perumahan dengan efek pengganda yang besar ke perekonomian nasional.

Perlu Antisipasi Serius

harga baja dan bijih besi naik

sumber: republika.co.id

Di lain pihak, Ketua Apindo Bidang Properti dan Kawasan Ekonomi, Sanny Iskandar memiliki pandangan yang hampir sama dengan Ali Tranghada.

Menurutnya, dampak fluktuasi harga bahan baku untuk properti dan kawasan industri serta konstruksi telah dirasakan sejak tahun lama.

Maka dari itu, apabila kondisi ini tidak diantisipasi secara serius, maka dikhawatirkan bakal memberatkan sektor properti dan kawasan industri.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan pemerintah dapat menghadirkan kebijakan yang memberikan berbagai kemudahan, salah satunya demi mendorong peningkatan volume produksi dalam negeri.

Untuk diketahui, Rusia merupakan eksportir baja terbesar keempat di dunia.

Sejauh ini, negara tersebut memasok baja lebih ke 150 negara.

Adapun industri konstruksi saat ini menyumbang lebih dari 50% permintaan baja dunia.

***

Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.

Pantau terus artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Apabila kamu sedang mencari hunian nyaman di sekitar Tangerang Selatan, bisa jadi The Parc adalah pilihan terbaik.

Temukan pilihan lainnya hanya di situs properti www.99.co/id dan www.rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.



Hendi Abdurahman

Mengawali karier sebagai penulis lepas seputar tema olah raga di sejumlah media online. Sejak 2021 menjadi penulis konten di 99 Group dengan cakupan tema meliputi properti, marketing, dan gaya hidup. Senang menjelajah kota di akhir pekan.
Follow Me:

Related Posts