Generasi baru yang datang hadir dengan gagasan-gagasan kreatif untuk memanfaatkan media tanah liat menjadi aneka furnitur rumah yang mewah. Penasaran?
Beberapa dekade silam, beragam furnitur rumah dari tanah liat sempat populer dan mendominasi di setiap sudut rumah.
Dari mulai peralatan minum, peralatan masak, hingga peralatan mandi banyak yang terbuat dari tanah liat.
Namun, seiring perkembangan zaman, berkembanglah industri besi dan plastik dan mulai mengambil alih furnitur dari tanah liat.
Alasan utamanya yaitu untuk soal kepraktisan dan juga kemurahan harganya.
Memang, bila dibandingkan, perkakas dari plastik umumnya jauh lebih murah, lebih awet, dan lebih tahan lama.
Berbeda dengan furnitur dari tanah liat yang rentan rusak atau pecah dan proses pembuatannya pun cukup memakan waktu.
Itulah kenapa kehadiran furnitur dari tanah liat mulai tergusur dan hampir sebagian besar isi rumah diisi oleh peralatan plastik, plastik, dan plastik.
Padahal, sebetulnya furnitur dari tanah liat punya manfaat dan kelebihannya tersendiri yang tak bisa digantikan oleh furnitur dari bahan lainnya.
Nah, sebelum furnitur tanah liat semakin terpinggirkan, coba simak dahulu betapa unik dan indah aneka furnitur rumah yang terbuat dari tanah liat berikut ini.
Seperti dilansir dari 1stdibs.com, berikut 11 furnitur rumah unik dari tanah liat.
11 Furnitur Rumah dari Tanah Liat yang Sangat Mewah
1. Ceramic Table Karya Lee Hun Chung
Seniman Korea Selatan bernama Lee Hun Chung membuat meja keramik ini secara manual di studio pribadinya.
Untuk membuatnya, ia menggunakan teknik pelapisan tradisional yang berasal dari abad ke-15.
Dengan menggabungkan kemampuannya dalam seni ukir dan seni lukis, Lee pun berhasil membuat furnitur rumah yang sangat unik ini.
Selain warna-warna cerah, pola yang dihasilkan pun cukup terbarukan sehingga menambah perspektif baru dalam seni keramik ranah domestik.
2. Oo Lamp Karya Eny Lee Parker
Ketika dimintai pendapat soal karyanya ini, desainer Eny Lee Parker menjelaskan dengan pengandaian yang menarik,
“Bentuk Oo Lamp dirancang untuk menyerupai lekuk tubuh kita, sedangkan teksturnya adalah representasi ketidaksempurnaan kulit kita.”
Semua furnitur rumah dari tanah liat karya Eny Lee Parker dibuat secara manual di studionya di Brooklyn.
Biasanya bentuknya pun aneh, kadang terlalu besar untuk lampu meja dan terlalu kecil untuk lampu lantai.
Namun, ia menyukai proses kreatif dalam menggabungkan objek-objek biasa pada ruang-ruang tak biasa.
3. Hexagon Side Table Karya Barl Ziperstein
Menurut desainer Bari Ziperstein, hexagon side table karyanya dibuat dengan menggabungkan konsep Brutalist architecture, proses industrial, dan seni pahat.
Pola-pola ganjil yang saling terikat dan berkesinambungan itu dapat terlihat dari berbagai karya lainnya seperti pada pot tanaman dan juga meja.
Meja heksagon ini dibuat sepenuhnya dengan tangan di studio Ziperstein, dikeringkan selama tiga minggu, dan dibakar dua kali hingga sesuai yang diharapkan.
4. Primitive Progressive Plinth Karya Soft Baroque
Primitive progressive plinth adalah sebuah rak pajang dinamis yang menambahkan atribut antropomorfisme pada sebuah rak pajang standar.
Saša Štucin, cofounder Soft Baroque, menyebut furnitur rumah dari tanah liat ini sebagai sebuah antitesis dari the dancing shelf dan juga the donor skeleton.
Menurut Saša pula, karyanya ini adalah hasil adaptasi industri manufaktur Cina yang sedikit berhubungan dengan industri kerajinan tangan.
Baca Juga:
10 Contoh Produk Memphis Design yang Kembali Populer Saat Ini
5. Ceramic Shelf Karya Clement Brazille Famille de Terre
“Karya ini tetap memegang keaslian dan menjaga wujud natural dari sebuah terracotta,” demikian ujar sang desainer Clément Brazille.
Karya-karya Clément merupakan hasil eksplorasinya atas seluruh potensi dan batasan yang ada pada suatu material.
Ia mengaku, inspirasinya banyak muncul dari flora dan fauna di sekitarnya sehingga hasil karyanya tampak spontan sekaligus unik.
6. MM0006 Ceramic Lamp Karya Mikel Durlam dan Monty J
Hasil karya kolaboratif antara Monty J dan Mikel Durlam ini merupakan buah ketekutan mereka berdua selama bertahun-tahun.
Keduanya telah banyak mengulik dan menciptakan aneka kerajinan tangan dari mulai patung kecil, media tanam, dan juga berbagai jenis lampu.
MM0006 adalah furnitur rumah berupa lampu hias yang terinspirasi dari bentuk bulan dengan warna emas metalik yang cerah dan sangat menonjol.
Hasil karya ini dijamin akan sangat memuaskan karena merupakan gabungan dua elemen seni yang berbeda dari dua kreatornya.
7. Coppered-glaze 18/18 Chair Karya Jonathan Nesci dan Robert Pulley
Furnitur rumah berbentuk kursi berikut ini adalah sebuah hasil proyek kolaborasi bersama Robert Pulley untuk pembukaan pameran seni “w/” (with).
Seperti gagasan awalnya, proses pembuatan Coppered-glaze 18/18 Chair ini pun adalah hasil penggabungan seni, desain, dan industri.
Karya seni unik ini terdiri dari tumpukan keramik yang kemudian dibakar dan dilapisi dengan lapisan tembaga hitam.
Meskipun tampak biasa, namun proses kreatifnya sangat panjang dan merupakan kerja sama yang apik dan memuaskan.
8. Terracotta Console Karya Mattia Bonetti
Mattia Bonetti sang seniman furnitur rumah yang satu ini mengaku karyanya ini sangat terinspirasi oleh alam di sekitarnya.
Pada karyanya yang satu ini, Mattia Bonetti mengaplikasikan beberapa warna tanah yang banyak ia temukan di Sisilia, Italia.
Selain produk ini, koleksi terracotta milik Mattia Bonetti meliputi beragam bentuk furnitur antik yang tak kalah menariknya.
Hampir seluruh material antik, baik itu kayu, terra cotta, ataupun perunggu selalu berhasil diolah menjadi sederhana namun tetap indah.
9. Mud Table/Stool Karya Andile Dyalvane
Karya Dyalvane yang satu ini terinspirasi dari lanskap daerah asalnya dan elemen dasar seperti tanah, udara, api, dan air.
Sebagai orang yang berasal dari provinsi di semenanjung timur Afrika Selatan, Andile Dyalvane pun banyak mengusung elemen tersebut dalam karya-karyanya.
Aneka furnitur rumah berbahan keramik dan tanah liat buatannya selalu mengandung unsur-unsur afrikanisme yang kental.
“Tanah liat dapat bernapas,” ujarnya. “Ia pun hidup.”
10. Kaca Cermin Karya Hervé Taquet
Hervé Taquet yang tinggal dan bekerja di wilayah Burgundi banyak membuat karya-karya yang terinspirasi dari seniman-seniman Perancis sebelumnya.
Beberapa karyanya yang bertema tahun 1960 dan 1970-an misalnya, banyak terinspirasi dari seniman seperti André Aleth Masson and André Borderie.
Karya kaca cermin miliknya ini merupakan sebuah ode atas aliran Sancerre yang tumbuh di wilayah Lembah Loire.
11. Bright Chair Karya Chris Wolston
Chris Wolsten, seniman yang berbasis di New York mengaku pertama kali membuat karya terra cotta ketika melakukan penelitian produksi batu bata di Colombia.
“Banyak pabrik yang membuat batu bata dengan tangan, alhasil bekas jari-jari pembuatnya banyak tertinggal pada produk batu-batanya.”
“Saya mulai menyadari bahwa bekas jari-jari ini tertinggal di banyak tempat dan di banyak permukaan bangunan di seluruh kota.”
“Saya pikir, hal tersebut bisa dijadikan sebuah ide baru dan menjadikan bekas jari tersebut sebagai tekstur yang khas.” ujar Chris suatu ketika.
Dari gagasan tersebut, lahirlah karya seninya yang punya ciri khas khusus berupa cetakan jari-jari tangan dan furnitur yang dicat dengan cat mobil berwarna mencolok.
Baca Juga:
30 Model Kursi Minimalis Paling Ikonik dan Populer Sepanjang Masa
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Daripada disimpan dan dibaca sendiri, mending share artikel ini ke media sosial yuk.
Jangan lupa bookmark blog 99.co Indonesia untuk informasi menarik lainnya.
Ingin cari properti? Pastikan untuk mencarinya di 99.co/id.