Mengusung desain rumah minimalis dengan konsep reduktif, RUMARB memiliki tampilan fasad yang unik dan mampu mencuri perhatian di lingkungannya.
Tak dihuni selama 13 tahun, Bramasta Putra Redyantanu yang merupakan seorang dosen dan praktisi arsitektur memutuskan untuk merenovasi rumah masa kecilnya.
Sebelum direnovasi, rumah tersebut memiliki tampilan yang sangat sederhana dengan desain yang tak jauh berbeda dari rumah di samping kanan dan kirinya.
Setelah direnovasi dengan skala renovasi hampir total, tampilan rumah tersebut pun berubah drastis dengan fasad unik yang membuat setiap orang penasaran.
RUMARB menerapkan desain fasad dengan susunan bata ringan yang diberi rongga, sehingga tampak menjadi ciri khas utama dari rumah tersebut.
Fasadnya didesain demikian bukan sebatas menarik secara visual, lebih dari itu memiliki fungsi menarik untuk ruangan di baliknya.
Melalui wawancara bersama Alya darin 99.co, seperti ini penjelasan konsep desain yang diusung oleh RUMARB…
Inspirasi Desain Rumah Minimalis ala RUMARB
1. Rumah Minimalis Berkonsep Reduktif
RUMARB mengusung konsep reduktif yang mengutamakan pengurangan pada hal esensial sebagaimana cara berpikir minimalis.
“Kami tidak terlalu menggunakan banyak variasi material maupun warna, sehingga rumah tampil polos putih,” ungkap Bramasta.
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam proses renovasi rumah tersebut.
Pertama adalah pengiritan bujet karena variasi material yang cenderung sama.
Kedua adalah pemilihan warna putih yang memberikan kesan bersih dan luas dengan ukuran rumah yang sebenarnya tidak terlalu besar.
Berikut ini spesifikasi bangunan RUMARB:
- Luas tanah: 9 x 17 m (153 m2)
- Luas bangunan: 106.5 m2
- 2 ruang tidur
- 1 kamar mandi
- 1 ruang tengah dengan konsep open plan yang menggabungkan ruang makan, dapur, dan ruang keluarga
- 1 ruang servis
- 1 kamar mandi servis
- 1 area jemur
- 1 gudang
- Taman belakang
- Taman depan
2. Desain Fasad Berongga
Bersama sang istri yang juga merupakan seorang arsitek, Bella Maria Sunjaya, konstruksi fasad tersebut dipilih dari material yang sudah ada dengan memainkan peletakannya.
Harapannya, fasad tersebut menjadi sebuah ikon yang tidak membutuhkan biaya tambahan.
Fasad ini memiliki kelebihan berupa penyaring untuk area jemur yang ada di baliknya, sehingga tidak tampak dari jalan.
Di samping kelebihan tersebut, fasad unik ini sebenarnya juga memiliki kekurangan.
Konstruksi fasad tersebut membutuhkan perawatan khusus, terutama saat hujan, karena cenderung ditumbuhi lumut dan bercak.
“Namun tidak kami lakukan, karena selain budget, dan juga sebenarnya material bisa dibiarkan menua secara alami,” papar Bramasta.
3. Interior yang Didominasi Warna Putih
Baik dari bagian eksterior maupun interior, rumah tersebut dibalut dengan warna putih polos yang juga menjadi ciri khasnya sendiri.
Pada dasarnya, warna putih memang identik dengan konsep desain minimalis yang simpel.
Selain untuk mengirit bujet, pemilihan warna putih tersebut pun ternyata menawarkan banyak kelebihan.
Kelebihan yang ditawarkan mulai dari ruangan yang tampak lebih luas, tidak perlu banyak variasi material, hingga terkesan bersih.
4. Pencahayaan dari Jendela Atas
Rumah-rumah modern masa kini banyak yang memperhatikan konsep hemat energi yang tak lain untuk mengurangi konsumsi listrik.
Bramasta menerapkan beberapa strategi untuk masalah pencahayaan, yakni dominasi warna putih, penggunaan skylight, dan mengatur proporsi jendela pada ruangan.
Skylight di rumah tersebut dibuat dari lubang yang sudah ada dari rumah eksisting atau rumah sebelum direnovasi.
Dengan berbagai strategi yang diterapkan, alhasil dari pagi hingga sore hari tidak dibutuhkan pencahayaan buatan.
5. Mengedepankan Loose Furniture
Bujet menjadi kendala bagi banyak orang untuk merenovasi atau bahkan membangun rumah.
Dengan bujet terbatas, Bramasta dan Bella menerapkan strategi penggunaan loose furniture untuk mengisi rumah tersebut.
Pertimbangan penggunaan jenis furniture itu adalah karena harga loose furniture jauh lebih murah dibandingkan dengan custom furniture.
Penggunaan custom furniture hanya pada kitchen set saja, selebihnya menggunakan furniture buatan IKEA.
Bramasta pun mengungkapkan kalau penataan furniture pada warna dasar putih tidaklah sulit, apalagi rata-rata warna furniture IKEA cenderung netral.
6. Taman Depan Berkonsep Hijau
Rumah ini memiliki dua taman, di bagian depan dan di bagian belakang. Masing-masing taman tersebut didesain dengan konsep yang berbeda.
Untuk taman depan, Bramasta memanfaatkan rumput hijau dan pohon yang menjadi pelengkap dalam dominasi warna putih desain rumah minimalis pada rumah tersebut.
7. Taman Belakang Berkonsep Batu
Berbanding terbalik dengan taman depan, taman belakang rumahnya tidak memanfaatkan rumput, melainkan batu koral putih.
Pemilihan batu koral putih tersebut bukan tanpa alasan, sebab untuk menciptakan kesinambungan dengan ruangan rumah.
Selain menarik dari segi visual, penggunaan batu koral putih tersebut pun juga menawarkan beberapa keunggulan menarik, seperti minim perawatan dan mempercepat resapan air.
Sedangkan untuk dinding taman belakang, Bramasta dan Bella memanfaatkan semen ekspos yang diberi pola seperti beton cetak.
“Suasana ini kami referensikan dari desain rumah di jepang, sehingga taman belakang juga dapat menjadi spot foto yang Instagramable, dibandingkan hanya tembok polos biasa. Selain itu, semen ekspos memudahkan perawatan karena hanya perlu di coating sekali, tidak mudah kotor dan sebagainya,” jelas Bramasta.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Surabaya?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!
**sumber gambar: instagram.com/ruma.rb