Curing beton adalah langkah atau perawatan beton yang dilakukan ketika beton sudah mulai mengeras. Apa saja tujuannya? Lalu, metode seperti apa yang cocok agar beton awet? Simak ulasan lengkapnya pada artikel berikut!
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang umum dipakai dalam pembangunan infrastruktur.
Mulai dari pembangunan gedung, jembatan, jalan, hingga rumah.
Dalam proses pembangunan atau renovasi hunian, misalnya, beton banyak dipilih karena cenderung awet alias tahan lama.
Tak jarang ketika melakukan perbaikan tempat tinggal, kita acapkali memilih beton untuk berbagai keperluan.
Beberapa di antaranya adalah membuat tangga beton, pagar beton, hingga kolam dari beton.
Akan tetapi, perlu untuk kamu ketahui bahwa ketika memilih beton sebagai bahan konstruksi bangunan, kita juga mesti melakukan perawatan.
Nah, curing beton atau perawatan beton ini memiliki beberapa tujuan dan metode.
Yuk, baca sampai tuntas penjelasannya di sini!
Tujuan Curing Beton
Melansir berbagai sumber, pelaksanaan beton dilakukan setelah beton memasuki fase hardening atau usai bekisting beton dengan durasi tertentu.
Hal ini guna memastikan terjaganya proses reaksi senyawa kimia yang terdapat pada campuran beton
Proses curing beton ini berperan penting dalam pengembangan dan daya tahan beton, lo.
Lalu apa saja tujuan curing beton?
Berikut beberapa di antaranya:
- Menjaga beton dari kehilangan air semen ketika setting time concrete
- Menjaga perbedaan suhu beton
- Stabilitas dari dimensi struktur
- Mendapatkan kekuatan beton yang tinggi
- Menjaga beton dari kehilangan air yang diakibatkan adanya penguapan pada awal proses
- Menjaga dari adanya potensi keretakan
Metode Curing Beton
Ada beberapa metode perawatan beton yang umum dilakukan.
Kamu bisa menyesuaikan metode apa yang hendak dipakai karena berpengaruh pada sejumlah faktor, termasuk biaya yang mesti dikeluarkan.
1. Metode Pembasahan
Dalam metode ini, air diselimutkan ke beton supaya menghambat penguapan air pada proses pangaduakan beton cor.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan perawatan dengan pembahasan lewat beberapa cara:
- Menaruh beton segar dalam ruangan yang lembap
- Menaruh beton dalam genangan air
- Menyelimuti permukaan beton dengan air
- Menyelimuti permukaan beton dengan karung basah
- Menyirami permukaan beton secara berkelanjutan
- Melapisi permukaan beton dengan material khusus
2. Curing Beton dengan Membran
Dalam perawatan beton menggunakan metode membran yang dimaksud adalah penghalang fisik.
Tujuannya untuk mencegah penguapan air pada beton.
Adapun bahan yang digunakan sebagai membran mesti kering dalam kurun waktu 4 jam.
Sifat-sifat membran ini mesti melekat dengan baik, berbentuk selembar film, bebas dari lubang halus, dan tidak mengandung racun supaya tidak membahayakan beton.
Curing beton dengan metode ini sangat cocok apabila lokasi pengecoran beton tidak memiliki sumber air yang cukup.
Selain itu, langkah ini terbilang fleksibel lantaran bisa dilakukan sebelum atau sesudah pembasahan beton.
Sistem perawatan dengan metode membran ini biasanya menggunakan kain geotextile, plastik cor, terpal dan lain sebagainya,
3. Metode Penguapan
Apabila menggunakan metode ini, pastikan bahwa beton telah didiamkan pada suhu sekitar 10 derajat sampai 30 derajat Celcius.
Secara umum, metode ini banyak dilakukan pada daerah yang terdapat musim dingin.
Maka dari itu, ada beberapa prosedur khusus, yaitu beton didiamkan terlebih dahulu kemudian diikuti dengan perawatan pembasahan selama beberapa hari.
Tujuannya agar kekuatan dari beton dapat tahan lebih lama meski berada pada musim dingin.
Ada dua cara yang dapat kamu lakukan dengan curing beton penguapan:
- Perawatan tekanan rendah selama 10-12 jam
- Perawatan dengan tekanan tinggi selama 10-16 jam
***
Semoga ulasannya bermanfaat ya.
Simak terus informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa kunjungi www.99.co/id untuk menemukan hunian idamanmu.
Salah satunya seperti Pesona Prima Cikahuripan 5 6 di Bogor.