Contoh tembung saroja dalam bahasa Jawa yang sering digunakan di kehidupan sehari-hari adalah adi luhung (bernilai tinggi), andhap asor (rendah hati), dan masih banyak lagi.
Merujuk pada buku Benteng Terakhir Kesultanan Yogyakarta yang ditulis oleh Akhlis Syamsal Qomar, tembung saroja merupakan dua kata yang artinya sama dan digunakan secara bersamaan.
Adi luhung dan andhap asor adalah contoh tembung saroja sebagaimana pengertian dari buku tersebut, yaitu dua kata yang memiliki arti sama serta dipakai saling mengiringi.
Tembung saroja membuat kosakata bahasa Jawa semakin beragam sekaligus memberikan warna tersendiri ketika diucapkan dalam percakapan.
Pemakaiannya pun tidak terpatok pada awal kalimat karena bisa pula dipakai di tengah atau di akhir kalimat.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut contoh tembung saroja yang perlu diketahui.
Contoh Tembung Saroja dan Artinya
- Adi luhung: bernilai tinggi
- Andhap asor: rendah hari
- Akal budi: pemikiran
- Ajur mumur: hancur lebur
- Alim ulama: orang yang pandai dalam agama Islam
- Angkara murka: ketamakan
- Amis bacin: bau amis
- Bagas waras: sehat
- Babak bundhas: terluka parah
- Bandha donya: benda duniawi
- Baya pakewuh: rintangan
- Bapa biyung: ayah dan ibu atau orang tua
- Budi pakarti: budi pekerti
- Blaka suta: blak-blakan
- Bunder sesr: bulat sekali
- Campur adhuk: campur aduk
- Cikal bakal: awal mula, pendiri
- Crah bubrah: pertengkaran
- Dharma bekti: perilaku untuk berbakti
- Dhawuh timbalan: perintah
- Donga puji: doa
- Duga prayoga: sopan santun
- Entek enting: habis
- Edi peni: indah sekali
- Ewuh pakewuh: sungkan
- Gagah prakosa: gagah perkasa
- Gemah ripah: makmur
- Guyup rukun: sangat rukun
- Gethok tular: dari mulut ke mulut
- Godha rencana: godaan
- Jabang bayi: bayi
- Lalu lungse: sudah berlalu
- Mukti wibawa: kedudukan tinggi
- Mula buka: permulaan
- Nistha dama: buruk, jelek, atau nista
- Rahayu slamet: selamat
- Peteng ndedet: gelap gulita
- Rina wengi: siang dan malam
- Sinubra sinukarta: sangat dihormati
- Tata krama: tata krama
- Tata trapsila: norma kesusilaan
- Tambal sulam: tambal
- Tindak tanduk: tingkah laku
- Teguh santosa: kuat
- Sabar darana: sangat sabar
- Tumpang tindhih: tumpang tindih
- Wadya bala: bala tentara
- Watak wantu: sikap
- Welas asih: belas kasih
- Padhang jingglang: Terang benderang
10 Contoh Kalimat Tembung Saroja dan Artinya
Berikut contoh kalimat tembung saroja dalam bahasa Jawa dan artinya dalam bahasa Indonesia.
- Dadi murid iku kudu ndue budi pakarti sing apik. (Menjadi murid itu harus mempunyai budi pekerti yang baik).
- Ikhsan unda undi laire karo Zulaeha. (Ikhsan hampir bersamaan lahirnya dengan Zulaeha).
- Dadi bocah kudu andhap asor marang wong tuwo. (Menjadi anak harus rendah hati kepada orang tua).
- Awake wong iku gagah prakosa, kok mung dadi wang ngemis? (Badan orang itu gagah perkasa, kenapa kok jadi pengemis?)
- Bu Ngatiyem kui wong welas asih ngadepi kabeh masalah sing teka. (Bu Ngatiyem itu orangnya penuh belas kasih menghadapi masalah yang datang).
- Saiki jam 6 sore cuacane wis katon peteng ndedet. (Sekatang jam 6 sore, cuacanya sudah terlihat gelap gulita).
- Bubar diganti lampu-lampune, ing wayah dalu kantor kelurahan Berbah katon padhang njingglang. (Setelah diganti lampu-lampunya, di malam hari kantor keluarhan Berbah terlihat terang sekali).
- Bondan durung iso lila lan legawa nrima kasunyatan Bapakke sik sedo. (Bondan belum bisa ikhlas merelakan kepergian ayahnya yang sudah meninggal).
- Wis rasah dieling-eling meneh, kabeh lalu lungse. (Sudah tidak perlu untuk diingat-ingat lagi, semua sudah berlalu).
- Dudi kukuh bakuh men ngangkat watu kui, opo ora abot? (Dudi kuat sekali mengangkat batu itu, apa tidak berat?)
***
Itulah contoh tembung saroja yang perlu kamu ketahui.
Baca informasi menarik lainnya hanya di www.99updates.id.
Ikuti pula Google News Berita 99.co agar tetap up to date.
Yuk, dapatkan berbagai promo dan diskon menggiurkan karena ternyata beli hunian emang #SegampangItu.