Berita Ragam

7 Contoh Tembang Sinom Bahasa Jawa dan Artinya. Banyak Pelajaran yang Bisa Diambil!

3 menit

Apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan tembang sinom? Kalau belum, simak contoh tembang sinom dalam bahasa Jawa berikut ini, yuk!

Di dalam bahasa Jawa, terdapat karya sastra berupa puisi tradisional yang dikenal dengan istilah tembang macapat.

Tembang macapat ini terdiri dari berbagai jenis, seperti tembang gambuh, tembang pocung, hingga tembang sinom.

Dalam artikel ini, kita akan membahas seperti apa contoh tembang sinom dan artinya dalam bahasa Indonesia.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa contoh tembang sinom bahasa Jawa dalam berbagai tema yang bisa dijadikan sebagai acuan!

Contoh Tembang Sinom Bahasa Jawa

tembang sinom bahasa jawa

Tembang Sinom Tema Cinta

1. “Pangarep-arep sing Tiwas”

Ketatengi tangis sira

Sira sang paramengkawi

Kawileting tyas duhkita

Kataman ing reh wirangi

Dening upaya sandi

Sumaruna anerawung

Mangimur manuhara

Met pamrih melik pakoleh

Temah suka ing karsa tanpa wiweka

 

Terjemahan:

“Harapan yang Hilang”

 

Ketika hati menangis

Dia adalah seorang pujangga

Yang dipenuhi rasa sedih

Mendapat hinaan dan rasa malu

Akibat perbuatan orang lain

Yang semula memberi harapan

Menghibur hatinya

Memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu

Sehingga sang pujangga tidak waspada karena terlalu bergembira

2. Welas Asih

Kanca ingkang katresnanan

Kanca kang jaler lan estri

Kanca kang apik lan ala

Saka mbiyen nganti iki

Aja padha ngerahi

Supaya uripe rukun

Aja padha kerahan

Lan gawe laraning ati

Iku kabeh gawe rukun marang kanca

 

Terjemahan:

“Belas Kasihan”

 

Teman yang saling mengasihi

Teman laki-laki dan perempuan

Teman yang baik maupun buruk

Dari dahulu hingga sekarang

Jangan saling bermusuhan

Agar hidupnya lebih rukun

Jangan suka bertengkar

Dan saling menyakiti hati satu sama lain

Semua itu menciptakan kerukunan antar sesama teman

Tembang Sinom Tema Pendidikan

3. “Sregep Sinau”

Langit iki katon padang

Kaya padange ning ati

Ngilangake rasa malas

Sing tansah ngrogoti ati

Aku tansah taberi

Menyang ing papan sinau

Golek ilmu manfaat

Kanggo sanguning urip

Dadi wong sing migunani marang bangsa

 

Terjemahan:

“Rajin Menuntut Ilmu”

 

Langit ini terlihat terang

Selayaknya terang di hati

Menghilangkan rasa malas

Yang selalu menggerogoti hati

Menjadikanku rajin

Pergi ke tempat belajar atau sekolah

Menuntut ilmu yang bermanfaat

Sebagai bekal selama hidup

Menjadi orang yang berguna bagi bangsanya

4. “Murid sing Apik”

Lakune bocah sekolah

Sinau rino lan wengi

Kudune bocah sekolah

Mesti pinter lan setiti

Nanging jaman saiki



Sinaune ora luhur

Karo seneng dolanan

Ora bisa migunani

Mung bisa njaluk lan nyusahke wong tuwa

 

Terjemahan:

“Murid yang Baik”

 

Sudah seharusnya menjadi perilaku anak sekolah

Rajin belajar siang dan malam

Harusnya anak sekolah juga

Harus pintar dan teliti

Namun di zaman sekarang

Belajarnya tidak baik

Apalagi suka bermain-main

Tidak dapat memberi manfaat

Cuma bisa meminta-minta dan menyusahkan orang tua

Tembang Sinom Tema Nasehat

5. Bekti marang Wong Tuwo

Sedulur pada elinga

Temenana nggonmu urip

Bekti biyung bekti bapa

Duwe pakerti kang becik

Tumindhak kang pratitis

Kakang adhi tansah rukun

Tuladha kang utama

Lung tinulung nora lali

Kabeh mau kanggo kluarga kang mulya

 

Terjemahan:

“Berbakti kepada Orang Tua”

 

Para kerabat selalu ingatlah

Bersungguh-sungguhlah dalam hidup

Berbakti kepada ibu dan bapak

Memiliki budi pekerti yang baik

Berlaku dengan sederhana

Jadilah kakak-adik yang selalu rukun

Teladan adalah yang utama

Jangan lupa untuk saling tolong-menolong

Semua itu untuk keluarga yang mulia

6. “Manungsa”

Binggan kang tan merlakeno

Mungguh ugering kaurip

Uripe lan tri prakara

Wirya, arta, wi sinasis

Kalawun konsi sepi

Saka wilangan tetelu

Telas tilasing janma

Aji godong jati aking

Temah popo papariman mulandhana

 

Terjemahan:

“Manusia”

 

Salahmu jika kamu tidak butuh

Sedangkan itu adalah aturan kehidupan

Kehidupan dengan tiga perkara

Kekuasaan, harta, dan kepandaian

Jika tidak memiliki semua

Dari ketiga perkara tersebut

Maka seburuk-buruknya manusia

Lebih berharga dari daun jati kering

Berakhir kasihan tidak memiliki apa-apa, meminta-minta sampai ke mana-mana

Tembang Pocung Tema Agama

7. “Jaman Edan”

Anglami zaman edan

Angel ing pambudi

Melu edan ora tahan

Yen ta ora melu nglakoni

Boya oleh melik

Kaliren wekasanipun

Dilalah kersane Gusti Allah

Sak becik-becike wong kang lali

Luwih becik kang eling lan waspada

 

Terjemahan:

“Zaman Edan”

 

Mengalami zaman gila

Sulit dalam pikiran

Ikut gila tidak tahan

Kalau tidak ikut melakukan

Tidak dapat apa-apa

Akhirnya kelaparan

Untungnya kehendak Allah

Sebaik-baiknya orang lupa

Lebih beruntung yang senantiasa ingat dan waspada

***

Semoga bermanfaat, Property People.

Simak informasi menarik lainnya di Google News Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.

Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya Lagoose Village Mandai!



Alya Zulfikar

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Follow Me:

Related Posts