Apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan tembang sinom? Kalau belum, simak contoh tembang sinom dalam bahasa Jawa berikut ini, yuk!
Di dalam bahasa Jawa, terdapat karya sastra berupa puisi tradisional yang dikenal dengan istilah tembang macapat.
Tembang macapat ini terdiri dari berbagai jenis, seperti tembang gambuh, tembang pocung, hingga tembang sinom.
Dalam artikel ini, kita akan membahas seperti apa contoh tembang sinom dan artinya dalam bahasa Indonesia.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa contoh tembang sinom bahasa Jawa dalam berbagai tema yang bisa dijadikan sebagai acuan!
Contoh Tembang Sinom Bahasa Jawa
Tembang Sinom Tema Cinta
1. “Pangarep-arep sing Tiwas”
Ketatengi tangis sira
Sira sang paramengkawi
Kawileting tyas duhkita
Kataman ing reh wirangi
Dening upaya sandi
Sumaruna anerawung
Mangimur manuhara
Met pamrih melik pakoleh
Temah suka ing karsa tanpa wiweka
Terjemahan:
“Harapan yang Hilang”
Ketika hati menangis
Dia adalah seorang pujangga
Yang dipenuhi rasa sedih
Mendapat hinaan dan rasa malu
Akibat perbuatan orang lain
Yang semula memberi harapan
Menghibur hatinya
Memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu
Sehingga sang pujangga tidak waspada karena terlalu bergembira
2. “Welas Asih”
Kanca ingkang katresnanan
Kanca kang jaler lan estri
Kanca kang apik lan ala
Saka mbiyen nganti iki
Aja padha ngerahi
Supaya uripe rukun
Aja padha kerahan
Lan gawe laraning ati
Iku kabeh gawe rukun marang kanca
Terjemahan:
“Belas Kasihan”
Teman yang saling mengasihi
Teman laki-laki dan perempuan
Teman yang baik maupun buruk
Dari dahulu hingga sekarang
Jangan saling bermusuhan
Agar hidupnya lebih rukun
Jangan suka bertengkar
Dan saling menyakiti hati satu sama lain
Semua itu menciptakan kerukunan antar sesama teman
Tembang Sinom Tema Pendidikan
3. “Sregep Sinau”
Langit iki katon padang
Kaya padange ning ati
Ngilangake rasa malas
Sing tansah ngrogoti ati
Aku tansah taberi
Menyang ing papan sinau
Golek ilmu manfaat
Kanggo sanguning urip
Dadi wong sing migunani marang bangsa
Terjemahan:
“Rajin Menuntut Ilmu”
Langit ini terlihat terang
Selayaknya terang di hati
Menghilangkan rasa malas
Yang selalu menggerogoti hati
Menjadikanku rajin
Pergi ke tempat belajar atau sekolah
Menuntut ilmu yang bermanfaat
Sebagai bekal selama hidup
Menjadi orang yang berguna bagi bangsanya
4. “Murid sing Apik”
Lakune bocah sekolah
Sinau rino lan wengi
Kudune bocah sekolah
Mesti pinter lan setiti
Nanging jaman saiki
Sinaune ora luhur
Karo seneng dolanan
Ora bisa migunani
Mung bisa njaluk lan nyusahke wong tuwa
Terjemahan:
“Murid yang Baik”
Sudah seharusnya menjadi perilaku anak sekolah
Rajin belajar siang dan malam
Harusnya anak sekolah juga
Harus pintar dan teliti
Namun di zaman sekarang
Belajarnya tidak baik
Apalagi suka bermain-main
Tidak dapat memberi manfaat
Cuma bisa meminta-minta dan menyusahkan orang tua
Tembang Sinom Tema Nasehat
5. “Bekti marang Wong Tuwo”
Sedulur pada elinga
Temenana nggonmu urip
Bekti biyung bekti bapa
Duwe pakerti kang becik
Tumindhak kang pratitis
Kakang adhi tansah rukun
Tuladha kang utama
Lung tinulung nora lali
Kabeh mau kanggo kluarga kang mulya
Terjemahan:
“Berbakti kepada Orang Tua”
Para kerabat selalu ingatlah
Bersungguh-sungguhlah dalam hidup
Berbakti kepada ibu dan bapak
Memiliki budi pekerti yang baik
Berlaku dengan sederhana
Jadilah kakak-adik yang selalu rukun
Teladan adalah yang utama
Jangan lupa untuk saling tolong-menolong
Semua itu untuk keluarga yang mulia
6. “Manungsa”
Binggan kang tan merlakeno
Mungguh ugering kaurip
Uripe lan tri prakara
Wirya, arta, wi sinasis
Kalawun konsi sepi
Saka wilangan tetelu
Telas tilasing janma
Aji godong jati aking
Temah popo papariman mulandhana
Terjemahan:
“Manusia”
Salahmu jika kamu tidak butuh
Sedangkan itu adalah aturan kehidupan
Kehidupan dengan tiga perkara
Kekuasaan, harta, dan kepandaian
Jika tidak memiliki semua
Dari ketiga perkara tersebut
Maka seburuk-buruknya manusia
Lebih berharga dari daun jati kering
Berakhir kasihan tidak memiliki apa-apa, meminta-minta sampai ke mana-mana
Tembang Pocung Tema Agama
7. “Jaman Edan”
Anglami zaman edan
Angel ing pambudi
Melu edan ora tahan
Yen ta ora melu nglakoni
Boya oleh melik
Kaliren wekasanipun
Dilalah kersane Gusti Allah
Sak becik-becike wong kang lali
Luwih becik kang eling lan waspada
Terjemahan:
“Zaman Edan”
Mengalami zaman gila
Sulit dalam pikiran
Ikut gila tidak tahan
Kalau tidak ikut melakukan
Tidak dapat apa-apa
Akhirnya kelaparan
Untungnya kehendak Allah
Sebaik-baiknya orang lupa
Lebih beruntung yang senantiasa ingat dan waspada
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Simak informasi menarik lainnya di Google News Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.
Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya Lagoose Village Mandai!