Bahasa Pendidikan

25 Contoh Teks Anekdot Singkat Lucu Beserta Struktur dan Penjelasannya

10 menit

Membuat teks anekdot perlu memperhatikan struktur yang benar supaya bisa menarik. Bingung? Simak penjelasan struktur dan contoh teks anekdot berikut ini, yuk!

Merujuk buku Teks Negosiasi dan Teks Anekdot untuk Tingkat SMA Kelas X oleh Indah, pengertian teks anekdot adalah cerita singkat yang mengandung unsur lucu di dalamnya serta bermaksud untuk mengkritik sesuatu atau seseorang.

Hal yang umumnya menjadi topik dalam teks anekdot antara lain layanan publik, sosial, lingkungan, dan politik.

Perlu kamu ketahui, tujuan teks anekdot adalah untuk menghibur dan menyampaikan pendapat.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini penjelasan dan contoh teks anekdot singkat yang bisa kamu pelajari!

Contoh Teks Anekdot

1. Contoh Teks Anekdot 21: “Pelaut”

Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai.

“Seandainya keadaan keluargaku seperti ini, pasti kebahagiaan yang ada.”

Tetapi, kemudian badai ganas menghadang hingga kapalnya oleng hampir tenggelam.

Kapalnya selamat setelah dia membuang semua muatannya dengan bersusah payah.

Kejadiaan tersebut mengingatkan padanya kalau dia seorang “pelaut ulung”.

Badailah yang membuatnya ulung. Pikirannya kembali kepada keluarganya.

“Bagaimana kalau istri dan anakku yang kubuang? Apakah saya akan memperoleh ketenangan merasakan kebahagiaan?” ujar si pelaut.

Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan istri dan anaknya.

2. Contoh Teks Anekdot: “Susuk Modern”

Oleh: Adenida Purba

Dua sahabat itu, Yola dan Marsha sedang asyik melihat video-video lucu di aplikasi yang sekarang marak dipakai, TikTok. Kedua gadis remaja itu tertawa dengan lepas menertawakan keju yang berjoget lalu mereka kemudian terkekeh melihat salah satu video yang menarik perhatian.

Mereka melihat video perbedaan wajah seseorang saat menggunakan filter dan saat mereka tidak memakai filter. Mereka pun mencoba filter tersebut bergantian.

Yola: Gila! Cantik banget gue. Fiks harus jadiin foto profil WA!

Marsha: Lebih cantik daripada gue lo! Ini filter nipu banget dah

Yola: Iya! Kulit gue yang agak butek aja bisa cerah secerah layar hp nyokap gue

Marsha: Coba deh lo pake tuh filter terus lu komen ke IG atau TikTok pokoknya car perhatian aja deh.

Yola melakukan apa yang Marsha katakan dan benar saja, tak lama banyak pesan yang masuk ke media sosialnya. Kebanyakan pengirimnya adalah pria.

Yola: Jijik banget banyak jelmaan buaya nge gombal ngajak kenalan.

Marsha: Tuhkan benar. Selama lo good looking lo bakalan aman deh dan banyak yang suka sama lo.

Yola: Benar-benar bukan sulap bukan sihir.

Marsha: Filter tuh salah satu susuk versi kekinian. Coba pasang foto asli tanpa filter, gue yakin cuman operator pulsa yang bakalan hat lo.

Yola: Ga usah terlalu jujur, Marsha.

3. Contoh Teks Anekdot: “Cuci Rapot”

Oleh: Kanisius Situmorang

Pada sebuah sekolah menengah atas sedang menyelenggarakan kegiatan pengambilan laporan hasil belajar yang biasa kita sebut sebagai rapot semester.

Para murid-murid terlihat bersama dengan orang tua dan juga ada yang bersama dengan wali mereka, begitu juga dengan Sarah seorang siswi yang akan mengambil rapot bersama Ayahnya.

Terlihat dari raut wajah Sarah, pasti dia sudah sangat gemetar untuk melihat laporan hasil belajarnya dan juga dia takut dia tidak akan mendapatkan undangan untuk masuk ke sebuah universitas.

Setelah menunggu bersama Ayahnya di koridor sekolah, giliran nama Sarah yang dipanggil dan Sarah menjadi siswi terakhir dari kelasnya.

Mereka kemudian masuk menuju ruang kelas Sarah dan tampaklah wali kelas Sarah yang memegang rapotnya, melihat itu Sarah tanpa jeda terus menelan ludah dan juga keringat dingin. Ayah Sarah, Sarah dan wali kelas Sarah kini telah bertatap langsung, wali kelas Sarah kemudian membuka pembicaraan.

Wali kelas : “Selamat siang Pak dan Sarah”

Ayah & Sarah: “Siang juga, Bu”

Wali kelas: “Nah, Pak ini adalah hasil belajar anak kita Sarah dan Sarah mendapat peringkat 3 terakhir”

Ayah: “Ah begitu ya Bu, ya sudah tertebak dan Sarah ga bakal masuk univ jalur invite”

Sontak Sarah meneteskan air matanya mendengar perkataan Ayahnya.
“Ohh, Sarah mau masuk kuliah jalur undangan, Pak? Wah bias dibicarakan itu, Pak”

Perkataan wali kelasnya itu membuat Sarah sedikit menatap ke depan dan dengan cepat membalas perkataan wali nya itu.

“B-bagaimana Bu?” Tanya Sarah terbata-bata dengan raut wajah yang lumayan berantakan karena sedari masuk ke kelas Sarah hanya menunduk kan kepalanya.

Wali Kelas : “Begini, jika memang jalur undangan yang diincar berarti nilai rapot adalah prioritas pertama jadi saya menawarkan untuk mencuci nilai rapot agar sesuai dengan ketentuan bagi yang menerima jalur undangan”

Ayah : “Ah, apakah bisa diproses, Bu?”

Wali kelas: “Tentu saja! Tapi dengan ya Bapak tau lah ya”

Ayah: “Berapa Bu bayarannya agar bias langsung ditindak lanjuti”

Wali kelas: “Ah, 500k saja Pak agar segera ditindak lanjuti”

Sedikit berpikir mengenai penawaran wali kelas Sarah itu dan kemudian mengeluarkan 5 lembar kertas merah dan langsung memberikannya kepada wali kelas Sarah agar tidak dilihat oleh orang-orang.

Wali kelas : “Kalau begitu deal ya, Pak! Lusa Bapak dan Sarah sudah bisa diambil ke sekolah ya, Pak” kata wali kelas Sarah dan kemudian Ayah dan Sarah keluar meninggalkan ruangan itu.

Rabu, 12 Juli. Ayah dan Sarah kembali ke sekolah dan tanpa basa-basi menuju ruangan wali kelas Sarah, mereka kemudian berbincang dan Sarah sudah masuk ke dalam daftar murid yang diambil dari sekolah Sarah.

Ayah dan Sarah kemudian berterima kasih kepada wali kelas Sarah itu atau mantan wali kelas ya dan segera menuju kembali ke kendaraan dan pulang.

“Kupikir hanya pakaian atau benda kotor yang dicuci ternyata nilai kotor juga” Benak Sarah dan segera berjalan mengikuti Ayahnya.

4. Contoh Teks Anekdot 24: “Kunci Jawaban Bertarif 50k”

Oleh: Kanisius Situmorang

Di siang hari yang panas, Ian dan Erik sedang duduk bersama setelah pulang menuntut ilmu di sekolah Negeri yang jaraknya tak terlalu jauh dari kediaman Ian dan Erik.

Setelah kisaran 10 menit duduk Erik menggerutu sembari menggaruk kepala nya, Erik menggerutu dikarenakan hari ujian nasional sebentar lagi akan dekat yang membuat nya linglung dan khawatir karena selama 2 tahun setengah dia tidak pernah serius dalam belajar begitu juga dengan Ian.

Keesokan harinya, lan dan Erik pergi ke sekolah dengan keadaan suasana hati yang kurang baik mengingat ujiannya, di sepanjang jalan setapak menuju sekolah Ian dan Erik terus memikirkan jalan keluar dari permasalahan mereka ini.

Tak terasa mereka telah sampai di gerbang sekolah yang telah dipenuhi murid- murid yang berlarian karena sebentar lagi bel sekolah tanda masuk akan berbunyi.

Singkatnya, Ian dan Erik telah melaksanakan pembelajaran yang pertama entah mengapa mereka kali ini lumayan serius.

Saat ingin menunggu guru mapel selanjutnya tiba-tiba bendahara sekolah alias Pak Perak masuk ke ruangan yang sangat ribut sedari tadi, Pak Perak datang sambil memegang sebuah buku yang tertulis “BUKU BON.”

Pak Perak: “Mana nih bendahara?”

Toni : “Saya Pak!”

Pak Perak: “Kemari dulu”

Kemudian, Toni keluar dari bangku dan berjalan menuju meja depan untuk menghampiri Pak Perak, ntah apa yang diperbincangkan mereka namun mimik wajah Pak Perak sangat serius.

“Nah, anak-anak semuanya Bapak di sini ingin mengumumkan atau memberitahukan bahwa Bapak menyediakan kunci jawaban untuk ujian nasional yang akan berlangsung minggu depan.

Jadi, apabila anak- anak kami ingin mendapatkannya maka harus membayar dengan tarif 50ribu dan jawabannya sudah pasti benar ya dan untuk pemberian uangnya temui saya dikantor.” Jelas Pak Perak panjang kali lebar.

Ian dan Erik yang sedang berpikir mencari jawaban atas permasalahannya kini tersenyum dan berencana untuk menemui Pak Perak sesaat istirahat. Saat setelah istirahat, Ian dan Erik telah bertransaksi dengan Pak Perak.

Pak Perak: “Oke, ini adalah kunci jawabannya! Usahakan untuk jangan membiarkan perihal ini sampai di telinga Pak kepsek!!”

Ian & Erik: “Baik, Pak!!”

“Wah, dengan 50ribu nilai 100 sudah di tangan hahah” Benak mereka berdua menuju keluar ruangan Pak Perak.

5. Contoh Teks Anekdot 25: “No Need Talent to Viral

Oleh: Ardilla Tarigan

Di suatu tempat yang ramai dikunjungi terdapat beberapa anak muda yang sedang berkumpul di sana sambil melakukan aktivitas nya masing-masing ada yang baca buku, melihat orang berjalan, main kejar-kejaran dan ada juga yang sedang menari-menari tidak jelas di depan handphone-nya karna kesal melihat temannya bolak balik menari tapi tidak selesai-selesai akhirnya dia punya bertanya sebut saja namanya cahaya pelangi indah sang surya atau Aya dia berteriak kepada temannya.

“Oooookiii Lo ngapain sih dari tadi nari-nari ga jelas puyeng gua liatnya.” Kemudian OKI pun membalas

“Hehe buat TikTok gue tapi ga bagus-bagus kan kalo bagus gue bisa viral diundang di TV deh jadi artis” jawab Okii sambil cengingiran.

“Alahh ngapain Lo capek-capek nari ga jelas demi viral mending nih ya lo hina orang miskin atau artis siapa gitu beeehhh gua jamin viral auto masuk TV lu hahaha” jawab Aya sambil tertawa yang diikuti oleh teman-temannya

“Lah iya juga ya ide bagus Lo Ay ntar gua cari bahan hinaan dulu ntar kalo dah viral tinggal buat video klarifikasi minta maaf doang hahah simple banget ya.”

6. Contoh Teks Anekdot 1: “Berangkat Salat Jemaah”

Azan Magrib berkumandang, Maulana dan Ridwan belum berangkat karena menunggu Yusuf.

Ridwan bertanya, “Menurutmu Yusuf bakal datang, tidak?”

“Dia pasti datang, sebab dia yang mengajak kita jemaah Magrib di masjid,” jawab Maulana.

Sekitar 10 menit mereka melihat Yusuf datang dengan cara berjalan yang aneh. 

”Kamu ke mana saja dan kenapa jalanmu aneh?” tanya Ridwan.

Yusuf menjawab, “Aku mau berjemaah. Kan kata Pak Ustaz setiap langkah kaki ke masjid menjadi pahala. Jadi aku berjalan sedikit-sedikit biar pahalaku banyak, begitu!”

“Terserah kamu, kami berdua mau pulang lagi ke rumah,” Ridwan dan Maulana pergi meninggalkan Yusuf.

7. Contoh Teks Anekdot 2: “Hasil Ulangan”

contoh teks anekdot pendek

Ichsan pulang dari sekolah siang hari itu dengan wajah lesu, kemudian Ibu bertanya tentang ulangannya.

“Bagaimana ulangannya, Ichsan?” tanya Ibu.

“Ichsan dapat 10 soal, tapi cuma 1 soal yang jawabannya betul, Bu,” jawab Ichsan.

“Enggak apa-apa yang penting Ichsan sudah isi semua soalnya,” ibu menghibur Ichsan.

“Maksudnya, Ichsan cuma mengerjakan satu soal dan yang sembilan lagi enggak,” tutur Ichsan takut dan wajah Ibu jadi memerah.

8. Contoh Teks Anekdot 3: “Menjawab Benar”

Yusuf dipanggil Ibu Yeti ketika jam istirahat sekolah.

“Yusuf, Ibu tidak melihat jawaban kamu di esai. Hanya ada tulisan benar,” kata Ibu Yeti sambil menunjukkan kertas ulangan Yusuf.

“Oh, kan perintahnya begitu, Bu. Di sana bilangnya harus mengisi setiap jawaban dengan ‘Benar’. Jadi, saya tulis jawaban benar di esai. Yusuf pintar kan, Bu?”

9. Contoh Teks Anekdot 4: “Berbagi Buku”

Pagi ini Ibu Yeti memberikan satu buah buku untuk dua orang siswa.

“Anak-anak, sekarang kalian berbagi buku. Jadi masing-masing bisa belajar bersama,” kata Ibu Yeti.

“Bu, saya sudah membagi bukunya!” Seru Ridwan dengan memperlihatkan buku paket disobek jadi dua. “Buat saya satu, buat Maulana satu.”

“Ridwan!!!”

10. Contoh Teks Anekdot 5: “Segitiga Bermuda”

contoh teks anekdot singkat

contoh teks anekdot narasi

Maulana dan Yusuf sedang istirahat dan membahas soal Segitiga Bermuda.

“Suf, kapal yang masuk ke Segitiga Bermuda tidak bisa kembali lagi. Kamu mau pergi ke sana?” tanya Maulana.

“Aku mau ke sana. Biar bisa buang sampah terus buang para koruptor juga.” Jawab Yusuf tertawa puas.

11. Contoh Teks Anekdot: “Aplikasi Anti Maling”

Suasana pagi di kelas Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

“Hey Ridwan, nanti mau buat aplikasi apa buat Indonesia?” Tanya Maulana.

“Mau buat aplikasi anti korupsi, supaya Indonesia sejahtera dan aku sebagai pendiri jadi kaya raya, bagus kan?” tanya Ridwan sambil mengangkat alisnya berulang kali.

12. Contoh Teks Anekdot 7: “Padahal Sama-Sama Maling”

Ridwan dan Yusuf menonton televisi di pos ronda

Mereka melihat kasus pencurian satu tandan pisang, pelakunya dipenjara 5 tahun.

“Para koruptor negeri ini cuma dipenjara 1 tahun dan masih bisa jalan-jalan,” kata Yusuf bingung.

“Pemerintah lebih mementingkan satu tandan pisang. Jadi hukumannya lebih lama dari maling berdasi itu,” jawaban Ridwan membuat Iman mengangguk paham.



13. Contoh Teks Anekdot 8: “Penjual Roti”

contoh teks anekdot singkat lucu

contoh teks anekdot dialog

Penjual roti menjajakan dagangannya saat pagi hari.

“Pak, mau beli rotinya!” teriak anak SD lengkap dengan seragamnya.

“Mau yang mana, coklat atau keju?” Tanya si penjual.

Anak kecil itu berdiri termenung cukup lama. 

Enggak jadi, deh. Tadi katanya jual roti, kenapa jadi coklat sama keju?”

14. Contoh Teks Anekdot 9: “Becak Dilarang Masuk”

Ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah tertangkap basah melanggar rambu “Becak dilarang masuk” oleh polisi.

Tukan becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam; artinya, jalan tersebut tidak boleh dilalui oleh becak.

“Apa kamu tidak melihat gambar itu? Becak tidak boleh masuk jalan ini!” bentak Pak Polisi.

“Oh, saya melihat, Pak, tapi itu gambarnya becak kosong tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, berarti boleh masuk,” jawab tukang becak.

15. Contoh Teks Anekdot 10: “Kursi”

Pada suatu hari, ada dua pemuda laki-laki yang sedang berbincang-bincang di warung kopi. Mereka adalah Yusuf dan Ridwan.

Ridwan: “Cup, saya punya tebakan.”

Yusuf: “Gimana, wan?”

Ridwan: “Kursi, kursi apa yang buat orang jadi lupa ingatan?”

Yusuf: “Kursi goyang! Soalnya kalau duduk di atasnya bikin ngantuk, lalu ketiduran. Jadi lupa kan mau ngapain.”

Ridwan: “Hahaha, bener, sih! Tapi jawabannya salah!”

Yusuf: “Terus apa jawabannya?”

Ridwan: “Jawabannya kursi jabatan!”

Yusuf: “Lah, kok bisa?”

Ridwan: “Coba, deh, liat para pejabat. Sebelum dilantik mereka banyak mengumbar janji manis kepada rakyat. Eh, waktu sudah terpilih, seperti lupa ingatan sama janji-janjinya. Bener, ‘kan?”

Yusuf: “Cocok!”

16. Contoh Teks Anekdot 11: “Tidak Mengerjakan PR”

Alfian: “Bu, saya ada pertanyaan.”

Guru: “Mau tanya apa, Alfian?”

Alfian: “Kalau ada orang dihukum karena perbuatan yang belum dia lakukan, apakah itu boleh?”

Guru: “Jelas tidak boleh dong! Orang baru boleh dihukum ketika dia dinyatakan bersalah.”

Alfian: “Syukurlah. Jadi saya bebas hukuman, bu? Soalnya sayan belum mengerjakan PR.”

Guru: “Yeee, dasar kamu! Ibu kasih nol, ya!

17. Contoh Teks Anekdot 12: “UUD”

teks anekdot singkat lucu

teks anekdot singkat lucu menyindir

Pada suatu hari, Bapak Hendi menjelaskan tentang Undang-Undang Dasar (UUD) dari periode ke periode.

Saat menjelaskan kepada para murid, ia juga memaparkan alasan perubahan UUD Indonesia.

Namun pada saat menerangkan, salah satu muridnya yang bernama Ilham tampak tertidur.

Lantas Bapak Hendi menegur Ilham dan memberikan pertanyaan.

“Ilham, jelaskan perubahan UUD dan apa maksud peraturan diatur di UUD,” kata Bapak Hendi.

“Kalau alasan kenapa diatur di UUD, saya tahu Pak. Soalnya semua akhirnya memang UUD, ujung-ujungnya duit,” jawab Ilham.

Murid sekelas kemudian tertawa lepas dan Bapak Hendi hanya bisa menggelengkan kepala.

18. Contoh Teks Anekdot 13: “Mimpi”

Seorang raja tengah berada dalam satu perahu dengan seorang budak asal Persia yang sebelumnya tidak pernah berlayar.

Budak tersebut sangat ketakutan.

Hal tersebut membuat raja tidak senang. Untungnya, di dalam perahu ada seorang filsuf.

“Apabila diizinkan, saya akan menenangkan hatinya,” ungkap filsuf tersebut.

“Akan sangat terpuji jika Anda berhasil menenangkannya,” jawab sang raja.

Filsuf itu kemudian menceburkan budak tersebut ke dalam air.

Tak bisa berenang, ia meronta-ronta dan kemudian ditangkap sebelum tenggelam.

Budak itu kemudian duduk di pojok buritan dan perasaannya kini lebih tenang.

Sang raja terheran-heran karena tidak mengerti apa maksud tindakan filsuf tersebut.

“Kenapa budak itu jadi tenang, padahal engkau menceburkannya begitu saja?” tanya sang raja.

“Kini ia mengerti bahwa tenggelam lebih mengerikan daripada berada di perahu,” jawab filsuf.

19. Contoh Teks Anekdot 14: “Lampu”

Seorang buta berjalan ke sungai untuk mengisi sebuah gentong air sembari menenteng lampu.

Seseorang melihatnya dan berkata, “Wahai, orang buta. Malam dan siang hari sama saja bagimu. Mengapa kamu menggunakan lampu?”.

Orang buta itu menjawab, “Hai, orang yang suka mencampuri urusan orang lain! Lampu ini bukan diperuntukkan bagiku, tetapi untuk orang yang buta pikiran agar tidak terpeleset atau menabrakku!”.

20. Contoh Teks Anekdot 15: “Baju Abdul”

Suatu hari, Abdul sedang berbelanja di pasar dan ia bertemu temannya di sana.

“Abdul, kenapa tubuhmu banyak bekas luka? Apa yang terjadi?” tanya temannya terheran-heran.

“Semalam kucing-kucingku bertengkar. Baju dan seisi lemariku dicakarnya.” jawab Abdul.

“Kenapa kau bisa terluka jika yang dicakar baju dan isi lemarimu?” tanya temannya.

“Itulah masalahnya, aku sedang memakai bajuku.”

21. Contoh Teks Anekdot 16: “Lampu Merah”

Emier datang berkunjung ke saudaranya yang bernama Hendi. Di suatu siang yang cerah, Emier diajak makan siang oleh Hendi. Mereka naik sepeda motor yang dikendarai Hendi. Di sebuah perempatan, lampu merah menyala, tetapi Hendi melaju terus. Emier pun menegur saudaranya itu.

Emier: “Lampu merah, kenapa kamu melaju terus?!”

Hendi: “Ah, tenang aja, di negeri ini aku bisa bikin undang-undang kok.”

Emier: “Hah, bagaimana caranya?! Bukankah yang membuat undang-undang itu DPR dan pemerintah?!”

Hendi: (Menepikan motornya)

Emier: “Kenapa menepi?”

Hendi: “Mau menjawab pertanyaanmu!”

Emier: “Kenapa harus menepi?!”

Hendi: (Mematikan motornya, lalu merogoh ke dalam saku celananya) “Ini jawabannya!” (Melihatkan isi dompet)

Emier: “Oh …!”

22. Contoh Teks Anekdot 17: “Umur Dinosaurus”

teks anekdot pendek lucu

teks anekdot pendek lucu

Siswa TK mengunjungi Museum Geologi.

Di museum itu, ada seorang petugas berdiri di samping kerangka dinosaurus.

Lalu, seorang anak TK menghampiri petugas tersebut.

“Pak, berapa umur dinosaurus ini?”

“Satu juta tahun lebih satu bulan,” jawab petugas.

“Wah, kok tahu?” tanya anak TK itu.

“Soalnya ketika saya pertama kali kerja di sini, umurnya sudah satu juta tahun.”

23. Contoh Teks Anekdot 18: “Blusukan”

Di hari Minggu yang cerah, sejumlah politisi “blusukan” ke daerah-daerah banjir. Mereka ingin membagikan sembako kepada korban banjir.

Salah satu politisi, Kirman, meninjau sebuah daerah yang menjadi korban banjir sembari menebar senyum dan menjadi pusat perhatian warga.

Namun, sial bagi Kirman. Ia terperosok ke selokan dan terseret bannjir. Kirman kemudian ditolong oleh regu penyelamat.

Kirman pingsan setelah melihat sebuah tulisan yang terpampang jelas, “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tidak ikhlas,” yang menempel di dinding.

Setelah itu, Kirman dibawa ke tempat yang aman.

24. Contoh Teks Anekdot 19: “Rokok”

Pada suatu hari, sekumpulan anak-anak SMPA tengah nongkrong di warung depan sekolah. Mereka hendak mencoba merokok.

“Gue bawa rokok, tapi nggak ada koreknya.” kata Hendi.

“Gue ada korek. Ada asbak, nggak?” tanya Ilham.

“Nih, asbak. Lu bawa apa, Mir?” tanya Insan sambil menoleh ke Emier.

“Gue cuma bawa paru-paru doang.” jawab Emier.

25. Contoh Teks Anekdot 20: “Sombong”

Seorang ahli bahasa yang sombong menaiki perahu. Ia melihat tukang perahu tengah bersiap melaut.

“Naik, kita berangkat!” seru tukang perahu.

Menganggap seruang tukang perahu tidak jelas, sang ahli bahasa berseru, “Hei, sudahkah kamu memepelajari tata bahasa?”.

“Belum.” balasnya.

Ahli bahasa kemudian berkata, “Kalau begitu, hidupmu sia-sia.”.

Tukang perahu pun sedih dibuatnya. Kemudian angin mendadak bertiup kencang dan terjadi gelombang. Ia pun berseru kepada sang ahli bahasa.

“Sudahkah kmau belajar berenang?”

“Belum.” Jawab sang ahli bahasa.

“Kalau begitu, seluruh hidup dan kepandaianmu sia-sia.” balas tukang prahu.

“Sebentar lagi perahu ini akan tenggelam.” sambungnya.

Struktur Teks Anekdot

Setelah pembahasan utama, kamu juga harus tahu struktur teks anekdot.

Teks anekdot umumnya memiliki struktur dari abstraksi hingga reorientasi.

Struktur teks anekdot:

  1. Abstraksi atau pembuka cerita berupa gambaran suasana cerita
  2. Orientasi atau pengenalan kisah yang terjadi
  3. Kejadian atau rangkaian cerita yang terjadi baik berupa narasi maupun melalui percakapan antar tokoh
  4. Krisis atau masalah para tokoh cerita
  5. Reaksi atau penyelesaian masalah para tokoh cerita
  6. Koda atau perubahan beberapa tokoh cerita
  7. Reorientasi atau respon tokoh cerita terhadap koda

Ciri-Ciri Teks Anekdot

Dalam buku Teks Negosiasi dan Teks Anekdot untuk TIngkat SMA Kelas X, berikut ini ciri-ciri teks anekdot sebagaimana dikutip dari Modul Anekdot Bahasa Indonesia terbitan Kemendikbud:

  • Bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan cerita lucu atau bualan
  • Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan di dalam teks
  • Memiliki tujuan tertentu
  • Bersifat menyindir atau mengkritik
  • Bisa jadi mengenai orang penting
  • Kisah cerita yang dibuat hampir menyerupai dongeng
  • Terkadang menceritakan tentang karakter hewan dengan manusia yang terhubung secara umum dan realistis

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Tidak cuma strukturnya, jenis teks yang satu ini juga memiliki kaidah kebahasaan.

Apa kaidah kebahasaan teks anekdot?

Berikut kaidah kebahasaan teks anekdot:

  1. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa lampau
  2. Menggunakan kalimat retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban
  3. Menggunakan konjungsi yang menyatakan waktu
  4. Menggunakan kata kerja aktif
  5. Menggunakan kalimat perintah berisi ajakan
  6. Menggunakan kalimat seru

Jika sudah paham struktur teks anekdot, simak contohnya di bawah ini!

FAQ

Apakah teks anekdot itu singkat?

Teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik sebagai hiburan dan berdasarkan kejadian nyata mengenai berbagai persoalan.

Langkah langkah dalam membuat teks anekdot?

Langkah-langkah dalam membuat teks anekdot meliputi:

1. Menentukan topik sebagai masalah yang akan disorot
2. Menentukan tokoh yang akan digunakan
3. Menentukan peristiwa yang menjadi latar belakang
4. Membuat kerangka anekdot meliputi abstraksi, orientasi, krisis, reaksi,
dan koda
5. Mengembangkan kerangka anekdot menjadi sebuah cerita yang utuh

Apa saja ciri ciri teks anekdot?

Berikut ini ciri ciri teks anekdot:

  • Ringkas dan padat
  • Menghibur
  • Mengandung makna atau pesan
  • Memiliki konflik dan penyelesaian
  • Menggunakan gaya bahasa khas

***

Itulah beberapa contoh teks anekdot singkat yang lucu dan menggelitik.

Baca artikel menarik lainnya hanya di www.99updates.id.

Temukan berbagai topik menarik lainnya di Google News Berita 99.co.

Apabila sedang mencari rumah, dapatkan rekomendasinya di www.99.co/id.

Bersama 99.co, mencari hunian jadi #SegampangItu.

Referensi

  • Af’idah, Millah dan Silvia Sri Asmarani. (2020). Teks Anekdot. Guepedia
  • Purba, Adenida dkk. (2021). Kumpulan Cerita Anekdot. Guepedia
  • Indah. (2022). Teks Negosiasi dan Teks Anekdot untuk TIngkat SMA Kelas X. Guepedia
  • Sikumbang, Maharani. (2022). Teks Anekdot. Guepedia


Alya Zulfikar

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Follow Me:

Related Posts