Sering digunakan untuk laporan perusahaan, inilah contoh neraca keuangan yang benar. Simak juga pengertian dan komponennya, ya!
Ketika menjalankan suatu perusahaan, kamu diwajibkan untuk membuat sebuah laporan keuangan.
Hal tersebut dimaksudkan agar perusahaan terhindar dari kerugian.
Salah satu jenis laporan yang sering dibuat oleh perusahaan adalah neraca keuangan.
Neraca keuangan merupakan salah satu laporan yang sangat penting bagi setiap bisnis, baik itu perusahaan besar maupun usaha kecil.
Sebab, laporan ini dapat memberikan gambaran lengkap mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu.
Membuat neraca keuangan sebenarnya tidak sulit. Terpenting, kamu harus selalu mencatat setiap transaksi yang dilakukan.
Namun, jika kamu masih bingung dalam membuat laporan jenis ini, simak contoh neraca keuangan di bawah ini, yuk!
Apa Itu Neraca Keuangan?
Sumber: Freepik.com/janoon028
Sebelum mengetahui contoh neraca keuangan, penting bagi kamu untuk memahami terlebih dahulu pengertiannya.
Dilansir dari buku karya Dr. Alexander Thian, M.Si berjudul Mengenal & Memahami Laporan Keuangan, neraca keuangan adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu.
Tujuan pembuatan laporan ini tak terlepas untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
Neraca keuangan biasanya dapat menunjukkan modal, posisi, dan kewajiban perusahaan dengan sangat jelas.
Perusahaan dapat disebut memiliki neraca keuangan yang bagus atau sehat jika modalnya lebih besar dibandingkan dengan nilai kewajiban.
Berbeda dengan hal tersebut, bila kewajiban yang harus dibayar nilainya lebih besar dibandingkan modal, keuangan perusahaan dikatakan tidak sehat.
Komponen Neraca Keuangan
Setidaknya, terdapat tiga komponen yang harus ada di dalam sebuah neraca keuangan.
Di bawah ini komponen dari neraca keuangan.
1. Aktiva atau Aset
Aktiva atau aset terbagi menjadi dua jenis, yakni aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.
Aktiva lancar berarti aset tersebut mudah dicairkan ataupun dialihkan. Beberapa contoh aktiva lancar antara lain surat berharga, stok, piutang, dan uang kas.
Sebaliknya, aktiva tidak lancar adalah aset yang sulit untuk dicairkan. Beberapa aset tersebut di antaranya gedung, tanah, mesin, hak cipta, kendaraan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Cara Menghitung Laba Bersih Penjualan. Pastikan Bisnis Kamu Cuan!
2. Kewajiban atau Liabilitas
Komponen lain yang harus ada di dalam neraca keuangan adalah liabilitas alias kewajiban.
Sama halnya dengan aktiva, kewajiban juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu liabilitas lancar dan liabilitas tidak lancar.
Liabilitas lancar adalah utang jangka pendek yang harus dibayarkan dalam waktu satu tahun atau siklus operasi perusahaan.
Contoh dari liabilitas lancar adalah tagihan listrik, gaji karyawan, pajak, atau utang usaha lainnya.
Sedangkan liabilitas tidak lancar adalah utang yang jatuh tempo pembayarannya lebih dari satu tahun. Misalnya saja, seperti obligasi, sewa guna usaha, serta dana pensiun.
3. Ekuitas atau Modal
Ekuitas atau yang lebih dikenal dengan modal adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan.
Ada dua jenis modal usaha yang biasanya terdapat dalam neraca keuangan, yaitu saham disetor dan laba ditahan.
Contoh Neraca Keuangan Berdasarkan Bentuknya
Nah, setelah mengetahui pengertian dan komponen neraca keuangan, kamu pasti bertanya-tanya bukan bagaimana contoh dari laporan jenis ini?
Penting untuk diketahui bahwa terdapat dua bentuk neraca keuangan, yakni neraca staffel (disusun memanjang ke bawah) dan skontro (disusun seperti huruf T).
Berdasarkan bentuknya, berikut contoh laporan neraca keuangan.
1. Contoh Neraca Keuangan Sederhana Bentuk Staffel
2. Contoh Neraca Keuangan Sederhana Bentuk Skontro
***
Nah, itu dia ulasan seputar contoh neraca keuangan lengkap dengan pengertian dan komponen yang ada di dalamnya.
Temukan informasi lainnya seputar finansial hanya di Berita.99.co.
Untuk mendapatkan berita terbaru, ikuti juga Google News kami, ya!
Mau memiliki hunian nyaman di kawasan Karawang? Kamu bisa #segampangitu menemukannya di laman www.99.co/id.
Tak percaya? Cek sekarang juga, yuk!
