Dalam bahasa Indonesia, ada berbagai jenis majas yang perlu diketahui, salah satunya majas alegori. Simak contoh majas alegori beserta pengertiannya di sini!
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk merangkai kalimat, khususnya pada karya sastra untuk menjadikan karya tersebut semakin hidup.
Pada penggunaannya, majas banyak dijumpai dalam karya puisi maupun prosa.
Ada berbagai majas yang bisa kamu temukan dalam karya sastra, mulai dari majas personifikasi, simile, metafora, hiperbola, hingga alegori.
Simak penjelasan, ciri-ciri, dan contoh majas alegori di bawah ini!
Pengertian Majas Alegori
Majas alegori adalah jenis majas atau gaya bahasa yang menyatakan suatu hal atau kejadian dengan cara lain, yakni melalui kiasan atau penggambaran.
Sederhananya, kalimat yang mengandung majas alegori akan memiliki suatu objek atau keadaan yang dibandingkan dengan kiasan tertentu yang memiliki sifat dan karakteristik sejenis.
Biasanya, majas alegori merujuk pada penggunaan kata-kata yang bersifat retorika.
Masa alegori akan menjelaskan sesuatu secara tidak langsung melalui kiasan yang berhubungan dan bertautan dalam sebuah kesatuan yang utuh.
Ciri-Ciri Majas Alegori
Majas alegori memiliki karakteristik dan ciri-ciri yang unik sehingga mudah dibedakan dengan jenis majas yang lainnya.
Berikut ciri-ciri majas alegori dalam bahasa Indonesia yang harus kamu ketahui:
- Suatu kalimat yang mengandung majas alegori biasanya merujuk pada penggunaan retorika untuk menyampaikan suatu maksud.
- Secara umum, majas alegori menggunakan kiasan dalam menjelaskan suatu hal.
- Majas alegori yang terdapat pada sebuah cerita atau uraian tertentu akan membuat penjelasannya jadi lebih kompleks.
Contoh Majas Alegori
- Bayi yang baru lahir itu ibarat kertas putih yang masih kosong dan belum ada coretannya.
- Hidup ini bagaikan roda yang berputar. Terkadang kita berada di bawah, terkadang akan diam sejenak, dan terkadang juga akan naik ke atas.
- Otak manusia layaknya sebuah mata pisau, semakin diasah, maka akan semakin tajam pula.
- Emosi manusia itu seperti api, semakin disulut, maka akan semakin besar kemarahannya.
- Hidup itu ibarat sebuah kotak cokelat, kita tidak akan pernah tahu apa yang ada di dalamnya.
- Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu.
- Suami adalah nakhoda dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
- Segala kenikmatan di dunia ini merupakan fatamorgana semu.
- Cinta ibaratkan sebuah pasir di atas telapak tangan, jika tidak digenggam akan tertiup angin dan akan hilang. Jika digenggam terlalu rapat, pasir itu akan keluar melalui celah-celah jari.
- Kitab suci adalah rambu lalu lintas manusia. Selama kita patuh akan rambu itu, maka kita akan selamat sampai tujuan.
- Ibu bagaikan malaikat bagi anak-anaknya. Ia memberi kasih sayang yang tulus dan suci.
- Tubuh manusia ibarat sebuah mesin. Jika bekerja secara terus-menerus tanpa istirahat, akan mencapai batas kemampuannya.
- Planet Bumi ini seperti sebuah rumah yang harus kita rawat dengan baik. Jika tidak dirawat, akan timbul kerusakan besar.
- Perjalanan hidup itu bak sungai yang mengalir, akan selalu ada rintangan seperti gelombang, bebatuan, hingga arus kencang.
- Orang beriman akan hidup seperti seekor lebah. Ia hanya makan dan minum yang baik, pergi ke tempat yang tidak dirusak, dan menghasilkan hal yang baik.
- Dunia ini seperti sebuah panggung sandiwara, tiap orang menjalankan perannya masing-masing.
- Buku ibarat jendela dunia, di mana kita bisa mengetahui dunia lewat tulisan di dalam buku.
- Seorang musuh ibarat guru yang sedang menyamar. Ia akan mengajarkan berbagai hal kepada kita.
- Kasih sayang laksana embun pagi yang membasahi tanah kering. Siapa pun yang mendapatkannya, maka ia mendapatkan kesejukan.
- Mencintai seseorang ibarat menangkap air. Jika terlalu keras, akan hilang. Jika dibiarkan, tak akan didapatkan.
- Kebencian adalah pencuri paling hebat. Tanpa disadari, ia akan mengambil satu per satu kebahagiaan yang kita miliki.
- Usia seseorang bagaikan batang pohon yang akan selalu tumbuh tinggi. Namun ketika telah tiba masanya, ia akan kering dan mati.
- Lidah manusia bagaikan pisau yang tajam. Ia bisa menyakiti orang lain lewat tutur kata.
- Usia kita adalah kumpulan hari.
- Menjaga cinta adalah menjaga kepercayaan, kesetiaan, pengorbanan, dan kasih sayang.
- Salah adalah tiang agama Islam. Barang siapa tidak mendirikannya, maka ia telah merobohkan agama
- Internet bagaikan pedang bermata dua. Jika digunakan dengan baik, manfaat yang didapat. Jika digunakan dengan tidak baik, keburukan yang didapat.
- Paras yang rupawan ibarat bunga. Ketika mekar, semua orang akan terpana. Namun ketika layu, semua orang akan pergi.
- Kasih sayang ibu bagaikan sinat mentari yang menyinari dunia.
- Di hari kiamat kelak, semuanya akan musnah. Manusia ibarat anai-anai yang bertebara dam gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
***
Demikian penjelasan dan contoh majas alegori.
Simak artikel informatif lainnya hanya di www.99updates.id.
Ikuti Berita 99.co di Google News agar tidak ketinggalan informasi.
Kalau kamu sedang mencari hunian, dapatkan rekomendasi terbaiknya di www.99.co/id.
Mencari rumah jadi #segampangitu bersama 99.co.