Kamu familiar dengan istilah sampah B3? Ini merujuk pada limbah rumah tangga berupa Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Yuk, kenali contoh limbah B3 rumah tangga dan cara menanganinya yang benar berikut ini!
Kegiatan rumah tangga ternyata juga dapat menghasilkan sampah B3, lo.
Sayangnya, tidak semua orang memahami cara untuk menangani jenis limbah satu ini.
Akibatnya, sampah B3 rumah tangga masih bercampur dengan sampah biasa.
Padahal, sampah dari bahan yang beracun serta berbahaya harus kamu tangani dengan langkah khusus.
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh limbah B3 dan cara penanganannya yang tepat!
Apa Itu Limbah B3?
Kepanjangan dari istilah Limbah B3 adalah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Artinya, limbah tersebut mengandung zat beracun dan berbahaya baik bagi manusia maupun lingkungan.
Dalam PP No. 18 Tahun 1999 jo PP No. 85 Tahun 1999 dijelaskan bahwa kuantitas kecil dari sampah ini saja bisa merusak lingkungan, kesehatan, dan mengancam keberlangsungan makhluk hidup.
Karakteristik utama dari limbah B3 sendiri adalah sebagai berikut:
- Mudah meledak atau explosive karena dapat menghasilkan gas pada suhu dan tekanan tinggi
- Beracun dan pada kondisi terburuk bisa menyebabkan kematian akibat kontak dari pernapasan, kulit, atau mulut
- Melepaskan panas jika teroksidasi sehingga mudah terbakar apabila terkena percikan api
- Berbahaya untuk kesehatan entah dalam bentuk padat, cair, maupun gas
- Flammable atau mudah menyala ketika kontak dengan udara, nyala api, air, atau bahan lain walaupun suhu dan tekanan standar
- Bahannya korosif sehingga dapat menyebabkan karat pada baja, pH-nya biasanya ≥ 2 (jika bersifat asam) dan ≥ 12,5 (jika bersifat basa)
- Bersifat iritasi sehingga dapat memicu peradangan ataupun iritasi pernapasan, pusing, dan lainnya
- Berbahaya untuk lingkungan karena bahan aktif dan zat kimia keras di dalamnya
- Bersifat karsinogenik, teratogenik, dan mutagenik sehingga bisa memicu kanker hingga mempengaruhi pembentukan embrio pada ibu hamil
Jenis Limbah B3 Berdasarkan Sumber
Nah, sampah B3 ini bisa dibedakan menjadi tiga jenis menurut sumber asalnya.
Melansir dari dlh.bulelengkab.go.id, berikut jenis-jenis tersebut:
- Limbah dari sumber tidak spesifik, yakni limbah yang bukan berasal dari proses utama melainkan dari kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi, pencucian, pengemasan, dan lain sebagainya
- Limbah dari sumber spesifik, yakni sampah yang berasal dari kegiatan utama dalam proses industri
- Limbah dari sumber lain, yakni sampah B3 yang asalnya dari sumber tidak terduga, misalnya saja produk kadaluarsa, sisa kemasan, dan lainnya
Contoh Limbah B3 dalam Rumah Tangga
1. Baterai Bekas
Baterai merupakan salah satu contoh limbah B3 rumah tangga yang paling sering kita temui.
Benda satu ini mengandung berbagai logam berat seperti merkuri, nikel, timbal, kadmium, dan lithium.
Oleh sebab itu, kamu harus membuangnya dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Pisahkan baterai dari sampah lain dan pasang selotip bening pada kedua ujungnya.
- Simpan baterai yang sudah terselotip ke dalam wadah khusus yang tidak konduktif seperti kain atau kayu.
- Buang di fasilitas pengolahan limbah B3, kamu bisa menghubungi pemerintah setempat untuk mencari informasi lokasinya.
2. Neon dan Bohlam Bekas
Contoh limbah B3 berikutnya adalah lampu neon dan bohlam bekas.
Di dalam setiap lampu bohlam setidaknya ada 5 miligram merkuri.
Senyawa tersebut sangat berbahaya bagi metabolisme kita dan dapat berakibat fatal jika terakumulasi dalam tubuh.
Oleh sebab itu, kamu tidak boleh membuangnya begitu saja ke tempat sampah umum.
Patikan untuk mengumpulkan sampah bohlam dan membuangnya ke fasilitas pengolahan limbah B3 seperti baterai.
Selain merkuri, lampu neon dan bohlam bisa melukai petugas sampah jika pecah di dalam kantong sampah.
3. Kaleng Aerosol Kosong
Ada banyak produk rumah tangga yang dikemas dalam bentuk kaleng atau spray.
Misalnya saja obat nyamuk, pewangi ruangan, hairspray, dan lainnya.
Nah, kemasan seperti ini tentu memiliki propellant yang ditekan serta bahan kimia berbahaya di dalamnya.
Apabila terkena panas, kaleng bisa meledak dan melukai siapa pun di sekitarnya.
Jadi, jangan sekali-kali mencampur kaleng aerosol kosong dengan sampah umum.
Ingat, Tempat Pembuangan Umum (TPU) di Indonesia masih sering membersihkan sampah dengan cara membakarnya.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika banyak kaleng aerosol terbakar secara bersamaan di TPU!
4. Termometer Merkuri
Di rumah, kamu masih menggunakan termometer merkuri?
Jika iya, berhati-hatilah ketika menggunakan dan membuangnya.
Termometer merkuri termasuk contoh sampah B3 yang kerap kita temui di hunian.
Di dalam termometer ini ,ada sekitar 500 miligram merkuri yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Zat ini bisa merusak syaraf dan harus dijauhkan dari bayi serta anak kecil.
Kalau kamu ingin membuangnya, pastikan memberikannya ke pusat pengelolaan limbah berbahaya, ya!
5. Wadah Bekas Kosmetik
Contoh limbah B3 rumah tangga elanjutnya adalah kosmetik bekas yang sudah melewati masa kadaluarsa.
Beberapa kosmetik memiliki kandungan bahan kimia berbahaya di dalamnya.
Setelah kadaluarsa, kandungan racun di dalamnya akan semakin meningkat.
Bahan-bahan ini juga sangat mudah terurai ketika terkena air sehingga dapat mengontaminasi air tanah.
Karena itulah ketika membuangnya kamu harus memisahkan kosmetik bekas dari sampah biasa.
Kumpulkan wadah kosmetik dalam satu wadah besar untuk kemudian kamu buang ke tempat daur ulang.
Sebagai solusi, cobalah beralih pada merek kosmetik yang menyediakan program untuk mendaur ulang produk mereka.
6. Botol Bekas Cairan Pembersih
Botol bekas cairan pembersih maupun deterjen cair juga termasuk contoh sampah B3 rumah tangga.
Cairan pembersih tentu mengandung banyak bahan kimia yang beracun dan berbahaya.
Bahan kimia ini umumnya mudah terbakar. Maka dari itu, kamu dianjurkan untuk membawanya ke tempat sampah khusus.
Agar tak perlu bolak-balik, atur jadwal setiap 2-3 minggu sekali untuk mengantarkan limbah B3 rumah tangga.
Selama belum jadwal pembuangan, pastikan sampah-sampah ini tersimpan dengan aman jauh dari jangkauan anak.
7. Obat Kedaluwarsa
Obat kedaluwarsa juga termasuk contoh sampah B3, lo.
Sisa obat di rumah memang tidak sebanding dengan limbah farmasi di rumah sakit.
Namun, membuangnya sembarangan di tempat sampah umum bisa sangat berbahaya.
Kandungan zat kimia di dalamnya bisa membahayakan lingkungan.
Lalu, ada risiko oknum tidak bertanggung jawab mengambilnya dan menjualnya kembali.
Karena itu sebaiknya kembalikan obat kedaluwarsa ke apotek jika ingin membuangnya.
***
Semoga informasi mengenai limbah B3 dan penanganannya ini bermanfaat, ya.
Simak berbagai informasi menarik lainnya hanya di Google News Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi juga Berita.99.co untuk mendapatkan berita ter-update!
Kamu sedang berburu rumah impian?
Tenang saja, mencari rumah bisa #segampang itu bersama www.99.co/id!