Berita Ragam

7 Contoh Kritik Sastra Novel, Cerpen, hingga Puisi yang Singkat dan Lengkap

5 menit

Penting untuk mempelajari contoh kritik sastra agar kamu bisa menilai sebuah karya sastra baik itu novel, cerpen, atau puisi. Dengan kritik, kamu bisa mengetahui apakah karya tersebut berkualitas atau tidak.

Menurut Buku Ajar Pembelajaran Kritik Sastra oleh Samsuddin, kajian sastra dibedakan menjadi tiga jenis.

Ketiganya adalah teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra.

Nah, biasanya, kajian kritik sastra dilakukan pada puisi, drama, dan prosa cerpen atau novel.

Sementara itu, berdasarkan pelaksanaan atau praktik kriktiknya, kritik sastra digolongkan ke dalam tiga jenis.

Mulai dari kritik judisial, kritik induktif, dan kritik impresionistik.

Kritik sastra sering kali dilakukan untuk mencari dan menentukan nilai intrinsik karya sastra melalui sistem pemahaman dan interpretasi kritis dalam bentuk tulisan.

Sebelum melihat contoh teks kritik sastra, simak pengertian kritik sastra di bawah ini!

Apa Itu Kritik Sastra?

contoh kritik sastra

Sumber: academia.edu/sayyidah khairunnida

Menurut buku Kritik Sastra oleh Lilik Herawati, kritik sastra adalah ilmu sastra untuk menilai karya sastra dengan memberikan penilaian dan memutuskan apakah karya tersebut berkualitas yang dikritik atau tidak.

Dengan kata lain, kritik sastra merupakan baik buruknya suatu hasil sastra dengan menetapkan isi dan
bentuknya.

Masih menurut sumber buku tersebut, ada sejumlah pendekatan kritik sastra.

Jenis kritik sastra antara lain pendekatan mimetik, ekspresif, pragmatik, objektif, hingga interdisiplin.

Kritik sastra memiliki peran atau dampak yang cukup penting untuk perkembangan sastra di tanah air, lo.

Adapun struktur kritik sastra yaitu pendapat, argumen, dan reiterasi.

Fungsi Kritik Sastra

Menurut buku Jendela Kritik Sastra, manfaat kritik sastra adalah untuk pembinaan dan pengembangan satra, pembinaan kebudayaan dan apresiasi seni, serta menunjang ilmu sastra.

Dalam buku Kritik dan Penelitian Sastra: Edisi Kedua oleh Dipa Nugraha dan Suyitno, fungsi kritik sastra adalah sebagai jembatan penghubung antara karya seorang pengarang dengan publik pembaca.

Dalam peran tersebut, kritikus sastra dapat menyuguhkan pemahaman kepada publik bahwa sebuah karya sastra relevan dengan kehidupan manusia dan bisa memiliki keterkaitan dengan bidang-bidang lain di dalam kehidupan manusia.

Yuk, langsung saja lihat contoh kritik sastra novel, cerpen, hingga puisi.

7 Contoh Kritik Sastra

1. Contoh Kritik Sastra

contoh kritik sastra contoh kritik sastra contoh kritik sastra contoh kritik sastra contoh kritik sastra contoh kritik sastra contoh kritik sastra contoh kritik sastra contoh kritik sastra

Sumber: undip.ac.id

2. Contoh Kritik Sastra Cerpen

contoh kritik sastra cerpen contoh kritik sastra cerpen contoh kritik sastra cerpen contoh kritik sastra cerpen contoh kritik sastra cerpen



Sumber: unimed.ac.id

3. Contoh Kritik Sastra Puisi

Analisis Kritik Sastra “Surat Kepada Bunda: Tentang Calon Menantunya:”Karya W.S. Rendra

1. Tipografi (penyusunan baris dan bait dalam puisi)

Berdasarkan jenis tipografinya, puisi di atas termasuk jenis puisi dengan tipografi teratur dengan jumlah baris dan bait yang tidak sama. Alasannya, pada puisi tersebut pengarang masih menggunakan persamaan bunyi atau rima, jumlah kata dan penyusunan kata meskipun baris dan baitnya tidak sama.

2. Kata dan Diksi

Dalam puisi tersebut, pengarang lebih banyak menggunakan kata-kata yang sudah familier dan mudah dipahami oleh pembaca meskipun ada juga beberapa kata yang mengalami defamilier.

Sementara itu, diksi yang digunakan pengarang kebanyakan bermakna konotatif. Misalnya, ia melukiskan kehidupannya dahulu dan berubah saat ia telah menemukan jodohnya dengan “kapal yang berlayar yang telah berlabuh dan ditambatkan”. Ia juga melukiskan dirinya sewaktu belum menemukan jodohnya dengan istilah “burung dara yang nakal”.

3. Bahasa Kiasan dan Bahasa Retorik

Bahasa kiasan yang terdapat dalam puisi tersebut antara lain:

a) Perbandingan

Contoh:

• Seseorang yang bagai kau
• Dan bagai Bunda ayahku melepaskannya
• Untuk mengawinimu
• Bagai dulu bundamu melepas kau

b) Metafora

Contoh:

• Dan berganti dengan sandal rumah
Yang tenteram, jinak, sederhana
• Burung dara yang nakal

c) Personifikasi

Contoh:

• Terpupuslah sudah masa-masa sepiku
Hendaknya berhenti gemetar rusuh
• Dan sepatu yang berat serta nakal

d) Hiperbola

Contoh :

• Jalan-jalan yang mengkhawatirkan
Dalam hidup lelaki yang kasar dan
sengsara
• Kini terbang dan telah menemui jodohnya

e) Repetisi

Contoh :

• Begitu kata alam, begitu kau mengerti
• Apabila telah dimengerti
Apabila Telah Disadari

4. Rima, Aliterasi, Asonansi

Rima (persamaan bunyi akhir kata yang terdapat antar baris dalam satu bait, terdiri dari rima awal, tengah, akhir).

Rima dalam puisi di atas kebanyakan berupa rima akhir.

Contohnya pada bait pertama:

Mama yang tersayang
Akhirnya kutemukan juga jodohku
Seseorang yang bagai kau
Sederhana dalam tingkah laku dan bicara
Serta sangat menyayangiku

Bait tersebut rimanya abbab. Selanjutnya pada bait-bait berikutnya dan seterusnya juga mempunyai rima akhir.

Aliterasi (persamaan bunyi konsonan pada satu baris puisi)

Contoh:

Terpupulah sudah masa-masa sepiku
Telah berlabuh dan ditambatkan

Asonansi (persamaan bunyi vokal pada satu baris puisi)

Contoh:

Mama yang tersayang
Sederhana dalam tingkah laku dan bicara
Dan tiada akan pulang
Buat selama-lamanya
Yang ternama dan perkasa

5. Imaji (citra atau bayangan yang muncul dalam pikiran pembaca puisi)

Contoh:

Imaji penglihatan:
Karena kapal yang berlayar
Telah berlabuh dan ditambatkan
Jalan-jalan yang mengkhawatirkan
Kini terbang menemui jodohnya
Bila malam telah datang
Imaji pendengaran:
Dan panggillah ia dengan kata ; ’anakku!’
Kisahkan padanya
Riwayat para leluhur kita

C. Penutup

Pengarang menuangkan karya bertemakan perjuangan seorang anak untuk mendapatkan ridho Ibunya. Nilai sosial yang disampaikan yaitu hendaknya kita mengatakan segala-sesuatu dengan sejujur-jujurnya kepada Ibu sebagai orang tua kita. Suatu realitas yang hampir hilang, tetapi pengarang mengingatkan kembali dan menunjukkan masih adanya potret seorang anak yang masih membutuhkan kejujuran diri pada ibunya.

Puisi “SURAT KEPADA BUNDA: TENTANG CALON MENANTUNYA” adalah sebuah rangakaian kata dari Rendra sebagai seorang anak yang telah menemukan pujaan hatinya dan berusaha mengungkapkan niat tulus kepada sang bunda agar bersedia tuk merestui dan menerima sang calon istri yang diidam-idamkan sejak lama.

Realitas sosial yang diungkapkan sangat lugas dan memberikan pengajaran kepada pembacanya tentang bakti seorang anak pada ibunya. Sebagai bentuk respon positif atas peristiwa banyaknya anak yang kehilangan nilai hormat pada ibunya.

Sumber: journal.um-surabaya.ac.id

4. Kritik Sastra Puisi

contoh kritik sastra puisi contoh kritik sastra puisi contoh kritik sastra puisi contoh kritik sastra puisi

Sumber: unma.ac.id

5. Contoh Kritik Sastra Novel

contoh kritik sastra novel contoh kritik sastra novel

Sumber: Unram.ac.id

6. Contoh Kritik Sastra Singkat

Sumber: journal.uhamka.ac.id

7. Contoh Kritik Sastra Puisi Taufik Ismail

Sumber: jurnal.unimed.ac.id

***

Itulah contoh kritik sastra yang baik dan benar.

Semoga bermanfaat, Property People.

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di Berita.99.co dan Google News.

Lagi cari rumah terjangkau?

Selengkapnya, cek di www.99.co/id dari sekarang.

Dapatkan penawaran hunian terbaik yang #segampangitu buat kamu.



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts