Bingung untuk mulai menulis cerita pendek dalam bahasa Inggris yang menarik? Tenang saja, kali ini Berita 99.co Indonesia akan hadirkan contoh cerpen bahasa Inggris yang bisa kamu jadikan referensi.
Mengutip dari buku Panduan Menulis Cerpen: Praktis, Lengkap, dan Mudah Diterapkan, karya A Wan Bong, cerpen adalah jenis karya sastra berbentuk prosa fiksi yang memiliki ciri khas berupa narasi singkat dan padat.
Cerpen mampu menggambarkan suatu kisah atau kejadian dalam waktu yang relatif singkat, tapi tetap mampu menyentuh pembaca dengan elemen-elemen sastra yang kuat.
Biasanya, dalam cerita pendek, fokus hanya diberikan pada satu peristiwa yang dialami oleh karakter utama.
Selain itu, cerita pendek bahasa Inggris pun bisa menjadi media yang tepat untuk melatih kemampuan story telling.
Baik kamu seorang pembelajar bahasa Inggris, penulis pemula, atau siapa pun yang ingin mengasah kemampuan bercerita, cerpen bahasa Inggris tentu mampu menawarkan cara yang menyenangkan dan efektif untuk mencapai tujuanmu.
Terkait itu, kali ini Berita 99.co Indonesia telah menghadirkan ragam contoh cerpen bahasa Inggris dengan artinya.
Yuk, lihat contohnya pada uraian di bawah ini.
6 Contoh Cerpen Bahasa Inggris
1. The Hare With Many Friends
The Hare was highly esteemed by the other animals in the jungle, all of whom claimed to be her friends. One day, upon hearing the hounds approaching, she sought refuge from them with the assistance of her friends. Her first approach was to the horse, requesting him to carry her away from the hounds on his back. However, the horse declined, citing important tasks for his master and expressing confidence that her other friends would come to her aid.
Next, she approached the bull with the hope that he would fend off the hounds with his horns. Regrettably, the bull expressed his sorrow, mentioning an appointment with a lady but suggesting that their mutual friend, the goat, might be able to assist her. The goat, on the other hand, hesitated due to concerns about the potential harm his back might cause her. He thought it more suitable to approach the ram.
Turning to the ram, she explained her predicament, but the ram postponed any involvement, stating that he didn’t wish to interfere at that moment, as hounds were known to prey on sheep as well as hares. As a last resort, she appealed to the calf, who expressed his inability to help, fearing the responsibility, as many older individuals had already declined the task.
As the hounds drew near, the Hare fled in haste and, fortunately, managed to escape.
Artinya:
Kelinci adalah hewan yang dihormati di hutan. Semua hewan mengaku sebagai temannya. Suatu hari, kelinci mendengar suara anjing pemburu. Dia ketakutan dan mencari perlindungan dari teman-temannya. Pertama, dia menemui kuda dan meminta kuda untuk membawanya pergi. Kuda menolak karena dia punya tugas penting untuk tuannya. Dia yakin teman lain kelinci akan membantu.
Kemudian, kelinci menemui sapi dan meminta sapi untuk melawan anjing pemburu dengan tanduknya. Sapi sedih karena dia punya janji dengan betina lain. Dia menyarankan kelinci untuk menemui kambing. Kambing ragu-ragu karena dia takut punggungnya akan melukai kelinci. Dia menyarankan kelinci untuk menemui domba jantan.
Domba jantan tidak mau membantu karena dia takut anjing pemburu. Dia menyarankan kelinci untuk menemui anak sapi. Anak sapi takut karena dia tidak ingin bertanggung jawab. Dia bilang banyak orang tua yang sudah menolak membantu.
Anjing pemburu semakin dekat. Kelinci panik dan lari sekuat tenaga. Untungnya, dia berhasil kabur.
Baca Juga: 12 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Singkat dan Artinya. Penuh dengan Pesan Moral!
2. The True Love of Mother
In a bygone era, there lived a mother and her child in close proximity to a forest. Their destitution forced them to reside in a modest, unattractive cottage and wear tattered clothing.
One fateful day, a plague swept through the village, afflicting the child. The mother, desperate to seek medical aid, was hindered by their lack of means to pay for a doctor’s services.
In her quest for a remedy, the mother sought the counsel of the villagers. She ventured into the forest, in search of medicinal roots, which she used to concoct a treatment for her child, tending to them with great care. Gradually, the child’s health began to improve.
Ultimately, the child recuperated from the illness, but sadly, the mother herself fell victim to the disease. Weakened and sleep-deprived, her body succumbed after a few days.
The child wept, coming to the profound realization that her mother had showered her with genuine love until the very end.
Artinya:
Dahulu kala, hiduplah seorang ibu dan anaknya di dekat hutan. Mereka miskin dan tinggal di gubuk sederhana dengan pakaian yang robek-robek.
Suatu hari, anak itu sakit karena wabah yang melanda desa. Sang ibu ingin mencarikan dokter, tapi dia tidak punya uang untuk membayarnya.
Sang ibu tidak putus asa. Dia bertanya kepada penduduk desa tentang obat tradisional dan pergi ke hutan untuk mencari akar-akar yang bisa menyembuhkan anaknya. Dia membuat ramuan dari akar-akar itu dan merawat anaknya dengan penuh kasih sayang.
Perlahan-lahan, kesehatan anak itu membaik. Namun, sang ibu sendiri malah jatuh sakit. Dia kelelahan karena mengurus anaknya dan tidak cukup tidur. Akhirnya, sang ibu meninggal dunia.
Anak itu menangis sedih. Dia baru sadar bahwa ibunya telah mencintainya dengan sepenuh hati dan rela mengorbankan ia demi kesembuhannya.
3. Ellie the Curious Elephant
Once upon a time, in the heart of the lush African savannah, there lived a young elephant named Ellie. She was an incredibly curious elephant, always eager to explore and discover the world around her.
Ellie’s favorite time of day was when the sun bathed the landscape in a warm, golden hue. As the other elephants gathered around the watering hole, she would wander off to investigate the mysteries of the jungle. One day, while her friends bathed in the mud, she set off on her own adventure.
As she wandered deeper into the dense forest, Ellie’s large ears twitched with excitement. She came across a peculiar-looking tree with long, hanging vines. Her curiosity got the better of her, and she decided to give one of the vines a gentle tug. To her surprise, she found herself swinging from it like a pendulum, letting out a joyful trumpet.
Further into her exploration, Ellie stumbled upon a family of playful monkeys swinging from tree to tree. She watched in amazement as they leaped and somersaulted through the branches. The monkeys noticed Ellie’s presence and invited her to join their acrobatic games. Ellie, eager for new experiences, tried to mimic their moves. Though she wasn’t as agile as her new friends, her attempts were met with laughter and encouragement.
After a delightful day with the monkeys, Ellie decided it was time to head back to the herd. She followed the setting sun’s glow, which led her back to the familiar watering hole. To her surprise, the other elephants were waiting there for her. Her worried mother, Ella, rushed over and embraced her with her trunk. The other elephants chimed in with concerned looks.
Ellie realized that, although her curiosity had led her on a grand adventure, she had worried her family. She promised never to wander off alone again and to share her newfound knowledge and stories with the herd. As the sun dipped below the horizon, Ellie nestled beside her mother, grateful for the safety and love of her family.
From that day forward, Ellie was known as “Ellie the Curious,” and her adventures became the stuff of legend among the elephant herd. Her insatiable curiosity was celebrated, as long as she remembered the importance of staying close to her loving family.
Artinya:
Dahulu kala, ada seekor gajah kecil bernama Ellie yang tinggal di padang rumput Afrika yang indah. Ellie sangat suka menjelajah dan melihat hal-hal baru. Dia suka pergi berpetualang saat gajah lain sedang bermain air.
Suatu hari, Ellie pergi ke hutan sendirian. Dia menemukan pohon aneh dengan ranting panjang. Ellie ingin tahu apa yang akan terjadi jika dia menarik rantingnya, dan dia pun melakukannya. Ellie terkejut karena dia bisa berayun seperti pendulum! Dia sangat senang dan terus berayun.
Kemudian, Ellie bertemu dengan keluarga monyet yang sedang bermain di pohon. Ellie kagum melihat mereka melompat dan berputar di antara dahan-dahan. Monyet-monyet itu mengajak Ellie bermain bersama mereka. Ellie ingin mencoba, meskipun dia tidak sehebat monyet-monyet itu. Monyet-monyet itu menertawakan Ellie dengan baik hati dan membantunya belajar.
Setelah bermain dengan monyet-monyet itu, Ellie ingin kembali ke kawanannya. Dia mengikuti arah matahari terbenam dan kembali ke tempat gajah-gajah lain bermain air. Ellie terkejut karena gajah-gajah lain sudah menunggunya di sana. Ibunya, Ella, sangat khawatir dan memeluk Ellie dengan belalainya. Gajah-gajah lain juga cemas melihat Ellie.
Ellie sadar bahwa dia telah membuat keluarganya khawatir. Dia berjanji tidak akan pergi sendirian lagi dan akan menceritakan pengalamannya kepada gajah-gajah lain. Ellie kemudian berbaring di samping ibunya dan merasa senang karena dia aman dan dikelilingi oleh keluarga yang penuh kasih sayang.
Sejak saat itu, Ellie dikenal sebagai “Ellie si Pemberani”. Semua gajah tahu tentang petualangannya. Ellie tetap suka menjelajah, tapi dia selalu ingat untuk tidak pergi terlalu jauh dari keluarganya.
4. Boy Who Cried Wolf
sumber: shutterstock.com
There once was a boy who grew bored while watching over the village sheep. He wanted to make things more exciting. So, he yelled out that he saw a wolf chasing the sheep. All the villagers came running to drive the wolf away.
However, they saw no wolf. The boy was amused, but the villagers were not. They told him not to do it again. Shortly after, he repeated this antic. The villagers came running again, only to find that he was lying. Later that day, the boy really sees a wolf sneaking amongst the flock. He jumped up and called out for help. But no one came this time because they thought he was still joking around. At sunset, the villagers looked for the boy. He had not returned with their sheep.
They found him crying. He told them that there really was a wolf, and the entire flock was gone. An old man came to comfort him and told him that nobody would believe a liar even when they are being honest.
Artinya:
Suatu ketika ada seorang anak laki-laki yang bosan saat menjaga domba di desa. Dia ingin membuat segalanya lebih menarik. Jadi, dia berteriak bahwa dia melihat seekor serigala mengejar kawanan domba. Semua penduduk desa berlarian untuk mengusir serigala itu.
Namun, mereka tidak melihat serigala. Anak laki-laki itu merasa geli, namun penduduk desa tidak. Mereka menyuruhnya untuk tidak melakukannya lagi. Tak lama setelah itu, dia mengulangi kejenakaan ini. Penduduk desa datang berlari lagi, hanya untuk mengetahui bahwa dia berbohong. Kemudian pada hari itu, anak laki-laki itu benar-benar melihat seekor serigala menyelinap di antara kawanannya. Dia melompat dan berteriak minta tolong. Namun kali ini tidak ada yang datang karena mereka mengira dia masih bercanda. Saat matahari terbenam, penduduk desa mencari anak laki-laki itu. Dia belum kembali dengan domba-dombanya.
Mereka menemukannya menangis. Dia memberi tahu mereka bahwa memang ada serigala, dan seluruh kawanannya telah hilang. Seorang lelaki tua datang menghiburnya dan mengatakan kepadanya bahwa tak seorang pun akan percaya pada seorang pembohong meskipun mereka jujur.
Baca Juga: 10 Cerita Rakyat Bahasa Inggris Singkat dan Menarik yang Penuh Pesan Moral
5. The Legend Of Banyuwangi
In a distant time, there ruled a local monarch named King Sulahkromo. The king had a trusted Prime Minister named Raden Sidopekso, who was wed to a woman named Sri Tanjung. She possessed such exquisite beauty that it captivated the king’s heart, and he longed to make her his own.
On a particular day, King Sulahkromo dispatched his Prime Minister on an extended mission far from the kingdom. During Sidopekso’s absence, the king made a futile attempt to win the affection of Sri Tanjung. When his advances were spurned, he was consumed by rage. Consequently, upon Sidopekso’s return, the king fabricated a tale of Sri Tanjung’s unfaithfulness. The Prime Minister, infuriated and hurt, confronted his wife. Sri Tanjung vehemently denied the allegations, but Sidopekso, blinded by anger, threatened her with death. He led her to the river’s edge, where he intended to end her life and cast her lifeless body into the murky waters.
As she stood at the riverbank, Sri Tanjung proclaimed her innocence, assuring that the truth would be revealed. Tragically, Sidopekso took her life and cast her body into the river. In a miraculous turn of events, the river, once tainted, instantaneously transformed. It became crystal clear and emanated an enchanting fragrance. Overcome by this phenomenon, Sidopekso uttered, “Banyu… Wangi… Banyuwangi,” which translates to “fragrant water.” Banyuwangi was thus born from the testament of noble and sacred love.
Artinya:
Dahulu kala, ada seorang raja bernama Raja Sulahkromo yang memerintah suatu daerah. Raja ini memiliki seorang perdana menteri kepercayaan bernama Raden Sidopekso, yang menikah dengan seorang wanita cantik jelita bernama Sri Tanjung. Raja Sulahkromo sangat terpesona oleh kecantikan Sri Tanjung, dan ia menginginkan wanita itu.
Suatu hari, Raja Sulahkromo mengirim Sidopekso dalam perjalanan jauh ke luar kerajaan. Selama Sidopekso pergi, Raja Sulahkromo mencoba dengan berbagai cara untuk memikat hati Sri Tanjung. Namun, Sri Tanjung menolak semua rayuan Raja Sulahkromo. Raja yang merasa ditolak pun menjadi marah.
Ketika Sidopekso kembali dari perjalanan, Raja Sulahkromo berbohong dan menuduh Sri Tanjung tidak setia. Sidopekso yang marah dan merasa dikhianati pun langsung menghadapkan tuduhan tersebut kepada istrinya. Sri Tanjung dengan tegas membantah tuduhan itu, tetapi Sidopekso yang dibutakan oleh amarah mengancam akan membunuhnya.
Sidopekso membawa Sri Tanjung ke tepi sungai. Dia berniat untuk membunuh dan membuang jenazahnya ke sungai yang kotor. Namun, di tepi sungai, Sri Tanjung tetap menyatakan dirinya tidak bersalah dan percaya bahwa kebenaran akan terungkap. Sayangnya, Sidopekso tidak mempercayainya dan tetap membunuh Sri Tanjung. Ajaibnya, setelah kejadian itu, air sungai yang tadinya kotor tiba-tiba menjadi jernih dan mengeluarkan aroma yang wangi.
Terkejut melihat kejadian tersebut, Sidopekso berkata, “Banyu… Wangi… Banyuwangi,” yang artinya “air wangi.” Legenda ini bercerita bahwa nama Banyuwangi berasal dari peristiwa tersebut, yang menjadi sebuah kesaksian atas cinta yang suci dan mulia.
6. The Story of Goldilocks and the Three Bears
Once upon a time, there was a little girl named Goldilocks. She went for a walk in the forest. Pretty soon, she came upon a house. She knocked and, when no one answered, she walked right in. At the table in the kitchen, there were three bowls of porridge. Goldilocks was hungry. She tasted the porridge from the first bowl.
“This porridge is too hot!” she exclaimed.
So, she tasted the porridge from the second bowl.
“This porridge is too cold,” she said.
So, she tasted the last bowl of porridge.
“Ahhh, this porridge is just right,” she said happily and she ate it all up.
After she’d eaten the three bears’ breakfasts, she decided she was feeling a little tired. So, she walked into the living room where she saw three chairs. Goldilocks sat in the first chair to rest.
“This chair is too big!” she exclaimed.
So she sat in the second chair.
“This chair is too big, too!” she whined.
So she tried the last and smallest chair.
“Ahhh, this chair is just right,” she sighed. But just as she settled down into the chair to rest, it broke into pieces!
Goldilocks was very tired by this time, she went upstairs to the bedroom. She lay down in the first bed, but it was too hard. Then she lay in the second bed, but it was too soft. Then she lay down in the third bed and it was just right. Goldilocks fell asleep.
As she was sleeping, the three bears came home.
“Someone’s been eating my porridge,” growled the Papa bear.
“Someone’s been eating my porridge,” said the Mama bear.
“Someone’s been eating my porridge and they ate it all up!” cried the Baby bear.
“Someone’s been sitting in my chair,” growled the Papa bear.
“Someone’s been sitting in my chair,” said the Mama bear.
“Someone’s been sitting in my chair and they’ve broken it to pieces,” cried the Baby bear.
They decided to look around some more and when they got upstairs to the bedroom, Papa bear growled,
“Someone’s been sleeping in my bed.”
“Someone’s been sleeping in my bed, too” said the Mama bear.
“Someone’s been sleeping in my bed and she’s still there!” exclaimed the Baby bear.
Just then, Goldilocks woke up. She saw the three bears. She screamed, “Help!” And she jumped up and ran out of the room. Goldilocks ran down the stairs, opened the door, and ran away into the forest. She never returned to the home of the three bears.
Artinya:
Dahulu kala, ada seorang gadis kecil bernama Goldilocks. Dia berjalan-jalan di hutan. Tak lama kemudian, dia menemukan sebuah rumah. Dia mengetuk pintu dan ketika tidak ada yang menjawab, dia langsung masuk. Di meja dapur, ada tiga mangkuk bubur. Goldilocks lapar. Dia mencicipi bubur dari mangkuk pertama.
“Bubur ini terlalu panas!” serunya.
Jadi, dia mencicipi bubur dari mangkuk kedua.
“Bubur ini terlalu dingin,” katanya.
Jadi, dia mencicipi semangkuk bubur terakhir.
“Ahhh, bubur ini pas sekali,” katanya dengan gembira dan dia menghabiskan semuanya.
Setelah menghabiskan tiga mangkuk bubur, dia memutuskan bahwa dia merasa sedikit lelah. Jadi, dia berjalan ke ruang tamu di mana dia melihat tiga kursi. Goldilocks duduk di kursi pertama untuk beristirahat.
“Kursi ini terlalu besar!” serunya.
Jadi dia duduk di kursi kedua.
“Kursi ini terlalu besar juga!” dia merengek.
Jadi dia mencoba kursi terakhir dan terkecil.
“Ahhh, kursi ini pas banget,” dia mendesah. Namun saat dia duduk di kursi untuk beristirahat, kursi itu hancur berkeping-keping!
Goldilocks sangat lelah saat itu, dan dia naik ke kamar tidur. Dia berbaring di ranjang pertama, tapi terlalu keras. Dia pun berbaring di ranjang kedua, tapi terlalu empuk. Lalu dia berbaring di ranjang ketiga dan merasa nyaman. Akhirnya, Goldilocks tertidur.
Saat dia tidur, ketiga beruang itu pulang.
“Seseorang telah memakan buburku,” gerutu Papa beruang.
“Seseorang telah memakan buburku,” kata Mama beruang.
“Seseorang telah memakan buburku dan mereka memakannya semua!” teriak si Bayi beruang.
“Seseorang telah duduk di kursiku,” gerutu Papa beruang.
“Seseorang telah duduk di kursiku,” kata Mama beruang.
“Seseorang telah duduk di kursiku dan mereka telah menghancurkannya berkeping-keping,” teriak si Beruang Kecil. Mereka memutuskan untuk melihat-lihat lagi dan ketika mereka sampai di atas ke kamar tidur, Papa Beruang menggeram, “Seseorang telah tidur di tempat tidurku.” “Seseorang telah tidur di tempat tidurku juga,” kata Mama Beruang. “Seseorang telah tidur di tempat tidurku dan dia masih di sana!” seru si Beruang Kecil. Tepat saat itu, Goldilocks terbangun. Dia melihat tiga beruang. Dia berteriak, “Tolong!” Dan dia melompat dan berlari keluar dari ruangan. Goldilocks berlari menuruni tangga, membuka pintu, dan lari ke hutan. Dia tidak pernah kembali ke rumah ketiga beruang itu.
Struktur Cerpen Bahasa Inggris
Melansir dari Literary Devices, jalan cerita dalam cerpen mengandung beragam elemen penting yang membentuk alur cerita secara keseluruhan.
Adapun struktur cerpen bahasa Inggris tersebut meliputi beberapa elemen berikut.
1. Exposition
Melalui exposition atau pengantar cerita, pembaca diajak untuk mengenal dunia yang akan mereka jelajahi, bertemu dengan para karakter yang akan menemani perjalanan mereka, dan memahami akar permasalahan yang akan menggerakkan plot cerita.
2. Rising Action
Struktur cerpen bahasa Inggris ini menandai titik balik cerita, di mana masalah yang sebelumnya terpendam mulai mencuat ke permukaan.
Konflik yang semakin kompleks ini menciptakan suasana tegang dan membuat pembaca tidak sabar untuk mengetahui bagaimana masalah tersebut akan terselesaikan.
3. Climax
Klimaks merupakan titik balik dalam cerita, saat semua benang merah konflik terjalin dan memuncak dalam sebuah peristiwa yang mengubah segalanya.
Pada momen inilah, pembaca akan menyaksikan bagaimana karakter-karakter utama menghadapi tantangan terbesar mereka dan menentukan arah cerita selanjutnya.
4. Falling Action
Setelah momen puncak yang menegangkan, di bagian falling action, para tokoh mulai menemukan jalan keluar dari permasalahan mereka.
Konflik yang sebelumnya memuncak perlahan-lahan mereda dan membawa cerita menuju akhir yang lebih tenang.
5. Resolution
Bagian penutup cerpen bahasa Inggris ini biasanya menyajikan jawaban atas semua pertanyaan yang muncul selama cerita.
Akhir yang beragam, baik itu bahagia, sedih, atau ambigu, mampu meninggalkan kesan yang kuat dan tak terlupakan pada pembaca.
Elemen-elemen ini pun berperan penting dalam menciptakan pengalaman membaca yang mendalam dan berkesan.
***
Baca artikel menarik lainnya di Berita.99.co.
Ikuti pula Google News Berita 99.co Indonesia agar tak ketinggalan informasi up to date.
Apakah kamu saat ini sedang mencari rumah pertama?
Kunjungi www.99.co/id karena di sana, beli rumah bisa #segampangitu.
Cek sekarang juga!