Fahmi dan Ayu berhasil membeli rumah pertama dan menjadikan hunian tersebut sebagai medium untuk belajar. Kira-kira, seperti apa proses dan cerita di balik itu semua? Yuk, simak ulasan berikut!
Property People, perasaan antusias kerap mengiringi seseorang ketika berhasil membeli rumah pertama.
Selain aura kebanggaan yang menguar, pelan-pelan timbul harapan baru yang seolah siap untuk diwujudkan.
Fahmi dan Ayu, pasangan suami istri yang kini tinggal satu atap di kawasan Cibubur, merupakan satu dari banyak keluarga yang merepresentasikan itu semua.
Ya, kesuksesannya membeli rumah pertama bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda bahwa tidak ada yang tak mungkin selama tekad dan api semangat terus dipelihara.
“Rumah ini dibangun dari nol, tanpa jasa arsitek dan desainer interior. Soalnya dari perhitungan kami berdua juga saat membangun rumah ini yang kami utamakan adalah fungsinya dulu,” kata Fahmi kepada tim 99.co Indonesia.
Memulai Kehidupan Baru di Tempat yang Baru
Sempat terkendala karena proses renovasi rumah yang memakan waktu, pada akhirnya hunian idaman Fahmi dan Ayu menjadi kenyataan.
Sebagaimana yang telah disinggung, penekanan terhadap fungsi hunian menjadi perhatian utama.
“Supaya kita bisa memulai kehidupan baru dulu di tempat yang baru,” tambah Fahmi.
Di luar itu, pemilihan gaya interior pun dapat diaplikasikan sesuai keinginan keduanya.
Pasalnya, alih-alih menggunakan jasa desainer interior, Ayu-lah yang menata dan memerhatikan betul gaya interior sesuai selera.
Dengan pengalaman dan taste yang dimilikinya di bidang interior, sejumlah ruangan di rumah tersebut tampak presisi dan sedap dipandang.
Ingin ceritamu ditayangkan di Rumah123? klik di sini, yuk!
Dapur Jadi Ruangan Favorit
Sejumlah praktisi fengshui sering kali menyebut bahwa dapur merupakan jantung dari sebuah rumah.
Ya, bisa jadi, ia berdenyut setiap hari dan memungkinkan dunia terasa bergerak melandai.
Tidak menutup kemungkinan pula, dapur bisa menciptakan momen-momen romantis semisal saling suap dibarengi senyum mengembang.
Hebatnya, pasangan Fahmi dan Ayu dapat mewujudkan itu semua.
Dari sekian ruangan yang ada, keduanya mengakui bahwa dapur menjadi salah satu area yang disenangi.
“Karena aku pribadi suka banget masak, jadi ruangan favorit masih berada di dapur,” ucap Ayu.
“Semua ruangan itu udah ada fungsi dan porsi masing-masing, cuman emang kita lebih banyak untuk ngobrol, makan, dan berbagi cerita di dapur,” timpal Fahmi.
Rumah Pertama sebagai Medium untuk Belajar Mandiri
Memiliki rumah pertama yang sesuai dengan harapan tidak serta merta membuat Fahmi dan Ayu terjebak di “zona nyaman”.
Menurut Ayu dan Fahmi, masih banyak yang mesti dikerjakan agar huniannya terus bertumbuh dan berproses.
Kelak, ucap Ayu, bisa jadi ada ruangan-ruangan lain yang memang dibutuhkan seiring waktu seperti bikin kamar anak, memperbarui ruang kerja, dan lain sebagainya.
Terlepas dari itu semua, Fahmi dan Ayu masih mempunyai harapan dan angan yang tengah dibangun bersama.
Mereka memiliki mimpi yang jauh lebih besar agar bisa punya rumah yang lebih luas disertai taman belakang, lebih banyak area outdoor, hingga ke depannya hunian menjadi investasi di hari tua.
“Pokoknya ini rumah pertama, rumah buat belajar aja, sih. Belajar buat mandiri dulu,” ucap Ayu mengakhiri.
***
Itulah cerita Fahmi dan Ayu dalam perjalanannya membeli rumah pertama, Property People.
Semoga ulasannya bermanfaat, ya.
Yuk, baca informasi menarik lainnya hanya di Berita.99.co.
Jangan lupa follow Google News kami agar tidak ketinggalan informasi paling terkini.
Jika kamu sedang mencari hunian yang aman, asri, dan nyaman di sekitar Bandung, bisa jadi Dago Village adalah pilihan ideal.
Temukan rekomendasi tempat tinggal terbaik dengan harga kompetitif melalui www.99.co/id dan Rumah123.com.
Dapatkan penawaran dan promo menggiurkan karena kami selalu #AdaBuatKamu.