Dak merujuk pada konstruksi yang ada di bagian teratas bangunan. Kamu bisa membuatnya dengan beragam bahan, misalnya saja beton. Jika ingin membuatnya sendiri, berikut panduan mudah membuat dak beton untukmu!
Jika hunianmu berupa bangunan satu lantai, maka dak berada di lantai dua.
Area ini bisa sekaligus digunakan sebagai area jemuran dan tempat meletakkan toren air.
Tentu saja, selama kamu membangunnya dengan konstruksi yang kuat dan stabil.
Untuk membangun dak beton yang ideal, berikut beberapa langkah yang harus kamu lakukan.
Karakteristik Dak yang Baik
Sebelum mulai membangun, kamu harus memahami dulu seperti apa kriteria dak yang baik.
Ini penting, agar perencanaan dan pengerjaan dak nantinya memiliki panduan yang jelas.
Nah, berikut beberapa karakteristik dak yang perlu kamu ingat:
- Kuat, sehingga mampu menahan berat dan beban dengan baik
- Permukaannya halus serta rata, sebab akan berpengaruh pada fungsi dan estetika dak
- Dibangun dengan material berkualitas, oleh sebab itu beton bisa jadi pilihan karena harganya terjangkau
- Tidak mudah rusak dan retak meski terpapar perubahan cuaca
- Mudah dibersihkan, bisa hanya dengan disapu ataupun disiram
- Beri kemiringan di beberapa area sebagai saluran air
Berpedoman pada karakteristik di atas, kamu bisa mulai membuat perencanaan.
Seperti mencari inspirasi atap dak beton minimalis yang unik.
Batu kemudian beralih ke tahap pembangunan dak, Sahabat 99.
Sebaiknya pembangunan dilakukan di luar mesin hujan, agar dak yang masih setengah jadi tidak terpapar air hujan.
Baca Juga:
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Beton Ekspos untuk Rumah
Langkah Membuat Dak Beton
1. Perhitungan Dimensi Dak dan Persiapan Material
Dak sebenarnya bisa dibangun dengan menggunakan beton hasil fabrikasi.
Tapi jika kamu memilih untuk membangunnya dengan cor beton, pastikan pengerjaannya tepat.
Pertama, lakukan perhitungan dimensi dak dan jumlah besi tulangan yang akan digunakan.
Jangan terlalu banyak menggunakan besi tulangan, karena akan menyebabkan struktur terlalu berat.
Untuk ketebalan, sebaiknya bangun dengan ketebalan 12 cm untuk lantai dan 8cm untuk atap.
Kemudian, hitunglah komposisi beton yang akan dipakai dalam pengerjaan.
Anggaplah kamu memakai beton mutu B0 untuk pekerjaan non struktural, maka komposisi pasir dan kerikil adalah 8:1.
Lalu untuk pekerjaan struktural dengan beton mutu B1, maka komposisi semen, pasir, dan split adalah 1:2:3.
2. Proses Pencampuran Bahan Dasar Dak Beton
Jika sudah selesai menghitung dimensi dan kebutuhan material, mulailah mencampur bahan-bahan.
Ini bisa dilakukan secara manual ataupun dengan bantuan mesin jika menginginkan hasil yang optimal.
Ingat, sifat adukan harus homogen, yang ditandai dengan:
- Warna adukan merata
- Tidak ada segregasi atau butiran yang terpisah
- Tidak boleh terlalu kental atau terlalu cair
Jika adukan yang kamu buat tidak homogen, maka kualitasnya akan menurun.
Hal ini juga berlaku jika kamu ingin menggunakan material beton di interior rumah.
3. Tahap Pengecoran Dak
Tahap berikutnya yakni pengecoran, yang diawali dengan pembuatan bekisting dan pembesian.
Bekisting adalah cetakan sementara yang diperlukan untuk menahan beton selama adukan belum kering.
Sementara pembesian adalah elemen struktur dak seperti balok, kolom, pelat, dan lainnya.
Pengecoran harus dilakukan dalam waktu satu hari agar hasilnya sempurna.
Untuk itu, kamu memerlukan tenaga bantuan kira-kira satu orang per 0,5 kubik dak.
Setelah pengecoran selesai, siramlah dak dengan air sedikit demi sedikit agar tidak mengeras dengan cepat.
Biarkan dak selama kurang lebih dua minggu agar pengerasannya optimal.
Selang dua minggu, kamu bisa melapisi permukaannya dengan cat waterproof agar dak tahan air.
Tunggu hingga cat mengering, maka dak siap melindungi hunianmu dengan berbagai kelebihan dak beton yang dimilikinya.
Baca Juga:
Semoga informasinya bermanfaat Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Kunjungi 99.co/id untuk menemukan hunian impianmu.
Ada beragam pilihan hunian menarik, seperti Cluster Pascal Gading Serpong.