Berita Berita Properti

Cara Menghitung Membangun Rumah dalam Adat Jawa Menurut Konsultan Kejawen

4 menit

Cara menghitung membangun rumah dalam adat Jawa diyakini bisa membawa berkah bagi penghuninya. Berikut hitungan yang bisa kamu jadikan rujukan berdasarkan kitab primbon terkenal.

Sebagian masyarakat Jawa percaya bahwa mendirikan rumah tidaklah sembarangan, Property People.

Dalam prosesnya, membangun rumah dalam adat Jawa haruslah melalui sejumlah tahapan dan perhitungan.

Tujuannya, supaya rumah yang dibangun tersebut dapat membawa berkah, kebaikan, dan keberuntungan.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai hal tersebut, saya berbincang dengan konsultan Kejawen Dewi Sundari dalam program Tanya Pakar dari 99.co.

Dalam penjelasannya, Dewi Sundari menyatakan bahwa primbon adalah bagian dari ilmu titen.

Dia mengatakan bahwa tradisi membangun rumah menurut adat Jawa nyatanya masih dilakukan sampai saat ini meskipun bukan suatu keharusan.

Hitungan Jawa mendirikan rumah ini meliputi segala aspek mulai dari memilih tempat tinggal, arah rumah, membangun fondasi, hingga proses menaikkan atap atau munggah molo.

“Pada masanya, hitungan ini perlu ada agar bagian-bagian rumah yang dibuat cukup kuat untuk ke depannya,” katanya pada Berita.99.co.

Lalu, bagaimana cara menghitung membangun rumah dalam adat Jawa?

Berikut hitungan Jawa bangun rumah menurut penjelasan Dewi Sundari.

Membangun Rumah dalam Adat Jawa

hitungan jawa mendirikan rumah

Sumber: inibaru.id

Mendirikan rumah menurut adat Jawa harus diperhitungkan dengan matang.

Maka dari itu, ada semacam perhitungan turun temurun yang bisa jadi pegangan masyarakat melalui kitab primbon Jawa.

Misalnya, dari kitab primbon Betaljemur Adammakna yang ditulis oleh Kangjeng Pangeran Harya Tjakraningrat.

Betaljemur Adammakna adalah kitab primbon Jawa yang sering jadi pedoman masyarakat Jawa dalam mendirikan rumah.

Dewi Sundari mengatakan bahwa dalam Betaljemur Adammakna, kurang lebih ada 32 poin terkait hitungan membangun rumah menurut adat Jawa.

Pembahasan tersebut dimulai dari nomor 167 (Memilih Tempat Tinggal) hingga nomor 199 (Agar Air Sumur Enak).

Berikut poin-poin hitungan Jawa mendirikan rumah dalam Betaljemur Adammakna:

  • 167. Memilih Tempat Tingal (Desa/ Kampung)
  • 168. Memilih Halaman
  • 169. Doa Penawar Tanah yang Angker
  • 170. Syarat untuk Rumah dan Halaman
  • 171. Penolak/Mengusir Setan
  • 172. Arah Rumah
  • 173. Memulai Pekerjaan
  • 174. Mendirikan Atap di Bulan Tertentu
  • 175. Mendirikan Rumah di Waktu Tertentu (Mangsa)
  • 176. Membuat/Memindahkan Rumah
  • 177. Perhitungan Membuat atau Memperbaiki Rumah
  • 178. Hitungan untuk Membuat atau Memperbaiki Rumah
  • 179. Memindah Rumah
  • 180. Hitungan untuk Membuat atau Memperbaiki Kandang, Langgar, Pagar
  • 181. Membuat serta Memasang Atap
  • 182. Syarat Mendirikan Rumah
  • 183. Tumbal Rumah (Agar Tidak Mengalami Kecurian)
  • 184. Agar Nyamuk Tidak Masuk Rumah
  • 185. Membuat Pondasi Bagian Belakang
  • 186. Tumbal Memasang Pondasi
  • 187. Membuat Rumah
  • 188. Membuat Usuk Atap
  • 189. Membuat kerangka Rumah
  • 190. Hari untuk Memasang Pintu
  • 191. Membuat Tangga (1)
  • 192. Membuat Tangga (2)
  • 193. Membuat Balai-Balai
  • 194. Membuat Pintu Halaman (1)
  • 195. Membuat Pintu Halaman (2)
  • 196. Membuat Pintu Halaman (3)
  • 197. Membuat Sumur (1)
  • 198. Membuat Sumur (2)
  • 199. Agar Air Sumur Enak

Merujuk hal tersebut, Dewi Sundari mengatakan bahwa mendirikan rumah menurut adat Jawa harus dihitung berdasarkan weton kelahiran.

Sebab, orang inilah yang nantinya menempati rumah tersebut sehingga tiap orang memiliki hari baik yang berbeda-beda.

“Kalau untuk menghitung hari baiknya maka dihitung dari weton orang yang bersangkutan. Dijumlahkan antara hari dan pasarannya, kemudian dibagi empat. Angka sisanya, itulah hasil bacaannya,” katanya.

Secara sederhana, rumus hari baik mendirikan rumah menurut hitungan Jawa adalah neptu hari + neptu pasaran : 4.

Simak contohnya di bawah ini.

Cara Menghitung Membangun Rumah dalam Adat Jawa

cara menghitung membangun rumah

Sumber: suarasurabaya.net

Dari cara menghitung membangun rumah tersebut, akan didapatkan hasil bacaan berdasarkan angka sisa yang terdiri dari guru (sisa 1), ratu (sisa 2), rogoh (sisa 3), dan sempoyong (sisa 4).



Keempat simbol itu memiliki makna tersendiri dan bisa dijadikan patokan membangun rumah.

Menurut Dewi Sundari, hitungan yang baik mendirikan rumah adalah jika jatuh pada guru yang maknanya selalu datang rezeki, jauh dari halangan, dan selalu beruntung.

Sementara itu, jika jatuh pada simbol ratu maka akan disegani oleh sesama, jauh dari malapetaka, dan selalu datang rezeki.

Adapun hitungan yang kurang baik adalah jika jatuh pada rogoh karena maknanya sering mengalami kecurian dan sempoyong yang maknanya sering sakit dan kesusahan.

“Dengan catatan, cara ini menggunakan angka hari weton yang tidak sama dengan yang biasa kita gunakan untuk keperluan lain (Betaljemur Adammakna no. 176),” katanya.

Hal ini karena perhitungan tersebut terdiri dari sebagai berikut:

  • Ahad = 6
  • Senin = 4
  • Selasa = 3
  • Rabu = 6
  • Kamis = 5
  • Jumat = 7
  • Sabtu = 8

Adapun untuk neptu pasaran sama dengan pada umumnya, yaitu:

  • Kliwon = 8
  • Legi = 5
  • Pahing = 9
  • Pon = 7
  • Wage = 4

Contoh cara menghitung membangun rumah adalah nilai hari Senin 4 dan pasaran Pahing 9 maka hasilnya 13.

Kemudian, jika dibagi 4 maka hitungan tersebut sisa 1 yang artinya jatuh pada guru.

Artinya, Senin Pahing merupakan hari baik dalam membangun rumah.

Arah dan Bulan Baik Bangun Rumah Menurut Adat Jawa

hitungan jawa mendirikan rumah

Konsultan Kejawen Dewi Sundari/dok. pribadi

Tidak hanya hari baik, dalam kitab primbon Jawa juga disinggung mengenai bulan baik bangun rumah menurut adat Jawa.

Dewi mengatakan bahwa bulan yang baik mendirikan rumah menurut kitab primbon adalah Rabiulawal dan bulan Besar dalam penanggalan Jawa.

Sementara itu, bulan tidak baik membangun rumah dalam adat Jawa adalah bulan Sura, Sapar, hingga Syawal.

Berikut informasi selengkapnya, Property People.

Bulan baik bangun rumah menurut Jawa:

  • Rabiulawal (akan selamat dan tulus)
  • Jumadilakhir (sering didatangi saudara dan banyak kesenangan)
  • Puasa (kaya harta)
  • Dzulkaidah (kaya rezeki)
  • Besar (serba selamat)

Bulan tidak baik bangun rumah menurut adat Jawa:

  • Sura (akan sering mendapat susah, kebakaran, dan cepat pindah)
  • Sapar (banyak teman, tapi mengalami kerusakan)
  • Rabiulakhir (sering sakit dan cepat mati)
  • Jumadilawal (sering sakit)
  • Rejeb (tidak baik)
  • Ruwah (ditakuti sesama, tapi hidupnya miskin)
  • Syawal (sering pindah jauh dan berkelahi)

Terkait arah rumah yang baik, Dewi mengatakan bahwa hitungannya berdasarkan neptu orang tersebut.

“Jadi hari dan pasarannya dijumlahkan dulu. Bila jumlah neptunya 7, maka rumah yang baik adalah menghadap ke utara atau timur. Demikian halnya bila neptu berjumlah 8,” jelasnya.

Ambil contoh, katakanlah weton orang tersebut Jumat Legi maka Jumat nilainya 6 dan pasaran Legi nilainya 5 sehingga jumlahnya 11.

Hasilnya, arah rumah yang baik untuk orang tersebut adalah menghadap barat.

Menurut Dewi Sundari, berikut neptu arah rumah yang baik menurut primbon Jawa:

  • 7: menghadap utara atau timur
  • 8: menghadap utara atau timur
  • 9: menghadap selatan atau timur
  • 10: menghadap selatan atau barat
  • 11: menghadap ke barat
  • 12: menghadap ke utara atau ke barat
  • 13: menghadap utara atau timur
  • 14: menghadap selatan atau timur
  • 15: menghadap barat
  • 16: menghadap barat
  • 17: menghadap utara atau barat
  • 18: utara atau timur

Dewi Sundari mengatakan bahwa hitungan Jawa mendirikan rumah merupakan tradisi yang diwariskan secara turun temurun.

Hasil hitungan tersebut dipercaya atau diharapkan akan mendatangkan dan membawa kebaikan.

“Jadi, kalau dibilang harus, ya, memang bukan sesuatu yang diharuskan,” katanya.

***

Demikian penjelasan cara menghitung membangun rumah dalam adat Jawa.

Semoga bermanfaat, Property People.

Simak bacaan seputar rumah lainnya di Berita.99.co.

Baca dan ikuti Google News untuk membaca artikel properti terkini.

Untuk mendapatkan ragam hunian terbaik, cek dari sekarang hanya di www.99.co/id.

Temukan promo dan diskon menarik karena jual beli di 99.co #segampangitu!



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts