Dalam dunia bisnis, dikenal istilah break even point (BEP) untuk keperluan akuntansi. Sudahkah kamu tahu cara menghitung BEP yang benar?
BEP berperan penting dalam pengambilan keputusan bisnis, baik itu terkait penentuan produksi hingga laba perusahaan.
Maka dari itu, penghitungan ini sangat penting dilakukan untuk mengambil keputusan tepat terkait langkah-langkah bisnis yang akan dilakukan.
Selain itu, BEP juga memberikan fungsi dan manfaat yang besar bagi keberlangsungan sebuah bisnis.
Jadi, sebaiknya kamu mulai memahami apa itu BEP dan komponen-komponen yang termasuk di dalamnya.
Simak penjelasan dan cara menghitung BEP berikut ini, yuk!
Apa Itu BEP?
Dikutip dari buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran untuk SMK/MAK Kelas XII oleh Wakhid Bashori dan Windu Mahmud, berikut ini pengertian BEP menurut para ahli:
- Pengertian BEP menurut Mulyadi (1997): impas adalah suatu kedaan di mana suatu usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain, suatu usaha dikatakan impas jika jumlah pendapatan (revenu) sama dengan jumlah biaya atau apabila laba kontribusi hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja.
- Pengertian BEP menurut Yamit (1998): BEP dapat diartikan sebagai suatu keadaan di mana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR=TC).
- Pengertian BEP menurut Garrison (2006): BEP adalah tingkat penjualan di mana laba sama dengan nol atau total penjualan sama dengan total beban atau titik di mana total margin kontribusi sama dengan total beban tetap.
- Pengertian BEP menurut Simamora (2012): BEP adalah volume penjualan di mana jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak ada laba maupun rugi bersih.
Sederhananya, pengertian BEP atau break even point adalah saat total keuntungan dan kerugian berada pada titik nol yang artinya perusahaan tersebut tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian.
Rumus BEP Unit dan Rupiah
Merujuk buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran untuk SMK/MAK Kelas XII oleh Wakhid Bashori dan Windu Mahmud, terdapat dua perhitungan BEP yang umum digunakan.
Dua jenis BEP tersebut adalah BEP unit dan BEP rupiah.
1. Rumus BEP Unit
Rumus BEP unit dapat dihitung dengan cara membagi total biaya tetap produksi dengan harga jual per unit dikurangi biaya variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk.
Berikut ini adalah rumus BEP unit.
BEP (dalam unit) = Biaya tetap produksi / (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit)
Atau
BEP (dalam unit) = Biaya tetap produksi / Margin kontribusi per unit
2. Rumus BEP Rupiah
Rumus BEP rupiah dapat dihitung dengan cara membagi total biaya tetap produksi dengan harga jual per unit dikurangi biaya variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk, kemudian dikalikan dengan harga per unit lagi.
Berikut ini rumus BEP rupiah.
BEP (dalam rupiah) = Biaya tetap produksi / (Harga per unit – Biaya variabel per unit) x Harga per unit
Atau
BEP (dalam rupiah) = Biaya tetap produksi / Margin kontribusi per unit x Harga per unit
Contoh Soal Cara Menghitung BEP dan Jawabanya
Agar rumus BEP di atas lebih mudah dipahami, simak contoh soal berikut ini, ya.
Sebuah perusahaan smartphone ingin mengetahi jumlah unit yang harus diproduksi agar dapat mencapai break even point (BEP) atau titik impasnya. Biaya tetap produksinya sebesar Rp500 juta, sedangkan biaya variabelnya sebesar Rp1 juta. Harga jual per unitnya sebesar Rp1,5 juta. Berapakah unit yang harus diproduksi agar dapat mencapai BEP?
Dari contoh soal di atas, berikut ini hal-hal yang dapat kita ketahui untuk melakukan perhitungan BEP.
- Biaya tetap produksi: RP500.000.000
- Biaya variabel per unit: Rp1.000.000
- Harga jual per unit: Rp1.500.000
Jadi, berikut ini penyelesaian dari contoh soal cara menghitung BEP di atas.
1. Cara Menghitung BEP Unit
BEP (dalam unit) = Biaya tetap produksi / (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit)
BEP (dalam unit) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000)
BEP (dalam unit) = 500.000.000 / 500.000
BEP (dalam unit) = 1.000 unit
Jadi, perusahaan tersebut harus memproduksi 1.000 unit smartphone untuk mencapai BEP.
2. Cara Menghitung BEP Rupiah
BEP (dalam rupiah) = Biaya tetap produksi / (Harga per unit – Biaya variabel per unit) x Harga per unit
BEP (dalam rupiah) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000) x 1.500.000
BEP (dalam rupiah) = 5.00.000.000 / 500.000 x 1.500.000
BEP (dalam rupiah) = 1.500.000.000
Jadi, perusahaan tersebut harus mencapai penjualan sebanyak Rp1,5 miliar untuk mencapai BEP.
Konsep Titik Impas
Merujuk pada buku Manajemen Keuangan karya Susan Irawati, ada beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam perhitungan BEP:
- Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
- Biaya variabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume, sedangkan biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total.
- Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan biaya tetap per unit akan berubah-ubah.
- Harga jual per unit konstan selama periode analisis.
- Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.
- Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk. Jika perusahaan membuat atau menjual lebih dari satu jenis produk, maka perimbangan hasil penjualan setiap produk tetap.
Fungsi Break Even Point
Break even point memainkan fungsi penting dalam kegiatan bisnis, khususnya bagi perusahaan dalam mengevaluasi kondisi perusahaan dan menentukan keputusan untuk ke depannya.
Berikut fungsi break even point:
- Penentu jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan dan segera dibuat agar perusahaan tidak merugi
- Penentu jumlah penjualan yang harus dicapai untuk meraih keuntungan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, termasuk menetapkan tingkat produksi
- Untuk mengukur dan menjaga tingkat penjualan dan produksi tidak lebih kecil dari BEP
- Perencanaan penjualan dan tingkat produksi
Manfaat Break Even Point
Dengan melakukan penghitungan BEP, sebagai pelaku bisnis, kamu akan mendapatkan manfaat yang sangat luas guna mendukung aktivitas bisnismu.
Berikut manfaat break even point:
- Mengetahui jumlah minimum penjualan yang harus dipertahankan agar tidak kehilangan uang
- Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan
- Mengetahui berapa banyak penjualan yang dikurangi untuk menghindari kerugian
- Mengetahui perubahan harga jual, biaya, dan volume penjualan
- Menentukan bauran produk yang dibutuhkan untuk meraih tingkat laba yang ditargetkan
- Mendapatkan informasi dan petunjuk dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, misalnya penambahan atau penggantian fasilitas produksi
- Mendapatkan informasi sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan terkait menutup bisnis atau tidak dan kapan perusahaan harus berhenti beroperasi
Komponen BEP
Dalam mempraktikkan cara menghitung BEP, ada empat komponen break even analysis yang harus kamu ketahui terlebih dahulu:
- Fixed cost merupakan biaya tetap meski volume produksi berubah.
- Variable cost merupakan biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi.
- Revenue merupakan keuntungan atau pendapatan yang diterima penjual barang.
- Profit merupakan laba sisa penghasilan setelah dikurangi dengan biaya tetap dan biaya variabel.
Faktor yang Meningkatkan Break Even Point Suatu Perusahaan
1. Meningkatnya Penjualan Pelanggan
Meningkatnya penjualan menunjukan bahwa ada peningkatan permintaan.
Dengan demikian, perusahaan harus memperbanyak produksi agar mampu memenuhi semua permintaan.
Ketika penjualan mengalami peningkatan, BEP pun akan ikut bertambah untuk memenuhi biaya tambahan.
2. Kenaikan Biaya Produksi
Saat menjalankan perusahaan, tantangan yang kerap dihadapi adalah meningkatnya biaya variabel seperti bahan baku, sedangkan jumlah permintaan tetap sama.
Ketika berada di posisi tersebut, nilai BEP akan naik karena adanya biaya tambahan.
Di samping itu, gaji karyawan dan sewa gedung juga akan ikut naik.
3. Perbaikan Peralatan Produksi
Kegiatan produksi dapat tertunda atau bahkan terhenti saat ada yang bermasalah, misalnya mesin produksi mengalami kerusakan.
Jika hal ini terjadi, BEP akan terkena imbas dan mengalami peningkatan karena target produksi tidak tercapati dalam periode waktu tertentu.
FAQ Break Even Point
Biaya Apa Saja yang Termasuk dalam BEP?
Komponen utama dalam BEP terdiri dari biaya tetap, biaya variabel, harga jual, pendapatan, dan laba.
Bagaimana Rumus BEP untuk Menghitung Berapa Unit yang Harus Dijual agar Terjadi BEP?
BEP Unit = Biaya tetap / (harga jual per unit – harga variabel)
***
Demikian penjelasan mengenai rumus dan cara menghitung BEP.
Baca artikel informatif lainnya hanya di www.99updates.id.
Agar tidak ketinggalan informasi terbaru, ikuti Google News Berita 99.co.
Bagi kamu yang sedang mencari hunian, cek rekomendasi terbaiknya di www.99.co/id.
Menemukan hunian yang sesuai kriteria kini jadi #SegampangItu!
Referensi
- Bashori, Wakhid dan Windu Mahmud. 2019. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
- Supriyani. Tanpa Tahun. Strategi Penetapan Harga dan BEP