Timun suri, yang juga dikenal dengan nama timun betik atau barteh merupakan tumbuhan semusim yang tergolong labu-labuan. Buah ini biasanya akan sering kamu lihat saat bulan puasa. Jika kamu tertarik berkebun di rumah, berikut cara menanam timun suri yang dapat kamu ikuti.
Bentuk buah ini panjang dan lonjong menyerupai timun.
Tak hanya menambah citarasa minuman, timun suri memiliki beragam manfaat untuk kesehatan.
Oleh sebab itu, tak ada salahnya kamu mencoba menanamnya di rumah.
Simaklah beberapa tips cara menanam timun suri agar cepat berbuah berikut ini!
Syarat Tumbuh Timun Suri
Sebelum mempraktikkan cara menanam timun suri, sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu syarat tumbuh tanaman ini.
Agar pertumbuhannya nanti menjadi lebih optimal dan menghasilkan buah yang berkualitas.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Suhu udara 21 hingga 27 derajat Celcius
- Intensitas sinar matahari yang cukup
- Daerah kering dan tidak banyak hujan
- Ketinggian wilayah yang paling cocok adalah 1000 – 1200 mdpl
- Kondisi tanah gembur, kaya humus, dan mudah menyerap air
- PH tanah 6 – 7
- Sistem pengairan atau drainase tergolong baik
Jika seluruh syarat tumbuh ini sudah cocok dengan lahan tanammu, maka kamu bisa mulai menanam timun suri sesegera mungkin.
Cara Menanam Timun Suri
1. Persiapan Lahan Tanam
Jika lahan yang digunakan telah memenuhi syarat tumbuh timun suri, mulailah mempersiapkannya dengan baik.
Berikut langkah-langkahnya:
- Lakukan sterilisasi lahan dengan membersihkannya dari gulma dan bebatuan.
- Gemburkan tanah di lahan tanam dengan mencangkul atau membajaknya.
- Buat bedengan dengan lebar 80 cm dan panjang yang disesuaikan dengan luas lahan.
- Tinggi bedengan sesuaikan dengan kondisi lahan yang kamu gunakan.
- Buat lajur di bagian kanan dan kiri bedengan.
- Buat parit di bagian tengahnya selebar 40 cm.
- Taburkan kapur dolomit untuk memperbaiki pH tanah.
- Berikan pupuk kandang atau pupuk kompos pada bedengan.
- Kamu bisa memberikan tambahan pupuk kimia seperti SP, KCL, dan urea.
- Biarkan selama 10 sampai 15 hari.
2. Pemilihan Bibit Unggul
Sembari menunggu lahan siap untuk ditanami, kamu bisa melakukan pemilihan dan penyemaian benih timun suri.
Untuk mendapatkan bibit yang sesuai, kamu bisa memanfaatkan buah yang sudah matang dan sehat.
Secara kasat mata, timun suri yang sudah matang dan sehat memiliki kulit buah yang sedikit pecah serta mengeluarkan aroma khas.
Untuk menyiapkan bibitnya, kamu dapat melakukan cara berikut ini:
- Kupas buah dan bagi menjadi dua bagian.
- Ambil biji timun suri.
- Bersihkan biji dengan air mengalir.
- Rendam biji dengan air biasa, lalu buang yang mengapung.
- Tiriskan biji yang tenggelam dan jemur hingga kering
Baca Juga:
7 Cara Budidaya Tanaman Jarak yang Kaya Manfaat. Mudah dan Cepat Tumbuh!
3. Penyemaian Benih Timun Suri
Setelah selesai memilih bibit unggul, kamu harus melakukan penyemaian selagi menunggu lahan tanam siap.
Penyemaian dapat dilakukan dalam polybag atau gelas plastik berukuran kecil yang sudah diberi lubang di bagian bawahnya.
Kamu hanya memerlukan tanah yang gembur dan kaya unsur hara, pupuk kompos, cetok, dan air secukupnya untuk menyiram.
Agar lebih jelas, berikut langkah-langkah yang harus kamu jalani dalam tahap penyemaian:
- Campurkan tanah dengan pupuk kompos dengan perbandingan 2:1, aduk hingga rata menggunakan cetok.
- Masukkan campuran tersebut ke dalam gelas plastik atau polybag yang sudah disiapkan.
- Buat lubang di bagian tengahnya sedalam kurang lebih 2 cm.
- Letakkan benih timun suri sebanyak satu biji pada masing-masing wadah.
- Timbun dengan campuran tanah dan padatkan dengan menepuk tanah secara perlahan.
- Siram dengan air secukupnya, kemudian letakkan di tempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung.
- Jika benih sudah berkecambah maka letakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung agar bibit yang tumbuh semakin kuat.
4. Pemindahan Bibit yang Sudah Disemai
Bibit timun suri yang sudah siap pindah tanam ke lahan permanen adalah bibit yang sudah menginjak usia 10 hari sejak masa penyemaian.
Serta menunjukkan adanya tanda-tanda perkecambahan.
- Pilih bibit yang sehat, dimana bibit tidak terinfeksi penyakit apapun.
- Angkat bibit timun suri hingga ke akarnya secara perlahan.
- Tanam bibit di lubang tanam yang telah dibuat.
- Timbun dengan sedikit tanah.
- Siram dengan teratur.
5. Perawatan Tanaman Timun Suri
Langkah berikutnya adalah perawatan, ini dilakukan sebagai upaya untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara optimal.
Perawatan tanaman meliputi:
- Lakukan penyiraman dua kali sehari, di pagi dan sore hari.
- Beri pupuk susulan pada usia tanaman 10, 17, 24, 31, dan 40 hari.
- Siangi gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar tanaman timun suri secara manual.
- Lakukan penyulaman secepat mungkin jika ada tanaman yang mati.
6. Proses Panen Timun Suri
Setelah 60-70 hari masa tanam, biasanya buah timun suri sudah bisa dipanen.
Ini ditandai dengan tangkai buah yang mulai mengering hingga buah terlepas.
Tandanya, buah sudah tua dan siap untuk dipanen.
Jika tanaman timun suri tumbuh dengan sehat, maka kamu bisa memanen 10 hingga 15 kali dalam satu tanaman.
Cara memanennya mudah, cukup memetik buah dengan tangan atau alat potong.
Baca Juga:
7 Manfaat Tanaman Porang Ajaib | Sukses Bikin Seorang Pemulung Jadi Miliuner!
Semoga informasinya bermanfaat ya Sahabat 99.
Pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita Properti 99.co Indonesia.
Temukan properti idamanmu di 99.co/id.
Kamu akan menemukan beragam pilihan menarik, seperti proyek Rumah Millennium City, lho!