Cara menanam hidroponik ternyata banyak ragamnya! Salah satunya adalah dengan cara menanam hidroponik rakit apung. Katanya sih mudah, kir-kira bagaimana prosesnya, ya?seperti apa, ya, kira-kira?
Budidaya hidroponik merupakan teknik menanan tanpa menggunakan media tanam berupa tanah seperti sayuran dan buah-buahan.
Alternatif bercocok tanam yang satu ini sering dipraktikkan rumah-rumah yang ada di kota besar.
Ini disebabkan karena semakin menyempitnya lahan produktif.
Nah! Buat kamu yang ingin memulainya, berikut cara menanam hidroponik untuk pemula menggunakan sistem rakit apung yang mudah.
Apa Itu Hidroponik?
Kata Hidroponik diambil dari bahasa Yunani yaitu “Hydro” yang artinya adalah air dan ponos (daya).
Ketika dua kata tersebut disatukan akan membentuk budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam (soiless).
Teknik penanaman sistem hidroponik ini sudah mulai diteliti sejak tahun 1672.
Hal ini dibuktikan dengan adanya buku yang menuliskan tentang teknik penanaman hidroponik, yaitu buku karya Francis Bacom.
Mengapa Cara Menanam Hidroponik Mudah untuk Pemula?
Alasan yang paling utama mengapa cara menanam hidroponik rakit apung banyak digandrungi karena kita bisa melakukannya di sekitar rumah tanpa membutuhkan lahan yang luas.
Kamu hanya menyediakan alat dan bahan yang ramah lingkungan, Property People.
Saat ini, sudah banyak orang-orang yang mempraktikkan sistem hidroponik.
Mau tahu sistem yang paling mudah untuk kamu coba di rumah?
Ya, salah satunya adalah cara menanam hidroponik dengan sistem hidroponik rakit apung.
Sistem ini paling sederhana, mudah, dan murah dibandingkan cara budidaya hidroponik yang lain.
Hidroponik dengan Sistem Rakit Apung (Water Culture)
Sistem budidaya hidroponik ini hanya menggunakan bak berisi air dengan meletakkan bibit sayuran di atas styrofoam.
Pada sistem ini kau membutuhkan aerator.
Aerator sendiri ialah sebuah mesin gelembung udara yang berguna untuk menggerakkan airdi dalam akuariu agar kaya akan oksigen.
Penggunaan aerator berguna untuk mengatur sirkulasi udara karena tidak adanya jarak antara akar tanaman dengan air.
Apabila kamu membandingkan dengan menanam suatu tanaman secara langsung di tanah, hasilnya harus terlebih dahulu di bersihkan.
Sedangkan untuk tanaman dengan teknologi hidroponik akan mendapatkan hasil panen yg lebih bersih dan aman jika dikonsumsi langsung.
Tertarik membuat tanaman hidroponik di rumah?
Simak langkah-langkahnya di bawah ini.
Kelebihan dan Kekurangan Cara Menanam Hidroponik dengan Sistem Rakit Apung
Pembuatan sistem water culture ini tidak memerlukan lahan yang besar.
Tanaman kamu pun enggak cepat layu karena pasokan air selalu tersedia.
Namun, terdapat kekurangan dan kelebihan-kelebihan lainnya dari sistem ini. Bacalah secara teliti pada ulasan berikut!
Kelebihan Hidroponik Rakit Apung:
- Biaya yang kamu butuhkan ekonomis di kantong karena bisa memanfaatkan alat dan bahan yang ada di rumah.
- Perawatan enggak bikin repot
- Alat dan bahan yang dibutuhkan mudah dicari
- Hemat air dan nutrisi
- Tidak bergantung pada ketersediaan listrik. Ini bagus dalam menghemat pengeluaran kamu.
Kekurangan Hidroponik Rakit Apung
- Sistem rakit apung lebih cocok apabila ditempatkan di dalam ruangan
- Akar tanaman lebih rentan membusuk. Ini disebabkan karena terus tergenang di dalam air
- Kadar oksigennya sedikit. Sebab ada sebagian akar tanamannya yang tidak terendam air nutrisi sehingga memungkinkan oksigen datang untuk melakukan proses fotosintesis.
Cara Menanam Hidroponik untuk Pemula Menggunakan Sistem Rakit Apung
Teknologi ini sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida.
Lingkungan rumahmu akan lebih indah dengan cara penanaman ini.
Ada beberapa jenis tanaman yang cukup mudah dan menguntungkan ketika kamu tanam dengan sistem rakit apung, yaitu:
- Selada
- Tomat
- Cabai
- Terong jepang
- Timun jepang dan
- Melon
Selada, tomat, dan cabai termasuk ketiga tanaman dari daftar di atas yang paling mudah.
Bahan-Bahan yang Dibutuhkan:
- Satu bak plastik 50 x 30 x 20 (atau menyesuaikan)
- Rockwool untuk media tanam kamu
- Gelas air mineral
- Styrofoam berukuran 50 x 30 cm
- Alumunium foil, untuk melapisi styrofoam
- Pisau cutter
- Paku, untuk melubangi lubang gelas
Langkah-Langkah Pembuatan Hidroponik Rakit Apung
sumber: bibit-pertanian-unggul.blogspot.com
- Siapkan styrofoam dan potong sesuai kebutuhan ukuran bak plastik yang kamu punya
- Kemudian, lapisi styrofoam dengan alumunium foil
- Lubangi permukaan styrofoam dengan memberikan jarak pada setiap lubangnya. Diameternya sebesar diameter gelas air mineral bagian tengah. Lubang ini digunakan sebagai tempat gelas air mineral.
- Ketinggian net pot bisa kamu atur, rata-rata 5cm dari bawah wadah bak plastik
- Masukkan air yang telah diberikan nutrisi pada bak
- Lubangi bagian dasar dari seluruh gelas air mineral yang ada
- Tempatkan gelas air mineral tersebut pada setiap lubang.
- Putar hingga bagian bawah menyentuh permukaan larutan nutrisi yang mana jarak antara dasar gelas dan dasar bak kira-kira 5 cm
- Potonglah rockwool dengan ukuran 3 x 3 x 3 cm.
- Buatlah celah dengan gunting/cutter pada bagian tengahnya sebagai tempat untuk menaruh bibit tanaman
- Masukkan bibit tanaman ke dalam celah rockwool
- Tempatkan rockwool tadi pada gelas air minum tersebut
Tempatkan bak plastik di pada tempat yang terkena sinar matahari.
Pastikan akar tanaman tetap menempel pada cairan nutrisi.
Hal yang Harus Diperhatikan Setelah Berhasil Menanam Hidroponik Rakit Apung
- Harus melakukan pengontrolan secara rutin terhadap pH air. pH air harus tetap dijaga agar selalu menyentuh angka 5,5 – 6,8.
- Ketinggian air.
- Pastikan juga kamu selalu mengganti air nutrisi tersebut sekali dalam seminggu.
***
Itulah bahasan mengenai cara menanam hidroponik rakit apung, Property People.
Semoga artikel ini bermanfaat, ya.
Jangan lupa baca informasi terkini lainnya di Berita 99.co.
Ikuti pula Google News kami untuk terus mendapatkan berita terkini.
Sedang mencari rumah impian?
Temukan hanya di situs properti www.99.co/id karena beli rumah di laman tersebut emang #segampangitu!