Berita Ragam

Cara Budidaya Jangkrik untuk Pemula agar Menghasilkan Untung Jutaan Rupiah

6 menit

Jangkrik merupakan salah satu jenis serangga yang sering dijadikan pakan hewan peliharaan dan ternak sehingga permintannya tak pernah surut. Jika kamu tertarik budidaya jangkrik, ada cara jitu yang cukup mudah. Siap mendulang untung dari bisnis ini?

Cara ternak jangkrik bisa dikatakan cukup sederhana, baik untuk skala kecil maupun besar.

Bagi pemula, kamu bisa menjadikan jangkrik sebagai lahan bisnis utama atau sampingan.

Permintaan terhadap jangkrik tak pernah surut karena sering menjadi pakan burung, ikan, dan reptil.

Namun, kalau kamu tertarik dengan usaha ini, ketahui karakteristik jangkrik.

Menurut buku Mendulang Untung dari Budi Daya Jangkrik oleh Hendra Gunawan, terdapat lebih dari 1.000 spesies jangkrik di daerah tropis.

Adapun, jenis jangkrik di Indonesia tercatat lebih kurang dari 123-an spesies jangkrik.

Budidaya jangkrik bisa mendulang untung hingga jutaan rupiah jika kamu tekun dalam melakukannya.

Untuk itu, ketahui pengetahuan dasar tentang jankrik sebelum memulai budidaya.

Karakteristik jangkrik:

  • Hewan herbivora.
  • Di alam bebas memakan daun-daunan muda seperti rerumputan.
  • Dalam lingkungan budidaya, bisa diberi pakan sayuran hijau yang banyak mengandung air seperti sawi, bayam, selada, mentimun, dan daun pepaya.
  • Menyukai tempat gelap.

Berikut langkah-langkah budidaya jangkrik.

Cara Budidaya Jangkrik

1. Menentukan Lokasi Ternak

budidaya jangkrik

Sumber: budidayajangkrik.com

Budidaya jangkrik adalah menentukan lokasi ternak.

Jangkrik sangat menyukai lokasi tenang, sunyi, dan teduh.

Selain itu, senang mendapat sirkulasi udara yang baik untuk penyesuaian suhu ruangan.

Jangan biarkan lokasi ternak jangkrik terasa panas karena bisa memicu kanibalisme lantaran kekurangan makanan yang mengandung air.

Hindari lokasi yang ramai dan bising seperti pasar atau jalan raya.

Lingkungan yang jauh dari kegiatan manusia sangat digemari oleh jangkrik.

Ruangan tempat ternak jangkrik tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.

2. Persiapan Kandang

budidaya jangkrik

Sumber: sinautani.com

Melansir alamtani, kandang untuk budidaya jangkrik bisa dibuat dari berbagai bahan seperti kardus, papan, atau triplek.

Desain kandang untuk ternak jangkrik berbentuk kotak seperti peti, bisa terbuat dari papan atau triplek dengan tulang dari kayu kaso/kayu reng.

Ukuran kandang ternak jangkrik yaitu panjang 100 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 30 cm hingga 40 cm.

Gunakan lem pada setiap sambungan dan sudut peti agar jangkrik yang baru menetas tidak keluar lewat celah sambungan.

Hal ini mengingat ukuran jangkrik yang baru menetas sangat kecil.

Permukaan bagian atas harus bisa dibuka tutup dengan menggunakan engsel.

Pada sisi muka dan belakang diberi lubang ventilasi sekitar 50 cm x 7 cm, posisi lubang sekitar 10 cm dari atas.

Ventilasi ditutup dengan kasa kawat ukuran halus agar jangkrik kecil tidak bisa kabur.

Pasang kaki-kaki pada keempat sudut peti sekitar 10 cm.

Letakan mangkuk yang diisi air atau cairan lain untuk mencegah hama seperti semut masuk ke dalam kandang.

Kondisi kandang harus jauh dari binatang pengganggu.

Kelembapan pun harus terus dikontrol terutama saat musim kemarau.

Untuk menjaga kelembapan bisa dengan penyemprotan atau menutup kandang dengan karung goni basah.

3. Budidaya Jangkrik dengan Mulai Pembibitan

budidaya jangkrik

Sumber: ilmubudidaya.com

Cara ternak jangkrik adalah mulai pembibitan.

Bibit jangkrik haruslah sehat, tidak sakit, tidak cacat, dan umurnya sekitar 10 hari hingga 20 hari.

Calon induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas.

Ini karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik.

Namun, bibit juga bisa dibeli dari toko pakan hewan.

Adapun, cara membedakan jangkrik jantan dan betina yang paling mudah adalah melihat ekornya.

Jangkrik jantan hanya memiliki dua helai ekor sedangkan betina terlihat memiliki 3 helai ekor.

4. Mengawinkan Jangkrik

cara mengawinkan jangkrik

Sumber: cimacnoticias.com

Cara ternak jangkrik selanjutnya adalah mengawinkan jangkrik.

Tempat untuk mengawinkan jangkrik sebaiknya terpisah dengan tempat pembesaran anakan.

Kondisi kandang untuk mengawinkan sebaiknya dibuat mirip dengan habitat jangkrik di alam.

Dinding kandang bisa diolesi tanah liat, semen putih serta diberi daun-daun kering seperti daun jati, daun pisang atau serutan kayu.

Cara mengawinkan jangkrik sampai bertelur adalah harus berasal dari spesies yang sama.

Bila indukan jantan dan betina berbeda spesies, perkawinan tidak akan terjadi.

Untuk mengawinkan jangkrik, masukan indukan betina dan jantan dengan perbandingan 10:2.

Dalam kandang perkawinan, siapkan bak pasir atau tanah sebagai tempat peneluran.

Selama masa perkawinan jangkrik jantan akan mengeluarkan suara derik terus menerus.

Jangkrik betina yang telah dibuahi akan bertelur.

Telur biasanya diletakkan dalam pasir atau tanah.

Tips mengawinkan jangkrik:

  • Jangkrik harus mendapatkan asupan pakan yang cukup baik. berikan makanan jangkrik seperti kubis, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya, dan jenis sayuran hijau lainnya.
  • Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai pakan membusuk di dalam kandang.
  • Ramuan khusus bagi jangkrik yang sedang dikawinkan, misalnya, bekatul, tepung ikan, kuning telur bebek yang telah direbus dan dihaluskan dan beberapa vitamin.

5. Penanganan Jangkrik yang Bertelur

ternak jangkrik

Sumber: hobinatang.com

Penanganan jangkrik yang bertelur adalah salah satu kunci keberhasilan budidaya jangkrik.

Telur jangkrik akan menetas setelah 7 hari sampai 10 hari terhitung sejak perkawinan.

Maksimal 5 hari setelah induk betina bertelur pisahkan telur-telur tersebut.

Hal ini untuk menghindari induk memakan telurnya sendiri.

Untuk itu, segera tangani dengan baik.

Pindahkan ke dalam kandang penetasan telur yang juga sekaligus pembesaran anakan.

Warna telur yang telah dibuahi akan berubah dari bening menjadi keruh.

Setelah 4 hari hingga 6 hari biasanya telur menetas.

Panen Budidaya Jangkrik

cara ternak jangkrik

Sumber: jabarnews.com

Setelah bertelur dan menetas maka sebetulnya sudah siap untuk panen, Property People.

Ada dua yang bisa dipanen dari ternak jangkrik.

Pertama, yaitu jangkrik dewasa.

Kedua, telur jangkrik.

Berikut persiapan masa panen budidaya jangkrik.

1. Telur

Telur jangkrik biasanya dijual lebih mahal dari jangkrik itu sendiri.



Telur biasanya dijual kepada para peternak jangkrik pembesaran.

Kamu juga bisa tawarkan pada penjual hewan atau menjadi distributor.

Untuk harga, bisa sesuai kesepakatan bersama.

2. Jangkrik

Berbicara budidaya jangkrik, tentu yang menjadi objeknya adalah jangkrik itu sendiri.

Property People, jangkrik sudah bisa dipanen setelah mencapai umur kurang lebih 30 hari.

Ini terhitung sejak telur mulai menetas.

Jadi, catat setiap tanggal panen jangkrik.

Ciri Ciri Indukan Jangkrik Terbaik

Memilih indukan jangkrik untuk budidaya sangatlah penting.

Hal ini menjadi kunci kesuksesan ternak jangkrik agar mendulang untung.

Apa saja ciri ciri indukan jangkrik?

Ciri ciri indukan jangkrik:

  • Sungut atau antena masih panjang.
  • Seluruh anggota badan masih lengkap.
  • Bisa melompat jauh dan gesit.
  • Badan berwarna mengkilap.

Hindari memilih jangkrik yang buruk seperti mengeluarkan cairan dari mulut atau duburnya saat dipegang.

Kemudian, induk jantan mengeluarkan derikan yang keras dan permukaan sayap atau punggungnya bergelombang dan kasar.

Ciri lainnya yaitu induk betina ada ovipositor pada bagian ekornya, ekornya ada tiga bagian tengah merupakan ovipositor, dan ukurannya besar.

Tips Budidaya Jangkrik

budidaya jangkrik

Sumber: tanipedia.co.id

Budidaya hewan tak lepas dari gangguan.

Khusus budidaya jangkrik, kamu bisa ikuti tips berikut Property People.

Tips ternak Jangkrik:

  • Hindari jangkrik dari tikus, kecoak, semut, dan laba-laba.
  • Berikan makanan secara skala, karena jangkrik bisa menjadi kanibal bila ketersediaan makanan minim.
  • Pemberian pakan untuk anakan berumur 1-10 hari adalah voor, terbuat dari kacang kedelai, beras merah, dan jagung kering yang dihaluskan.
  • Anakan jangkrik bisa dikasih makan sayur-sayuran dan jagung muda jika sudah lewat 10 hari.
  • Jaga kondisi kandang supaya tetap higienis dan bersih agar jangkrik terhindar dari penyakit.
  • Kondisi kandang harus lembap dan gelap.
  • Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai membusuk di dalam kandang.
  • Kandang yang baru dibuat sebaiknya dicuci dahulu, jangan sampai masih berbau.
  • Periksa air yang ada pada mangkuk atau kaleng pada kaki-kaki kandang jangan sampai mengering.

Jenis Jangkrik

1. Jangkrik Kalung (Gryllus Bimaculatus)

budidaya jangkrik

Sumber: hobinatang.com

Melansir buku Budi Daya Jangkrik oleh Ade Yusdira, Syarif Hidayatullah, Tim, jenis jangkrik kalung disebut juga sebagau jangkrik genggong.

Jenis yang satu ini paling umum di budidayakan di Indonesia.

Ukuran jangkrik jenis ini memiliki perkembangan tubuh yang lebih cepat dan bobot panen lebih berat.

Jangkrik kalung butuh waktu 25-25 hari untuk siap panen dan diperuntukan untuk pakan burung.

Hanya saja, tekstur daging jangkrik kalung cukup keras sehingga kurang cocok untuk semua pakan burung kicau.

2. Jangkrik Cokelat

Jangkrik cokelat lebih aktif dan memiliki ukuran tubuh lebih panjang saat panen.

Persebarannya di wilayah Jawa Barat dan Sumatra bagian barat.

3. Jangkrik Madu (Jamaican Cricket)

Jangkrik madu memiliki ciri-ciri antena panjang dan berwarna kekuningan.

Masa panen jenis jangkrik yang satu ini terbilang lambat atau hampir 2 bulan.

4. Jangkrik Seliring (Teleogryllus Mitratus)

Jangkrik ini mudah ditemui di persawahan dan ladang.

Jangkrik seliring sangat diminati oleh para peternak pemula karena mudah dibudiyakan.

Masa panen jangkrik berumur 30-35 hari.

Jenis yang satu ini sangat disukai burung berkicau karena kandungan airnya lebih sedikit.

5. Jangkrik Tropis (Gryllodes Sigillatus)

Jenis tropis termasuk jangkrik liar.

Namun, jenis jangkrik ini terbilang sulit untuk dibudidayakan.

Ukuran tubuhnya lebih kecil jika dibandingkan jangkrik kalung.

Jenis jangkrik ini biasa digunakan sebagai mancing atau pakan ikan.

6. Jangkrik Jeliteng

Jangkrik jeliteng termasuk ke dalam ras dari jangkrik kalung.

Jeliteng merupakan salah satu jenis jangkrik yang banyak dibudidayakan.

Jangkrik jantan memiliki ciri berwarna hitam dan pangkal sayap berwarna kuning.

Sementara jangkrik betina, cirinya yaitu kakinya berwarna kecokelatan.

Jenis jangkrik ini mudah dipelihara dan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Selain itu, tidak mudah stres dan daya telur antara 60-100 telur.

Jangkrik ini banyak diternak karena merupakan jangkrik aduan lantaran karakternya gesit, pemberani, dan tubuhnya kokoh.

7. Jangkrik Alam (Acheta domesticus)

jenis ternak jangkrik

Sumber: pikiran-rakyat.com

Selanjutnya adalah jangkrik alam dengan masa panen tidak terlalu lama.

Jangkrik alam memiliki ukuran tubuh lebih kecil dibandingkan jenis jangkrik lain.

Hanya saja, jangkrik alam banyak dibudidayakan karena harganya lebih mahal daripada jangkrik kalung.

Selain itu, banyak dicari oleh para kicau mania.

Di luar negeri, jangkrik alam dibudidayakan untuk dijadikan sebagai makanan ringan untuk diet karena kaya akan kandungan protein.

Masa panen jangkrik alam mencapai 30 hari hingga 35 hari.

8. Jangkrik Jerabang

Jenis jangkrik jerabang gampang dipelihara.

Maka tak heran jika para peternak sangat menyukainya.

Jenis jangkrik ini diperuntukkan ikan hias dan burung.

Selain itu, kandungan protein kolagen jangkrik jerabang tergolong tinggi sehingga sering dijadikan bahan baku kostemik dan farmasi.

9. Jangkrik Kidang

Jenis jangkrik yang sempat mengalami kelangkaan ini kembali ramai dibudidayakan untuk pakan hewan.

Waktu ternak jangkrik kidang lumayan singkat sekitar 30 hari.

Keuntungan Ternak Jangkrik

Bagi kamu yang tertark budidaya jangkrik, modal yang harus disiapkan tidak terlalu besar.

Menurut buku Budi Daya Jangkrik oleh Ade Yusdira, Syarif Hidayatullah, Tim, pembudidaya pemula bisa memulai dengan 1/2 kg hingga 1 kg bibit jangkrik.

Modal awal ternak jangkrik relatif terjangkau sekitar Rp500 ribuan untuk pengadaan bibit.

Misalnya, dibutuhkan 500 gram (5 ons) telur jangkrik sebagai awalan dengan harga Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per 100 gram.

Dalam satu periode usaha, kamu bisa meraup sekitar 50 kg jangkrik.

Dengan harga jual jangkrik sekitar Rp35 ribu hingga Rp50 ribu, maka pendapatan yang diperoleh Rp2,2 juta per bulan.

Jika dikurangi biaya pakan per bulan, diperkirakan pendapatan bersih bisa mencapai Rp1 jutaan.

***

Itulah cara budidaya jangkrik disertai tips dan jenis-jenisnya.

Lumayan menggiurkan, bukan?

Semoga artikel ini bermanfaat, Property People.

Baca informasi menarik seputar budidaya lainnya hanya di Berita.99.co.

Follow juga Google News Berita 99.co Indonesia agar tidak ketinggalan informasi properti terkini.

Akses laman www.99.co/id supaya kamu bisa menemukan rumah idaman keluarga dengan harga terjangkau.

Cek dari sekarang karena 99.co #segampangitu memberikan promo dan diskonnya.



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts