Indonesia memiliki banyak situs candi yang tersebar di berbagai wilayah, salah satu yang sering disoroti adalah Candi Cetho. Yuk, lihat serba-serbinya pada artikel ini!
Sebagai negara yang memiliki latar belakang sejarah yang beragam, masuknya berbagai budaya tentu sangat mempengaruhi berbagai peninggalan bukti sejarah di Indonesia itu sendiri.
Dengan masuknya budaya asing dan berbagai kepercayaan agama, ternyata bisa berdampak besar terhadap perkembangan agama dan budaya di Indonesia.
Dari beragam kebudayaan ini menjadikan Indonesia memiliki banyak situs bersejarah, seperti Candi Cetho.
Indahnya pemandangan latar pegunungan yang hijau khas hutan tropis dan suasana nan asri, membuat Candi Cetho jadi destinasi wisata yang cocok untuk keluarga.
Sejarah Candi Cetho
Melansir kompas.com, Candi Cetho didirikan pada sekitar tahun 1452-1470 Masehi saat pemerintahan Prabu Brawijaya V pada zaman Kerajaan Majapahit.
Kata “Cetho” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti yang jelas.
Artinya, dari posisi candi ini, seseorang dapat dengan mudah melihat ke segala arah karena berada di ketinggian 1.496 meter di atas permukaan laut.
Pada tahun 1842, kompleks Candi Cetho ditemukan pertama kali oleh seorang warga Belanda bernama Van der Vlis.
Penemuan ini menarik perhatian peneliti dan ahli arkeologi seperti W.F. Sutterheim, K.C. Crucq, N.j. Krom, A.J. Bernet Kempers, dan Riboet Darmosoetopo.
Dari penjelasan yang terdapat di kompleks Candi Cetho, diketahui bahwa tempat ini dulunya adalah sebuah candi Hindu yang digunakan untuk upacara ruwatan.
Fakta bahwa candi ini memiliki latar belakang Hindu menunjukkan adanya toleransi beragama yang signifikan pada masa Kerajaan Majapahit, meskipun agama resmi kerajaan saat itu adalah Buddha.
Kompleks candi yang dapat ditemui saat ini telah mengalami pemugaran pada akhir tahun 1970.
Lokasi Candi Cetho
Lokasi Candi Cetho sendiri berada di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Untuk datang ke sana, kamu akan menikmati keindahan pemandangan di kanan-kiri jalan yang dihiasi hamparan sawah berlatar bukit dan pegunungan.
Jalan Menuju Candi Cetho
Mengunjungi tempat wisata ini bisa menjadi tantangan karena rutenya yang memang sempit, berkelok-kelok, dan memiliki tanjakan yang curam.
Bagi kamu yang bepergian dengan mobil pribadi, pilihan jalur yang harus diambil adalah arah Solo.
Setibanya di Kota Solo, arahkan kendaraan kamu ke Terminal Karang Pandan dan teruslah mengemudi sampai melihat gapura besar bertuliskan “Kawasan Wisata Sukuh Cetho”.
Kemudian, ikuti petunjuk arah yang mengarah ke Air Terjun Grojogan Sewu sampai Anda menemukan papan penunjuk arah menuju Candi Cetho.
Bagi yang menggunakan transportasi umum, mulailah dari Terminal Karang Pandang dan naiklah bus yang menuju Karang Pandang – Kemuning, lalu turun di Pertigaan Nglorog.
Selanjutnya, kamu bisa naik ojek untuk mencapai Cetho dengan jarak sekitar 12 kilometer.
Harga Tiket Masuk
Untuk mendapatkan akses ke kawasan ini, tiket masuknya sangat terjangkau, yaitu Rp7.500 per orang saja.
Selain itu, Property People juga perlu membayar biaya parkir sebesar Rp5.000 untuk mobil dan Rp3.000 untuk motor.
Tidak hanya itu, pengunjung juga akan diberikan sehelai kain kampuh yang memiliki pola kotak-kotak seperti permainan catur, dengan warna putih dan hitam, yang akan diikatkan di pinggang.
Tampaknya terlihat mengagumkan, hampir seperti suasana di Bali, bukan?
Namun, jangan keliru, kain ini memiliki makna yang sangat dalam dan mutlak harus dipakai.
Hal ini dikarenakan candi ini digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu, sebagai wujud penghormatan terhadap keagungan dan kesakralan candi tersebut.
Jam Buka
Candi ini dibuka untuk pengunjung mulai dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00 sore.
Kamu dapat datang dan menikmati panorama alam sekitar candi sepanjang pagi hingga menjelang sore, sambil menikmati bayangan cantik matahari terbenam sekitar jam 4 sore.
Fasilitas
Fasilitas yang disediakan di tempat ini sudah lengkap, termasuk area parkir yang cukup luas, fasilitas tempat ibadah, dan toilet.
Jangan khawatir lapar karena ada banyak pedagang makanan dan minuman yang menyediakan berbagai hidangan di sekitar masuk dan keluar candi.
Jika kamu tidak ingin pulang dalam waktu dekat, ada pilihan untuk menginap di penginapan yang terletak di dekat pintu masuk candi.
Harga kamar penginapannya pun mulai dari Rp50.000 per malam.
Tips Berkunjung ke Candi Cetho
Sebelum kamu bergegas untuk mengunjunginya, sebaiknya simak dulu tips berkunjung ke Candi Cetho dulu, yuk!
- Bagi kamu yang memilih menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau sepeda motor, perhatikan kondisi kendaraan dan pastikan dalam keadaan baik. Pasalnya, medan yang akan kamu lalui sangat ekstrem.
- Keterampilan mengemudi di atas rata-rata juga diperlukan di sini karena jalan yang harus dilewati cukup sempit dan penuh tikungan, serta memiliki tanjakan yang curam.
- Penting untuk memperhatikan etika dan peraturan yang berlaku di area candi. Kamu juga perlu mengetahui larangan-larangan di kawasan wisata ini, seperti menjaga sopan santun dalam berbicara dan mematuhi aturan seperti berpakaian yang sesuai dan menjaga kebersihan.
- Jangan lupa untuk membawa jaket saat berkunjung agar kamu tetap hangat karena suhu di area candi bisa sangat dingin, bahkan mencapai 20°C.
- Selain jaket, kamu sebaiknya juga menyiapkan jas hujan karena hujan cukup sering terjadi di sana.
- Property Peole bisa singgah ke Rumah Teh Ndoro Donker atau Bale Branti untuk membuat liburan yang lebih berkesan. Di sana, kamu dapat mencicipi makanan sambil menikmati pemandangan indah Kebun Teh Kemuning dan beristirahat sejenak dalam suasana yang nyaman.
***
Semoga artikel ini bisa berguna untukmu, ya.
Cek juga informasi mengenai destinasi wisata lainnya, seperti Candi Borobudur, yuk!
Selain itu, kunjungi Google News Berita 99.co Indonesia agar tetap up to date.
Tak lupa, cari hunian impian dengan mudah hanya di www.99.co/id.
Dapatkan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan properti #segampangitu bersama kami!