Bagi kebanyakan orang Indonesia, mengadu nasib di Jakarta seolah-olah telah menjadi semacam keharusan karena pekerjaan apa saja tersedia di sana. Maka, jika Sahabat 99 punya maksud menjajal peruntungan di ibu kota, ketahui terlebih dulu biaya hidup di Jakarta, ya!
Sejak dulu, Jakarta memang merupakan pusat kesibukan di Indonesia, bahkan sejak kota itu masih bernama Batavia.
Orang-orang dari berbagai daerah kerap berkunjung ke Jakarta, baik untuk sekadar pelesiran, mengunjungi keluarga, hingga memperbaiki nasib.
Sebab itu, di samping memiliki keterampilan dan keberanian, mengetahui biaya hidup di Jakarta adalah modal yang harus disiapkan sebelum memutuskan hijrah ke ibu kota.
Lantas, berapa sih biaya hidup di Jakarta?
Biaya Hidup di Jakarta
1. Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta
Ketika sebuah kota ditinggali banyak orang, jelas, harga kebutuhan dasar melonjak.
Hal itu membuat UMP DKI Jakarta paling tinggi dibandingkan dengan provinsi lain.
Tahun 2020, besaran UMP DKI Jakarta naik 8,51 persen mencapai Rp4.276.349.
Meski begitu, angka tersebut terbilang masih minim untuk mencukupi semua biaya hidup di Jakarta.
Secara umum, biaya hidup di Jakarta mencakup tempat tinggal, konsumsi, transportasi, komunikasi (pulsa dan internet), kebutuhan bulanan, hingga lifestyle, dan biaya lain-lain.
2. Tempat Tinggal
Hidup di kota lain mengharuskan kita memikirkan tempat tinggal.
Bahkan saat kamu menumpang di rumah saudara sekalipun, biasanya ada kesepakatan tidak tertulis untuk ikut urunan bayar listrik atau air.
Jika Sahabat 99 memutuskan tinggal sendiri, alternatif yang tersedia adalah kos-kosan hingga apartemen.
Ketiga jenis tempat tinggal tersebut masing-masing punya harga yang beragam, tergantung lokasi dan fasilitas yang disediakan.
Semakin strategis lokasi tempat tinggal, juga semakin lengkap fasilitas yang ditawarkan, harganya sangat tinggi.
-
Kos-Kosan
Adapun rata-rata harga kos-kosan di Jakarta berkisar di angka Rp850 ribu hingga Rp3 jutaan.
Jika memilih tinggal di kawasan Cililitan, Jakarta Timur, misalnya, Sahabat 99 masih bisa menemukan kosan murah meriah.
Harganya di bawah Rp1 juta, tapi fasilitasnya terbilang lumayan, yakni kamar mandi di dalam, lemari, kasur, dan AC.
Fasilitas semacam itu bisa naik berkali-kali lipat jika lokasinya di kawasan strategis seperti Kemang, Sudirman, ataupun Kuningan.
Biasanya, harga belum termasuk listrik dan WiFi.
Ada juga biaya tambahan kurang lebih Rp200 ribu jika penyewa membawa alat elektronik seperti magic com, dispenser, atau kulkas.
-
Apartemen
Sementara untuk apartemen (furnished maupun non-furnished), harga sewa berkisar antara Rp3,5 juta hingga Rp38 juta bulan.
Apartemen di wilayah Jakarta Pusat seperti Apartemen Thamrin Residence, Kebon Kacang, Tanah Abang dibanderol mulai harga Rp10 juta per bulan.
Sementara Apartemen Kalibata City, Kalibata, Jakarta Selatan, bisa kamu sewa mulai harga Rp3 jutaan.
Angka tersebut sudah termasuk fasilitas apartemen seperti kolam renang dan jogging track.
3. Konsumsi
Jika kamu tergolong orang yang hemat dan mandiri, biaya hidup di Jakarta untuk kebutuhan ini bisa ditekan.
Ya, Sahabat 99 bisa mengatasi urusan dasar ini dengan cara memasak makanan sendiri.
Biayanya bakal lebih murah ketimbang pesan makanan online atau beli makan di food court dekat kantor.
Beli makan di food court kawasan perkantoran membutuhkan biaya paling sedikit Rp30 ribu sekali makan.
Karyawan kantoran di Jakarta tak jarang mengakali pengeluaran konsumsi dengan memesan katering standar seharga Rp15-Rp25 ribu.
Sementara itu, jika bosan dengan menu makan yang itu-itu melulu, mengunjungi warteg atau Rumah Makan (RM) Padang bisa menjadi alternatif.
Di warteg, kamu cukup mengeluarkan uang Rp10-20 ribu rupiah untuk makan enak dan kenyang.
Sementara di Rumah Makan Padang, kamu perlu merogoh kocek antara Rp25-35 ribu.
Dengan asumsi kamu menghabiskan Rp60 ribu untuk makan sehari, biaya hidup di Jakarta urusan dasar ini mencapai Rp1,86 juta.
4. Transportasi
Untuk transportasi, besaran biaya hidup di Jakarta sangat relatif, tergantung moda transportasi yang digunakan, serta jarak yang kamu tempuh secara rutin.
Jika menggunakan kendaraan roda dua, setidaknya kamu cukup mengalokasikan uang bensin Rp50 ribu per dua hari, atau Rp100 ribu jika menggunakan roda empat.
Dengan begitu, selama sebulan biaya yang kamu keluarkan untuk bensin saja ada di kisaran Rp750 ribu-Rp1,5 juta.
Itu pun belum termasuk biaya servis, parkir, dan tol, ya!
Sementara jika pilihanmu jatuh pada transportasi umum, berikut gambarannya:
- Bus Transjakarta : Rp3.500 x 22 (hari kerja) x 2 (pulang pergi) = Rp154.000 per bulan.
- Commuter line : Rp6.000 (tarif Bogor – Jakarta) x 22 (hari kerja) x 2 (pulang pergi) = Rp264.000 per bulan.
- MRT : Rp14.000 (tarif maksimal) x 22 (hari kerja) x 2 (pulang pergi) = Rp616.000 per bulan
Penting diingat, biaya di atas belum termasuk biaya transportasi online dengan rata-rata Rp9.000 per km.
5. Komunikasi (Pulsa dan Internet)
Zaman sekarang, pulsa, dan kuota telah menjadi kebutuhan dasar, seperti halnya sandang, pangan, dan papan.
Apalagi saat memilih menjadi perantau, pulsa dan internet harus dianggarkan dalam biaya hidup di Jakarta.
Selama pandemi dan orang-orang diharuskan bekerja dari rumah, kebutuhan akan internet semakin mutlak.
Bayangkan, apa jadinya sebuah pekerjaan jika koneksi internet bermasalah.
Bila biaya sewa tempat tinggalmu di Jakarta sudah termasuk internet, kamu beruntung, sebab hanya perlu beli kuota kira-kira Rp100-Rp200 ribu/bulan.
Sementara jika kamu memilih pasang internet sendiri, paket yang tersedia sangat variatif, mulai dari Rp320 ribu-1,8 juta per bulan.
6. Kebutuhan Bulanan
Saat membicarakan biaya hidup di Jakarta, kebutuhan bulanan ini boleh jadi sering luput diperhatikan.
Pasalnya, kebutuhan bulanan malah diasumsikan sama dengan konsumsi, transportasi, dan komunikasi.
Padahal, kebutuhan bulanan lain dengan ketiganya.
Kebutuhan ini mencakup kebutuhan terhadap alat mandi, air minum, juga camilan maupun makanan cadangan seperti mi instan.
Paling sedikit, uang yang mesti dikeluarkan untuk kebutuhan bulanan ini ada di kisaran Rp150-200 ribu rupiah.
7. Lifestyle
Lifestyle atau gaya hidup tentu butuh biaya.
Terlebih saat kamu tercatat sebagai karyawan di salah satu kawasan elite ibu kota.
Paling tidak, kamu perlu pakaian yang tepat dan sesuai dengan tempatmu bekerja.
Bagi perempuan, bujet make-up bisa dianggarkan ke dalam lifestyle.
Selain itu, kebutuhan akan parfum dan pernak-pernik pakaian juga tergolong dalam kategori ini.
***
Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Sahabat 99.
Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya di situs Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari apartemen di pusat Jakarta?
Cek saja di 99.co/id dan temukan pilihannya, seperti Soho Pancoran!