Memiliki rumah dengan desain dan konsep yang sesuai keinginan tentu memberi kepuasan tersendiri. Karena itu, tak sedikit orang yang lebih memilih membeli tanah, agar dapat membangun hunian mereka dari nol. Lantas, kira-kira apa saja faktor yang memengaruhi biaya bangun rumah type 45 yaa..
Rumah type 45 merupakan salah satu jenis rumah minimalis yang sangat popular di Indonesia.
Selain desainnya yang menarik, rumah ini memiliki ruang yang sedikit lebih luas daripada rumah type 36.
Agar impian Anda membangun hunian ini lekas terwujud, perhatikan faktor-faktor biaya bangun rumah type 45 berikut ini!
Faktor Anggaran Biaya Bangun Rumah Type 45
1. Biaya Tanah
Sebelum membangun rumah, sebaiknya ukur terlebih dahulu luas lahan yang tersedia.
Dengan begitu Anda bisa memperkirakan berapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk membuat rumah per meter persegi.
Misalnya, Anda ingin membangun rumah type 45/60 dengan harga tanah Rp1 juta per meter persegi.
Maka anggaran tanah dalam biaya bangun rumah type 45 sekitar Rp1 juta x 60 = Rp60 juta.
2. Desain Bangunan
Setelah memastikan ukuran rumah, pilih desain yang diinginkan.
Baiknya Anda berkonsultasi dengan arsitek untuk menentukan skala setiap ruangan yang akan dibangun.
Biasanya arsitek memasang tarif desain rumah per meter persegi, mulai dari Rp1 – Rp5 juta.
Baca Juga:
Apa Arti Mimpi Membangun Rumah? Berkaitan dengan Rezeki Lho!
Atau dihitung berdasarkan anggaran biaya bangunannya.
Jika cara perhitungan kedua yang diambil, maka contoh perhitungannya adalah…
Anggaran biaya bangun rumah tipe 45 Anda berkisar antara Rp200 juta, maka imbalan jasa arsiteknya adalah 8% dari total anggaran, yakni sekitar Rp18 juta.
3. Material Bangunan
Setelah konsep yang diinginkan tergambar dalam bentuk desain, saatnya menghitung biaya material.
Material apa saja yang akan dibutuhkan?
Umumnya ketika membangun rumah Anda akan memerlukan semen, pasir, besi, batu kerikil, batu bata, kayu, genteng, kusen, konstruksi baja ringan, cat, dan lainnya.
Bahan-bahan material tersebut diperkirakan mencapai Rp3 juta per meter dan biasanya belum termasuk dengan instalasi listrik.
Anda bisa menghemat biaya dengan membeli bahan bangunan sesuai anggaran.
4. Biaya Tukang
Apakah Anda lebih menyukai pembayaran tukang dengan sistem harian atau dengan borongan?
Jika menggunakan sistem pembayaran harian, Anda harus menyiapkan sendiri material dan desainnya.
Anda juga harus meluangkan waktu untuk mengawasi pekerjaan tukang.
Kisaran biaya jasa tukang harian adalah mulai dari Rp70 ribu hingga Rp200 ribu, tergantung spesialiasinya.
Dengan anggapan Anda akan menyelesaikan pembangunan rumah dalam dua bulan, maka Anda perlu membayar jasa tukang harian sebesar Rp4,2 juta per orang.
Sementara jika sistem borongan total, Anda tinggal berkomunikasi dengan mandor dan dialah yang akan membagi pembayaran kepada tukang bangunan.
Dia juga yang akan mengatur biaya pembelian bahan bangunan.
5. Biaya Lainnya
Jangan lupakan biaya-biaya sampingan lainnya ketika membangun rumah ya.
Misalnya seperti biaya pengurusan IMB (Izin Mendirikan Bangunan), biaya pembersihan, hingga biaya pindahan sekalipun.
Anda juga harus mempersiapkan dana tambahan untuk membangun rumah sebesar 10% dari total semua pengeluaran yang dibutuhkan.
Dana ini nantinya bisa dijadikan cadangan untuk anggaran yang tidak terduga.
Hal ini penting karena proses membangun rumah membutuhkan waktu yang cenderung lama.
Sementara Anda tidak tahu akau yang mungkin terjadi dalam jangka waktu tersebut.
Bisa saja harga semen naik, atau harga jasa tukang tiba-tiba berubah.
Agar lebih siap menghadapinya, maka Anda haru memiliki dana cadangan.
Baca Juga:
Membangun Rumah Kayu Minimalis, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?
Semoga informasinya bermanfaat ya Sahabat 99..
Jangan lupa kunjungi situs berita properti Blog 99 Indonesia untuk melihat artikel menarik lainnya.
Temukan hunian impian Anda di 99.co/id!