Prosesnya normalisasi sungai di Jakarta terkesan mandek lantaran masalah pembebasan lahan yang tidak kunjung selesai. Hal ini sontak membuat publik membandingkan strategi penggusuran era Anies vs Ahok.
Penggusuran merupakan sesuatu yang tidak terhindarkan dalam pembangunan infrastruktur.
Apalagi jika pembangunannya berlangsung di Jakarta yang padat penduduk.
Namun, setiap pemimpin tentu memiliki ideologi serta strategi berbeda terkait penggusuran.
Contoh paling jelasnya, perbedaan strategi penggusuran di era Anies vs Ahok.
Berikut berita selengkapnya!
Beda Strategi Penggusuran Era Anies vs Ahok
1. Era Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies memilih pendekatan yang humanis dalam melakukan penggusuran.
Hal ini senada dengan pernyataan Anggota DPRD DKI Jakarta Syarief.
“Pak Anies pendekatannya maunya humanis. Humanis ya, enggak ada kekerasan,” jelasnya seperti dilansir dari suara.com, Senin (20/12/2021).
Oleh sebab itu proses penggusuran yang ia lakukan memakan waktu lebih lama, seperti yang terjadi dalam proyek normalisasi sungai.
Tidak hanya itu, ada masalah administrasi yang menyebabkan berjalannya proyek semakin terhambat.
Warga setempat ternyata banyak yang menunggak Pajak Bumi dan Bangunan selama 15-20 tahun.
“Sudah siap direlokasi, sudah mau geser, tanah kosong. Cuma harus bayar PBB dulu, tunggakannya 15 sampai 20 tahun,” jelas Syarief lebih lanjut.
Akibatnya meski anggaran ganti rugi sudah tersedia, pemerintah tidak bisa serta merta memulai proyeknya.
Apalagi untuk masalah PBB ini Pemerintah Provinsi tidak bisa ikut campur karena bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
2. Era Basuki Tjahaja Purnama
Pendekatan humanis yang Anies lakukan sangat jauh berbeda dari Ahok.
Sebagai seorang Gubernur, kala itu Ahok memang dikenal tegas.
Buktinya, menurut Republika, di tahun 2015 saja tercatat ada 113 kasus penggusuran tanah.
Dari seluruh kasus tersebut, 84 persennya merupakan penggusuran paksa atas keputusan sepihak.
Ini belum termasuk penggusuran yang ia lakukan di tahun-tahun berikutnya.
Oleh sebab itu seorang sejarawan Betawi JJ Rizal menyebut penggusuran di era Ahok adalah yang paling brutal.
“Sejarah penggusuran yang paling rutin dan tanpa pendekatan kemanusiaan. Periode Ahok penggusuran paling brutal dalam sejarah,” jelasnya dilansir dari cnnindonesia.com, Senin (20/12/2021).
Lebih lanjut Rizal juga menjelaskan bahwa Pemprov tidak memikirkan ganti rugi dan jaminan kehidupan warga yang tergusur dengan baik.
Hal senada diungkapkan oleh Anggota DPRD DKI Jakarta Syarief yang merasa strategi penggusuran Ahok condong pada kekerasan.
“Ahok cuma bisa gusur doang, waktu itu dia pakai cara kekerasan,” pungkasnya.
***
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Kamu juga bisa mengunjungi 99.co/id untuk berburu hunian impian
Ada banyak pilihan menarik seperti perumahan Manhattan Residence di Jakarta.