Dalam konstruksi bangunan, ada sistem konstruksi yang dikenal dengan nama bangunan bentang lebar. Sudahkah kamu tahu seperti apa sistem konstruksi tersebut?
Sistem bangunan bentang lebar adalah struktur bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas.
Ruang bebas di sini diartikan sebagai ruangan yang memiliki kolom dengan lebar dan panjang seluas mungkin.
Sistem ini biasanya digunakan pada bangunan-bangunan besar yang difungsikan sebagai gedung olahraga, pameran, auditorium, dan gedung-gedung serupa.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai sistem struktur bangunan ini?
Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, yuk!
Jenis Sistem Bangunan Bentang Lebar
Secara umum, sistem bangunan bentang lebar dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks.
Perbedaan antara kedua jenis sistem ini terletak pada kerumitan strukturnya.
1. Bangunan Bentang Lebar Sederhana
Sistem ini sangat umum digunakan pada gedung-gedung olahraga yang tidak terlalu mementingkan estetika bangunanya, tapi mengedepankan fungsinya.
Misalnya seperti gimnasium, gedung futsal, gedung basket, dan sejenisnya.
Berdasarkan konsepnya, sistem bentang lebar pada bangunan jenis ini diterapkan langsung pada bangunan menggunakan teori dasar tanpa adanya modifikasi.
2. Bangunan Bentang Lebar Kompleks
Berbeda dengan sistem bentang lebar sederhana, bentang lebar kompleks menggunakan perpaduan berbagai jenis struktur bentang lebar dengan modifikasi pada teori dasar yang digunakan.
Umumnya, tampilan gedung dengan sistem kompleks ini sangat menarik layaknya sebuah karya seni.
Seperti halnya Sydney Opera House, gedung tersebut menggunakan sistem bentang lebar kompleks.
Struktur Bangunan Bentang Lebar
Secara umum, struktur pada sistem bangunan ini terbagi dalam 4 sistem besar struktur yang masing-masingnya memiliki struktur-struktur lagi.
Struktur tersebut adalah form active structure system, bulk active structure system, vector active structure system, dan surface active structure system.
Form Active Structure System
1. Cable System
Struktur ini menggunakan struktur kabel yang menjadi penahan beban dengan menggunakan fungsi tarik.
Gaya tarik yang bekerja pada struktur kabel adalah gaya vertikal dan gaya horizontal karena kabel diasumsikan selalu berada pada posisi miring.
2. Tent System
Struktur ini bekerja layaknya sebuah tenda yang menggunakan struktur permukaan tipis dan fleksibel.
Dengan karakteristik ini, struktur tenda sangat sensitif terhadap tekanan angin.
Maka dari itu struktur ini membutuhkan tekanan dari dalam tenda agar strukturnya menjadi kaku.
3. Pneumatic System
Struktur ini kerap digunakan pada gedung yang menggunakan konstruksi pneumatik khusus.
Struktur ini terdiri dari dua kelompok, yaitu air-supported structure dan air-inflated structure.
4. Arch System
Struktur ini telah lama digunakan, khususnya pada peradaban Romawi dan Yunani, untuk membangun bangunan dengan bentangan yang luas.
Pada peradaban tersebut, struktur ini dibuat menggunakan material padat, yaitu bebatuan.
Bulk Active Structure System
1. Beam System
Struktur ini dibentuk dengan cara menempatkan elemen kaku horizontal di atas elemen kaku vertikal.
Tujuan dari struktur ini adalah supaya bangunan lebih kuat dan kolomnya tidak melentur serta melendut.
2. Frame System
Struktur ini dikenal sebagai salah satu struktur yang menawarkan kekokohan bangunan.
Di zaman modern ini, struktur ini menggunakan material baja dan beton yang menawarkan ketahanan lebih.
3. Beam Grid and Slab System
Struktur ini dibentuk menggunakan balok yang saling bersilangan dengan jarak yang cukup rapat agar mampu menopang pelat atas yang tipis
Ini ditujukan untuk mencegah melendutnya kolom bangunan.
Vector Active Structure System
1. Flat Truss System
Susunan pada struktur ini dibentuk menggunakan elemen linear yang kemudian membentuk kombinasi segitiga.
2. Curved Truss System
Sesuai namanya, struktur ini membentuk pola lengkungan yang dapat membentang hingga 75 meter.
Biasanya digunakan pada bangunan hanggar, stadion, pabrik, dan lainnya.
3. Space Truss System
Struktur ini terdiri dari elemen linear yang kemudian membentuk ruang 3 dimensi yang membentang dua arah.
Surface Active Structure System
1. Prismatic Folded Structure System
Karakteristik dari struktur ini adalah penggunaan bidang lipat yang memiliki kekuatan satu arah.
2. Pyramidal Folded Structure System
Merujuk pada namanya, struktur ini menggunakan bidang lipatan yang berbentuk segitiga.
3. Rotational Shell System
Bidang yang diperoleh dari struktur ini berasal dari suatu garis lengkung yang datar jika diputar terhadap suatu sumbu.
4. Anticlastic Shell System
Struktur ini menggunakan bentuk pelana yang berbeda pada setiap arahnya yang dibagi lagi dalam berbagai macam jenis.
Contoh Bangunan Bentang Lebar di Indonesia
1. Gedung DPR/MPR RI
2. Stadion Gelora Bung Karno
3. IMAX Keong Emas
4. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Simak informasi menarik lainnya di Google News Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.
Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya Mustika Park Place!