Gedung Balai Desa Jayapura, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya diklaim sebagai bangunan tahan gempa. Kira-kira, apa ya rahasianya bisa membangun konstruksi yang tahan gempa?
Jawa Barat adalah salah satu daerah di Indonesia yang rawan akan bencana alam, semisal gempa bumi.
Hal itu dikarenakan adanya aktivitas subduksi lempeng yang terdapat di Samudera Hindia bagian selatan Jawa Barat dan sesar aktif yang tersebar di daratan.
Maka dari itu, warga Jawa Barat diimbau untuk membangun rumah yang tahan gempa seperti Balai Desa Jayapura di Tasik.
Bangunan Tahan Gempa dari Material Sederhana
Biasanya balai desa atau kantor kelurahan dibangun menggunakan desain minimalis modern.
Lain halnya dengan Balai Desa Jayapura di Kabupaten Tasikmalaya.
Dinding balai desa ini dibangun menggunakan material kayu dan anyaman bambu.
Pembangunan balai desa menggunakan material kayu dan anyaman bambu ini dilakukan setelah gempa bumi mengguncang Tasikmalaya pada 2009.
Gempa tersebut merusak lebih dari 11.939 bangunan di Tasikmalaya.
Kepala Desa Jayapura, Suratman, mengatakan bahwa gedung balai desa juga mengalami kerusakan parah pada gempa bumi tersebut.
Kemudian, Pemkab Tasikmalaya dan BPBD memutuskan untuk membangun kembali balai desa menggunakan material yang dapat tahan terhadap gempa.
Sekira 70 persen material bangunan tahan gempa ini adalah kayu, terutama pada bagian fondasi atap.
Sementara, campuran anyaman bambu dan batu digunakan untuk membangun dinding gedung.
“Fondasinya pakai kayu dilapisi semen, dindingnya pakai anyaman bambu. Semuanya konsep ramah gempa, “ ucap Suratman, dikutip dari AyoTasik.com, Rabu (18/11/2020).
Rumah Warga sudah Tahan Gempa
Suratman mengatakan bahwa sebenarnya rumah warga Desa Jayapura sudah menggunakan konsep tahan gempa.
Kebanyakan rumah warga dibangun secara semi permanen dan ada pula yang dibangun menggunakan konsep rumah panggung.
Mayoritas material yang digunakan pun kayu dan bambu.
Untuk perekatkan satu batang kayu dengan lainnya, warga menggunakan kayu.
Menurut Suratman, cara ini ampuh untuk meminimalisasi kerusakan akibat gempa.
“Sebetulnya sudah tahan gempa rumah warga disini. Kebanyakan semi permanen. Waktu gempa juga yang rusak parah justru yang rumahnya itu permanen berdinding tembok, “ ujar Suratman.
Rumah RISHA Tahan Gempa
Sebenarnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah meluncurkan konsep pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat atau RISHA.
Rumah ini juga diklaim telah memenuhi Standar Nasional Indonesia dan menjadi bangunan tahan gempa.
Bangunan ini disebut dapat tetap kokoh meski diguncang gempa berkekuatan 8 skala ritcher (SR).
Perbedaan rumah ini dengan Balai Desa Jayapura terletak pada material yang digunakan.
Jika Balai Desa Jayapura menggunakan material yang lebih tradisional, RISHA menggunakan beton bertulang sebagai material strukturnya.
Untuk lantai, rumah ini menggunakan balok loteng dan papan kayu.
Selain tahan gempa, biaya pembangunan juga relatif murah.
Melansir eproduklitbang.pu.go.id, total biaya pembangunan rumah ini adalah sekira Rp47 juta.
***
Bagaimana menurut Sahabat 99, kira-kira akan membangun rumah tahan gempa yang seperti apa nih?
Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di situs Berita Properti 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari rumah di Bandung?
Bisa jadi Podomoro Park Bandung adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!