Ternyata ada banyak bacaan doa iftitah yang bisa kamu gunakan ketika salat, salah satunya adalah doa iftitah Muhammadiyah. Simak apa bacaannya di sini!
Doa iftitah adalah istilah untuk dzikir yang kamu baca ketika membuka salat.
Biasanya, doa ini dibacakan setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca Al-Fatihah.
Berdasarkan fiqih dan hadis, ternyata ada banyak bacaan doa iftitah yang bisa kamu gunakan ketika salat.
Di Indonesia, biasanya doa iftitah dibedakan berdasarkan kelompok yang paling sering menggunakan doa tersebut.
Contohnya, doa ifititah Muhammadiyah dan doa ifititah NU.
Simak doa pembuka salat dari Muhammadiyah, NU, dan doa pendek lainnya di bawah ini!
Bacaan Doa Iftitah Muhammadiyah dan Artinya
Berikut adalah bacaan doa iftitah Muhammadiyah yang diambil dari hadis riwayat Bukhari dan Muslim:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa’adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod.
Artinya: “Ya Allah jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesialan-kesialan sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun.”
Bacaan Doa Iftitah Pendek NU dan Artinya
Berikut adalah doa iftitah pendek yang digunakan oleh Nahdlatul Ulama atau NU:
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Allahu Akbar kabiira, walhamdu lillaahi katsiira, wasubhaanallahi bukratawwa ashiila. Wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin.
Artinya: “Allah Mahabesar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji hanya kepunyaan Allah, pujian yang banyak, dan Mahasuci Allah di waktu pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku (hatiku) kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya. Dan aku dari golongan orang muslimin.”
Bacaan Doa Ifititah Lainnya
Bacaan Iftitah Pendek Menurut HR Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi
Doa iftitah pendek berikutnya berasal dari hadis riwayat Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi yang berbunyi:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ
Subhaanakallahumma wa bi hamdika wa tabaarokasmuka wa ta’aalaajadduka wa laa ilaha ghoiruk.
Artinya: “Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau.”
Doa Iftitah Pendek Menurut HR Muslim
Berikut adalah bacaan doa iftitah pendek menurut HR Muslim:
اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ اِهْدِنِى لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِى مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Allahumma robba jibroo-iila wa mii-ka-iila wa isroofiila, faathiros samaawati wal ardhi ‘aliimal ghoibi wasy syahaadah anta tahkumu bayna ibaadika fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuun, ihdinii limakhtulifa fiihi minal haqqi bi-idznik, innaka tahdi man tasyaa-u ilaa shirootim mustaqiim.
Artinya: “Ya Allah, Rabbnya Jibril, Mikail, dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi. Wahai Rabb yang mengetahui yang ghaib dan nyata. Engkau yang menjatuhkan hukum untuk memutuskan apa yang mereka pertentangkan. Tunjukkanlah aku pada kebenaran apa yang dipertentangkan dengan seizin dari-Mu. Sesungguhnya Engkau menunjukkan pada jalan yang lurus bagi orang yang Engkau kehendaki.”
Bacaan Iftitah Pendek Menurut HR Ibnu Majah
Ada pula doa iftitah pendek lainnya yang diambil dari hadis Ibnu Majah yang berbunyi:
إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wamahyaaya wa mamaati lillaahi robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wabidzaalika wa ana awwalul muslimiin
Artinya: “Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah orang yang pertama berserah diri.”
Keutamaan Membaca Doa Iftitah
Membaca doa iftitah dalam salat hukumnya adalah sunah.
Namun, agar kamu bisa mendapatkan pahala sunnah dari membaca doa ini, kamu harus memenuhi empat syarat terlebih dahulu.
Berikut adalah empat syarat membaca doa iftitah:
- Salat yang dikerjakan adalah selain salat jenazah
- Memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan salat dan membaca doa iftitah
- Tidak khawatir ketinggalan bacaan Al-Fatihah
- Tidak melihat ada imam lain berdiri karena jika menjadi makmum kamu tidak disunnahkan untuk membaca doa ini
Mengutip dari NU Online, doa iftitah mengandung ungkapan pujian atas kesabaran Allah Swt. dan berisi tentang pengakuan kelemahan atau kekurangan seseorang.
Keutamaan doa iftitah sangat banyak, mulai dari mendapatkan pahala amalan sunnah, bentuk pendekatan diri pada Allah Swt, dan masih banyak lagi.
Berikut adalah keutamaan mengerjakan amalan sunnah dalam hadits:
“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, dan diamalkan oleh manusia. Maka ia akan memperolehkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (Hadist Shahih Riwayat Ibnu Majah, No.209).
***
Semoga ulasan terkait doa iftitah Muhammadiyah tersebut bermanfaat, ya.
Jangan lupa, baca artikel menarik lainnya di Berita.99.co.
Ikuti juga Google News Berita 99.co Indonesia supaya tidak ketinggalan informasi seputar tips dan desain.
Pastikan cek rumah impianmu dengan mengunjungi laman www.99.co/id.
Dapatkan berbagai kemudahan karena jual & beli rumah #segampangitu di 99.co!