Sudah tahukah kamu apa itu playing victim? Jika belum, simak pembahasannya di sini!
Sekarang ini, kamu mungkin sering mendengar istilah playing victim.
Namun, apakah kamu benar-benar memahami istilah tersebut?
Apabila pemahamanmu masih belum begitu dalam, baca sampai tuntas ulasan lengkap berikut ini!
Apa Itu Playing Victim?
Playing victim adalah bertindak seolah-olah menjadi korban.
Tindakan manipulatif ini biasanya dilakukan dengan cara mengidentifikasi diri sebagai korban.
Orang yang melakukan tindakan tersebut mempunyai keyakinan bahwa orang lain yang jadi penyebab atas kesengsaraan yang ia alami.
Selain itu, playing victim juga bisa diartikan sebagai perilaku seseorang yang merasa dirinya sebagai korban untuk membela dirinya agar tidak disalahkan.
Tak jarang, pelaku kerap memutarbalikkan fakta untuk membuat korban sesungguhnya merasa bersalah.
Pada umumnya, orang dengan perilaku ini selalu punya alasan untuk menyalahkan orang lain dan menghindari tanggung jawab yang harus mereka emban.
Hal tersebut membuat pelaku playing victim adalah salah satu orang toxic.
Tanda-Tandanya
Seseorang yang sering melakukan playing victim biasanya mempunyai victim mentality atau mentalitas korban.
Adapun, berikut adalah tanda-tanda seseorang memiliki mentalitas korban.
1. Menghindari Tanggung Jawab
Tanda orang dengan victim mentality pertama adalah selalu menghindari tanggung jawab.
Oleh karena itu, mereka sangat sulit untuk diberi tanggung jawab dan sangat tidak bisa dipercaya.
Sayangnya, jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi tersebut bisa berimbas pada hal-hal penting seperti pekerjaan.
2. Tak Pernah Mencari Solusi atas Permasalahan yang Dihadapi
Tak semua situasi negatif adalah kondisi yang benar-benar tidak bisa kamu kendalikan.
Jika dilihat lebih saksama, setidaknya ada celah untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi.
Sayangnya, orang yang berlagak seperti korban sendiri cenderung menolak untuk dibantu dan lebih mengasihani diri mereka sendiri.
3. Selalu Merasa Lemah
Salah satu tanda orang dengan victim mentality adalah selalu merasa lemah dan tidak punya kekuatan untuk mengubah situasi.
Padahal, mereka sebenarnya memiliki kekuatan untuk bisa keluar dari permasalahan yang sedang mereka alami.
4. Selalu Beranggapan Hal Buruk akan Terjadi pada Diri Sendiri
Orang yang suka playing victim selalu beranggapan bahwa hal buruk akan selalu terjadi pada mereka.
Padahal, kesulitan yang hadir terus menerus umumnya berasal dari hal-hal negatif yang mereka pikirkan.
Apabila dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, kondisi tersebut bisa merusakan ketahanan mental mereka sendiri.
5. Tidak Percaya Diri
Berikutnya, orang dengan victim mentality punya rasa percaya diri yang rendah.
Hal ini biasanya membuat mereka menjadi orang yang jauh lebih buruk karena tidak ingin untuk berkembang atau mengidentifikasi kemampuan baru.
6. Selalu Merasa Disudutkan
Pernah memberi saran kepada seseorang, tetapi orang itu justru merasa terpojok?
Bisa jadi orang yang kamu beri saran tersebut adalah orang dengan victim mentality.
Pasalnya, pelaku playing victim sering kali sulit menerima masukan karena telah memosisikan diri sebagai korban sejak awal.
7. Sering Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Terakhir, seseorang yang punya victim mentality cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain secara negatif.
Mereka melihat bahwa semua masalah yang terjadi di dalam kehidupan mereka adalah kesalahan orang lain dan menghiraukan apa yang seharusnya jadi tanggung jawab mereka.
Penyebab Playing Victim
Sifat playing victim bisa muncul karena beberapa penyebab, baik itu dari dalam dan luar.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Trauma di Masa Lalu
Penyebab pertama adalah adanya trauma di masa lalu.
Ketika beranjak dewasa, victim mentality akan terbentuk karena tidak ada bantuan yang didapatkan.
Orang yang punya trauma masa lalu yang berat menganggap dirinya paling malang dan ingin dikasihani.
2. Tidak Diberi Kepercayaan untuk Bertanggung Jawab
Orang dengan mentalitas korban tidak terbiasa dengan tanggung jawab, entah karena tidak pernah dipercaya atau tidak berani mencoba.
Pada akhirnya, orang tersebut merasa dirinya tidak bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi, termasuk atas kehidupannya sendiri.
3. Tidak Berani Mengambil Risiko
Tanda terakhir adalah tidak berani mengambil risiko.
Ini bisa terjadi karena rasa takut yang muncul dalam pikiran orang yang berperilaku playing victim.
Cara Mengatasinya
Seperti yang disebutkan sebelumnya, sifat berlagak seperti korban muncul karena berbagai faktor.
Namun, pastinya sifat tersebut bukanlah karakter manusia yang dibawa dari lahir.
Jadi, sifat ini bisa dikurangi bahkan dihilangkan.
Setidaknya, ada beberapa yang bisa dilakukan untuk menghilangkan sifat berlagak seperti korban.
1. Berani Ambil Risiko dan Tanggung Jawab
Cara pertama adalah mulai berani bertanggung jawab.
Pasalnya, kita adalah satu-satunya yang bisa mengontrol tindakan kita.
Jika nantinya kita mendapat hasil yang buruk dari apa tanggung jawab yang diemban, itu adalah risiko yang harus dihadapi.
2. Menyayangi Diri Sendiri
Mulai meyayangi diri dan meyakini bahwa diri kita berharga adalah cara yang bisa dilakukan untuk menghilang victim mentality.
Jangan terjebak dalam pikiran bahwa semua orang membenci kita.
Apabila pikiran negatif mulai datang kembali, coba tuliskan dalam jurnal sebagai cara belajar efektif mengenal diri sendiri dan masalah yang dialami.
3. Katakan ‘Tidak’ secara Bijak
Mengiyakan keinginan orang lain terkadang membuat kita merasa tidak punya kesempatan mengenal diri sendiri dan mengetahui apa sebenarnya yang kita butuhkan.
Untuk itu, mulailah belajar untuk memilah mana yang bisa disanggupi dan berani berkata ‘tidak’ pada hal tertentu.
Pasalnya, memprioritaskan diri kita sendiri adalah hal yang lebih penting dibanding merasa tidak enak karena membuat orang lain kecewa.
***
Semoga pembahasan apa itu playing victim di atas dapat bermanfaat bagi Property People, ya!
Pantau terus artikel informatif lainnya hanya di Google News Berita 99.co Indonesia
Sedang mencari hunian impian di kawasan Tapos, Depok?
Alexandria Premiere Cimanggis layak jadi pertimbangan.
Akses situs www.99.co/id dan rumah123.com untuk dapatkan promo menarik, karena kami selalu #AdaBuatKamu.