Berita Berita Properti

Inilah Alasan Kenapa Orang Tionghoa Lebih Senang Tinggal di Ruko daripada Rumah Kontrakan. Bikin Cuan?

2 menit

Rumah toko alias ruko merupakan elemen penting bagi orang-orang Tionghoa dan banyak dari mereka senang menjadi penghuninya. Lantas apa alasan mereka lebih suka tinggal di ruko?

Bangunan ruko yang dikenal sebagai tempat berbisnis, dianggap sebagai tempat yang tepat untuk menjalankan aktivitas komersial bagi masyarakat Tionghoa.

Tak mengherankan kalau banyak ruko dan rukan (rumah kantor) digunakan oleh pedagang Tionghoa untuk tempat berjualan sekaligus sebagai tempat tinggal.

Dosen Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga, Adrian Perkasa, memberikan pandangannya mengenai fenomena ini.

Menurutnya, jenis arsitektur ini dibawa masyarakat Tionghoa dari China Selatan atau tepatnya dari Provinsi Fujian.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan selengkapnya di bawah ini yang dilansir dari laman properti.kompas.com!

Kenapa Orang Tionghoa Lebih Senang Tinggal di Ruko?

1. Tinggal di Ruko Sama seperti di Rumah

warna ruko hoki

sumber: finansialku.com

Secara garis besar, bentuk ruko memiliki fungsi dan penggunaan ruangan yang hampir sama dengan rumah Tionghoa pada umumnya.

Namun menurut Adrian, ada beberapa hal yang membedakan fungsi ruko dengan rumah Tionghoa pada umumnya.

Kawasan ruko biasanya dibangun berderet dan berada tepat di tepi jalan.

Deretan ruko bisa terkonsentrasi dalam satu kawasan dan membentuk blok ataupun linier mengikuti suatu ruas jalan tertentu.

Karena berderet dan diapit dengan ruko tetangganya, jenis bangunan ini hanya memiliki satu fasad yakni pada bagian depan.

Adrian menyebutkan, konstruksi ruko di Indonesia hampir sama seperti di Malaka dan Georgetown.

Ruko biasanya dibangun di atas sebidang tanah dengan ukuran tertentu.

Di beberapa tempat lantai pertama ruko dimundurkan, sedangkan lantai kedua dibangun lebih lebar yang berfungsi sebagai peneduh.

“Denahnya biasanya berbentuk persegi panjang tapi tidak punya gerbang seperti pada rumah,” ujar Adrian kepada Kompas.com, Selasa (29/1/2019).



2. Memiliki Fungsi Ganda

tinggal di ruko

sumber: pexels.com/sl-wong

Berbeda dengan ruko yang sering ditemui saat ini, pola ruang pada bangunan ruko pecinan awal masih memiliki ruang hunian di lantai dasar.

Ruang tamu pada ruko juga berfungsi ganda sebagai toko atau workshop.

Di belakang toko atau tempat berdagang ini terdapat ruang tidur atau ruang istirahat.

Namun ruangan ini tidak menyatu melainkan dirancang dengan sekat berupa lorong.

“Kalau dia punya altar, altar akan diletakkan di antara kamar tidur dan ruang tamu,” tutur Adrian.

Setelah itu beberapa ruangan seperti ruang keluarga, ruang makan, kamar mandi hingga sumur berada di lantai satu.

Adrian menyebutkan, di lantai dua pada pola ruang ruko awal ini hanya berisi kamar tidur.

Oleh sebab itu, ruko pun dianggap memiliki fungsi ganda yang efektif sebagai tempat berdagang dan hunian yang nyaman.

3. Tinggal di Ruko Lebih Hemat

Selain dinilai memiliki fungsi ganda yang efektif, tinggal di ruko juga terbilang hemat.

Pasalnya, pemilik ruko dapat mengawasi langsung barang dagangannya sekaligus mampu mengurangi biaya transportasi karena berada di lokasi yang sama.

Hal itulah yang menjadi alasan orang Tionghoa lebih memilih tinggal di ruko daripada mengontrak rumah.

Tinggal di ruko dapat sekaligus menjadi tempat berdagang dan salah satu investasi properti.

Uang pun dapat disisihkan agar di kemudian hari dapat membeli rumah daripada mengontrak.

***

Demikian penjelasan kenapa orang Tionghoa lebih senang tinggal di ruko daripada mengontrak rumah.

Jangan lupa baca artikel terkini lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari perumahan di Paradise Serpong City?

Temukan hanya di situs properti 99.co/id dan Rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.



Nita Hidayati

Penulis konten
Follow Me:

Related Posts