Berita Berita Properti

Inilah Alasan Mengapa Rumah di Menteng Mahal. Karena Banyak Dibeli Kalangan Tajir?

2 menit

Sejumlah kawasan eksklusif di kawasan Tanah Air dikenal sebagai konsentrasi properti mahal, seperti salah satunya Menteng. Tak heran bila banyak orang memburu rumah di Menteng bukan hanya sebagai hunian tinggal, tapi juga bisa menjadi investasi properti.

Kawasan Menteng memang dikenal menjadi tempat atau rumah bagi para taipan, kalangan tajir, selebritas ternama, atau profesional yang masuk dalam liga CEO Suites.

Sebagai gambaran, rumah di kawasan yang dekat dengan Stasiun MRT sebagai incaran kaum urban, seperti di Blok M, Cipete, Fatmawati, atau Lebak Bulus pun belum bisa mendekati kisaran harga rumah di Menteng.

Perlu diketahui, harga rumah di Menteng berkisar antara Rp60-100 juta per meter persegi.

Sementara di Fatmawati, harga rumah yang ditawarkan hanya berkisar antara Rp20-40 juta per meter persegi.

Rumah di Menteng Masuk Primary Area

rumah artis istri bos produksi

Sumber: youtube.com/Trans TV Official

Melansir dari kompas.com, Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI), Panangian Simanungkalit menjelaskan bahwa sudah menjadi rahasia umum Menteng menjadi kawasan elite dan tempat bagi warga yang memiliki jabatan tinggi.

“Jadi Menteng itu sebenarnya dari dulu adalah daerah elite yang paling awal, sejak zaman penjajahan Belanda,” tambah Panangian kepada kompas.com, Selasa (11/01/2022).

Menjelaskan lebih rinci terkait hal tersebut, Panangian mengatakan, ada tiga pembagian kelas di sektor perumahan, yaitu primary area, secondary area dan thirdary area.



Menurut Panangian, Menteng adalah kawasan primary area sedangkan secondary area ditempati oleh Kebayoran Baru dan Fatmawati ada di kelas thirdary area.

Nah belum lama ini, pembangunan fasilitas transportasi umum dan infrastruktur lainnya, seperti daerah Fatmawati masuk ke kelas secondary area.

Namun, hal itu belum bisa menggantikan popularitas rumah di Menteng.

Harga Rumah di Menteng Akan Selalu Tinggi

rumah di menteng

sumber: 99.co/id

Bahkan diperkirakan sampai kapan pun, harga rumah di daerah Menteng tetap akan menjadi yang paling tinggi di antara yang lain.

Selain itu, target pasar properti di setiap kawasan juga telah terbagi dengan sendirinya sehingga diprediksi tidak akan ada pergeseran kelas perumahan yang mengacu pada lokasi.

“Kecuali terjadi banjir besar atau gempa bumi, tapi itu pun biasanya tidak akan membuat perubahan. Jadi ada kawasan yang menyediakan fasilitas seperti MRT itu hanya menambah demand orang lari ke situ, tapi tidak memberikan efek pada kelas,” tutup Panangian.

***

Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat 99!

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Kamu tertarik tinggal di Serpong Natura City?

Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu sekarang, Sahabat 99!



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts