Berita Ragam

Ini 5 Akibat Revolusi Bumi Terhadap Matahari, Apa Dampaknya bagi Kehidupan?

2 menit

Apakah kamu tahu apa saja akibat revolusi Bumi terhadap Matahari? Kalau belum, simak penjelasan lengkapnya di sini, yuk!

Revolusi Bumi adalah peristiwa pergerakan Bumi mengelilingi Matahari.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), revolusi Bumi adalah peredaran Bumi dan planet-planet lain dalam mengelilingi Matahari.

Perlu kita ketahui bersama, tata surya merupakan kumpulan dari benda-benda langit yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan Matahari sebagai pusatnya.

Revolusi berbeda dengan rotasi, di mana rotasi Bumi diartikan sebagai perderan Bumi pada poros atau sumbunya.

Lantas, apakah akibat revolusi Bumi terhadap Matahari?

Dampak Revolusi Bumi Terhadap Matahari

revolusi bumi

sumber: edarwmax.com

1. Pergantian Musim

Salah satu akibat revolusi Bumi yang dapat kita amati dengan jelas adalah pergantian musim di belahan Bumi utara dan selatan.

Masing-masing belahan Bumi bagian utara dan selatan, memiliki empat musim yang berganti setiap tahunnya, yakni musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.

Daerah-daerah yang memiliki empat musim setiap tahunnya dikenal dengan daerah subtropis.

Di samping itu, belahan Bumi yang dilewati garis khatulistiwa hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau dan musim hujan.

Daerah-daerah yang hanya memiliki dua musim setiap tahunnya dikenal dengan daerah tropis.

Pergantian musim di masing-masing belahan Bumi terjadi berdasarkan tanggal-tanggal tertentu.

Pergantian Musim di Belahan Bumi Utara

  • Musim Semi: 21 Maret – 21 Juni
  • Musim Panas: 21 Juni – 23 September
  • Musim Gugur: 23 September – 22 Desember
  • Musim Dingin: 22 Desember – 21 Maret

Pergantian Musim di Belahan Bumi Selatan

  • Musim Semi: 23 September – 22 Desember
  • Musim Panas: 22 Desember – 21 Maret
  • Musim Gugur: 21 Maret – 22 Juni
  • Musim Dingin: 21 Juni – 23 September

2. Perbedaan Frekuensi Waktu Siang dan Malam

Apakah kamu menyadari jika gejala alam semesta selalu sama setiap tahunnya?

Gejala alam yang terjadi berulang kali setiap tahunnya ini ternyata merupakan akibat revolusi Bumi dan kemiringan sumbu Bumi.

Peristiwa alam tersebut sangat terlihat di Kutub Utara dan Kutub Selatan.

Pada tanggal-tanggal tertentu, Bumi mengalami kondisi berikut ini:



Antara 21 Maret – 23 September

  • Kutub Utara berada di dekat Matahari, sedangkan, sedangkan Kutub Selatan jauh dari Matahari
  • Belahan Bumi utara terpapar sinar matahari lebih lama dibandingkan dengan belahan Bumi selatan
  • Matahari bergeser ke arah utara Bumi
  • Pada tanggal 21 Juni, Kutub Utara berada pada jarak terdekat dengan Matahari. Di tanggal tersebut, pengamat di khatulistiwa melihat Matahari bergeser 23,5 derajat ke arah utara
  • Beberapa daerah dekat Kutub Utara mengalami siang selama 24 jam, sementara beberapa darah dekat Kutub Selatan mengalami malam selama 24 jam

Antara 23 September – 21 Maret

  • Kutub Utara berada di dekat Matahari, sedangkan Kutub Selatan jauh dari Matahari
  • Belahan Bumi selatan mendapatkan sinar matahari lebih lama dibandingkan dengan belahan Bumi utara
  • Matahari bergeser ke arah selatan Bumi
  • Beberapa darah dekat Kutub Utara mengalami waktu malam selama 24 jam, sedangkan beberapa daerah dekat Kutub Selatan mengalami siang selama 24 jam
  • Pada tanggal 22 September, Kutub Selatan berada di posisi paling dekat dengan Matahari. Pada tanggal tersebut, pengamat di khatulistiwa melihat Matahari bergeser 23,5 derajat ke arah selatan

Antara 21 Maret – 23 Desember

  • Jarak Matahari di Kutub Utara dan Kutub Selatan adalah sama
  • Belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya
  • Seluruh permukaan Bumi mengalami waktu siang dan malam sama lamanya
  • Matahari terlihat melintas tepat di atas kepala di daerah khatulistiwa

3. Gerak Semu Tahunan Matahari

Gerak semu tahunan Matahari adalah gerakan Matahari yang seolah-olah bergerak naik ke utara dan turun ke selatan sepanjang tahun—gerakan tersebut merupakan akibat revolusi Bumi.

Gerakan semu tahunan tersebut membuat posisi Matahari berubah-ubah.

Terkadang Matahari berada di Utara, terkadang berada di selatan, Jarang sekali Bumi tepat berada di khatulistiwa.

Matahari dapat terlihat tepat berada di atas garis khatulistiwa sekitar bulan Oktober.

4. Terbentuknya Rasi Bintang

Rasi bintang yang tampak dari Bumi selalu berubah-ubah. Hal ini juga merupakan akibat dari revolusi Bumi.

Perubahan gugusan atau rasi bintang inilah yang kemudian disebut sebagai tanda zodiak.

5. Ditetapkannya Kalender Masehi

Kalender atau penanggalan masehi yang digunakan secara internasional saat ini ternyata ditetapkan berdasarkan revolusi Bumi.

Penanggalan ini pertama kali diterapkan oleh Julius Caesar atau yang dikenal dengan kalender Julian.

***

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.

Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya Griya Reja Residence!



Alya Zulfikar

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Follow Me:

Related Posts