Pemilihan jenis atap rumah merupakan salah satu keputusan penting dalam proses pembangunan atau renovasi rumah. Kira-kira jenis atap apa yang cocok untuk rumah di Indonesia, ya?
Dengan iklim tropis yang cenderung panas dan lembap, pemilihan atap yang tepat akan sangat berpengaruh pada kenyamanan dan ketahanan rumah dalam jangka panjang.
Selain itu, pertimbangan estetika juga penting untuk menciptakan tampilan rumah yang sesuai dengan selera dan konsep desain yang diinginkan.
Di Indonesia, ada banyak jenis atap yang dapat digunakan untuk rumah, mulai dari atap tradisional hingga moderen.
Apa saja jenis atap yang cocok untuk rumah-rumah di Indonesia? Simak jenisnya berikut ini!
Jenis Atap Rumah yang Cocok di Indonesia
1. Jenis Atap Genting Tanah Liat
Genteng atau genting tanah liat adalah salah satu jenis atap yang paling tradisional dan banyak digunakan di Indonesia.
Terbuat dari tanah liat, genteng ini memiliki keunikan tersendiri dari segi estetika maupun fungsionalitas.
Ada beberapa jenis genteng tanah liat yang umum diketahui, yakni genteng mantili, genteng inen, genteng jengki, dan genteng kanopi.
Kelebihan Genteng Tanah Liat
- Isolator panas: Genteng tanah liat memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap panas dan melepaskannya secara perlahan sehingga suhu di dalam ruangan menjadi lebih stabil.
- Ramah lingkungan: Karena terbuat dari bahan alami, genteng tanah liat mudah terurai dan tidak menghasilkan limbah berbahaya.
- Estetika tinggi: Desain dan warna alami genteng tanah liat memberikan tampilan klasik dan elegan pada bangunan.
- Harga terjangkau: Dibandingkan dengan beberapa jenis atap modern, genteng tanah liat umumnya lebih terjangkau.
- Tahan lama: Dengan perawatan yang tepat, genteng tanah liat dapat bertahan hingga puluhan tahun.
Kekurangan Genteng Tanah liat
- Berat: Bobot genteng tanah liat yang cukup berat memerlukan struktur rangka atap yang kuat.
- Mudah pecah: Jika terjatuh dari ketinggian atau terkena benturan keras, genteng tanah liat dapat mudah pecah.
- Proses pemasangan yang lebih rumit: Pemasangan genteng tanah liat membutuhkan keahlian khusus agar tidak terjadi kebocoran.
- Perawatan berkala: Genteng tanah liat perlu dibersihkan secara berkala untuk mencegah lumut dan jamur tumbuh.
2. Atap Bitumen
Atap bitumen atau atap aspal adalah jenis atap yang terbuat dari campuran bitumen (aspal), serat organik (seperti fiberglass atau selulosa), dan ahan tambahan lainnya.
Kombinasi bahan-bahan tersebut menghasilkan atap yang kuat, tahan lama, dan ringan.
Atap ini makin populer di kalangan masyarakat karena tampilannya yang moderen dan tersedia dalam berbagai pilihan warna serta tekstur.
Secara umum, atap bitumen dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan bahan dasarnya, yakni shingles, ondura, dan roll bitumen.
Kelebihan Atap Bitumen
- Tahan cuaca ekstrem: Atap bitumen sangat baik dalam menahan berbagai kondisi cuaca, seperti hujan deras, angin kencang, dan sinar matahari langsung. Selain itu, lapisan bitumen memberikan perlindungan ekstra terhadap air dan kelembapan.
- Ringan dan mudah dipasang: Bobot atap bitumen relatif ringan dibandingkan dengan jenis atap lainnya seperti genteng tanah liat. Hal ini memudahkan proses pemasangan dan mengurangi beban pada struktur bangunan.
- Variasi model dan warna: Tersedia berbagai macam model dan warna atap bitumen sehingga mudah menyesuaikan dengan desain rumah.
- Tahan lumut dan jamur: Permukaan atap bitumen yang halus dan dilapisi bahan khusus membuatnya tahan terhadap pertumbuhan lumut dan jamur.
- Tahan api: Beberapa jenis atap bitumen memiliki tingkat ketahanan api yang baik sehingga memberikan perlindungan tambahan.
Kekurangan Atap Bitumen
- Harga: Secara umum, harga atap bitumen lebih mahal dibandingkan dengan jenis atap lainnya.
- Perawatan: Meskipun tahan lama, atap bitumen tetap memerlukan perawatan berkala untuk menjaga keindahan dan fungsinya.
- Pemasangan: Pemasangan atap bitumen membutuhkan keahlian khusus agar hasil akhir menjadi rapi dan tidak bocor.
3. Atap Seng
Atap seng adalah atap yang material utamanya lembaran seng, sebuah logam yang terkenal akan daya tahannya terhadap cuaca ekstrem.
Hingga saat ini, atap seng masih populer digunakan untuk berbagai jenis bangunan, termasuk rumah.
Atap seng dibagi menjadi dua jenis berdasarkan lapisan pelindungnya, yakni seng lapis aluminium (galvalum) dan seng lapis zinc.
Kelebihan Atap Seng
- Tahan lama: Atap seng memiliki umur pakai yang panjang dan mampu bertahan terhadap berbagai kondisi cuaca, seperti hujan deras, angin kencang, dan sinar matahari langsung.
- Ringan: Bobotnya yang ringan membuat atap seng mudah dipasang dan tidak terlalu membebani struktur bangunan.
- Mudah diperbaiki: Jika terjadi kerusakan pada bagian tertentu, perbaikan atap seng relatif mudah dilakukan.
- Harga terjangkau: Dibandingkan dengan beberapa jenis atap lainnya, harga atap seng cenderung lebih terjangkau.
- Reflektif: Permukaan seng yang mengilap mampu memantulkan sinar matahari sehingga dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk.
Kekurangan Atap Seng
- Bising saat hujan: Suara hujan yang jatuh di atap seng bisa terdengar cukup keras, terutama saat hujan deras.
- Rentan korosi: Meskipun tahan lama, atap seng tetap bisa mengalami korosi jika tidak dilapisi dengan bahan antikarat.
- Pemuaian dan penyusutan: Seng dapat memuai dan menyusut akibat perubahan suhu sehingga perlu diperhatikan dalam proses pemasangan untuk menghindari kebocoran.
- Tampilan kurang estetik: Beberapa orang menganggap tampilan atap seng kurang menarik dibandingkan dengan jenis atap lainnya.
4. Atap Genteng Keramik
Genteng keramik telah jadi pilihan atap rumah favorit sejak zaman dahulu.
Genteng keramik diproduksi melalui proses pembakaran pada suhu tinggi sehingga menghasilkan material yang keras, tahan lama, dan memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca ekstrem.
Jenis genteng yang satu ini merupakan pilihan tepat jika kamu mencari atap yang tahan lama, estetis, dan berkualitas tinggi.
Kelebihan Atap Genteng Keramik
- Tahan lama: Dapat bertahan hingga puluhan tahun dengan perawatan yang tepat.
- Tahan cuaca ekstrem: Baik panas, hujan, maupun angin kencang, genteng keramik mampu menahannya dengan baik.
- Insulasi yang baik: Membantu menjaga suhu ruangan tetap stabil,sehingga dapat menghemat penggunaan pendingin ruangan.
- Estetik: Tampilannya yang klasik dan elegan dapat meningkatkan nilai estetika rumah.
- Ramah lingkungan: Materialnya yang alami tidak menghasilkan bahan kimia berbahaya.
Kekurangan Atap Genteng Keramik
- Harga: Umumnya lebih mahal dibandingkan jenis atap lainnya.
- Bobot: Cukup berat, sehingga membutuhkan konstruksi rangka atap yang kuat.
- Proses pemasangan: Membutuhkan keahlian khusus dan waktu yang lebih lama dibandingkan jenis atap lainnya.
5. Jenis Atap Sirap
Atap sirap adalah atap yang terbuat dari kepingan-kepingan kayu yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk lapisan penutup membentuk lapisan penutup pada bagian atas bangunan.
Atap sirap ini biasanya memiliki bentuk yang khas, ada yang kotak, meruncing, atau membulat pada salah satu sisinya.
Kelebihan Atap Sirap
- Tahan terhadap cuaca ekstrem: Baik panas, dingin, maupun hujan.
- Isolasi suara yang baik: Membantu meredam suara bising dari luar.
- Ramah lingkungan: Terbuat dari bahan alami dan dapat didaur ulang.
- Nilai estetika tinggi: Menambah keindahan dan nilai jual properti.
Kekurangan Atap Sirap
- Harga mahal: Biaya material dan pemasangannya cukup tinggi.
- Perawatan yang intensif: Membutuhkan perawatan berkala untuk menjaga keawetannya, seperti pengecatan ulang dan penggantian sirap yang rusak.
- Kemungkinan diserang rayap: Jika tidak dirawat dengan benar, kayu bisa menjadi sasaran serangan rayap.
- Pemasangan yang rumit: Membutuhkan tenaga ahli yang berpengalaman untuk pemasangannya.
6. Atap Beton
Atap beton makin populer digunakan dalam konstruksi bangunan modern karena menawarkan sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan menarik bagi banyak pemilik rumah.
Atap beton cocok digunakan untuk berbagai jenis bangunan, mulai dari rumah tinggal, gedung perkantora, hingga bangunan industri.
Jenis-jenis atap beton meliputi genteng beton, panel beton, dan atap beton cor.
Kelebihan Atap Beton
- Kekuatan dan daya tahan: Atap beton dikenal sangat kuat dan tahan lama.
- Tahan Api: Beton memiliki sifat tahan api yang sangat baik sehingga dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap rumah dari risiko kebakaran.
- Tahan Cuaca Ekstrem: Atap beton tidak mudah rusak oleh cuaca ekstrem.
- Pilihan Desain yang Fleksibel: Beton dapat dibentuk menjadi berbagai macam desain sehingga memungkinkan kamu menciptakan tampilan atap yang unik dan sesuai dengan gaya arsitektur rumah.
- Perawatan Rendah: Atap beton tidak memerlukan perawatan khusus. Cukup dibersihkan secara berkala untuk menjaga penampilannya.
Kekurangan Atap Beton
- Bobot berat: Bobot beton yang berat memerlukan struktur bangunan yang kuat untuk menopangnya.
- Proses pemasangan yang lebih rumit: Pemasangan atap beton membutuhkan keahlian khusus dan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan jenis atap lainnya.
- Biaya yang lebih tinggi: Harga material beton dan biaya pemasangannya cenderung lebih mahal dibandingkan dengan jenis atap lainnya.
7. Atap Kaca
Atap kaca adalah jenis atap yang terbuat dari bahan kaca, baik itu kaca biasa, kaca tempered, atau jenis kaca khusus lainnya.
Atap kaca ini sering digunakan untuk memberikan pencahayaan alami yang maksimal ke dalam ruangan di bawahnya, menciptakan suasana yang terang dan lapang.
Dalam penggunannya, atap kaca umumnya tidak dijadikan sebagai material utama, sebab hanya diterapkan pada bagian-bagian tertentu saja.
Kelebihan Atap Kaca
- Pencahayaan Alami: Atap kaca memungkinkan sinar matahari masuk secara langsung ke dalam ruangan, mengurangi kebutuhan akan penerangan buatan dan menghemat energi.
- Ventilasi Alami: Beberapa desain atap kaca memungkinkan sirkulasi udara yang baik sehingga ruangan menjadi lebih segar.
- Estetika: Atap kaca memberikan tampilan yang modern dan elegan, serta menciptakan kesan luas pada ruangan.
- Pandangan Langit: Kamu dapat menikmati pemandangan langit dari dalam rumah, baik itu bintang-bintang di malam hari atau awan di siang hari.
Kekurangan Atap Kaca
- Panas: Sinar matahari yang masuk melalui atap kaca dapat menyebabkan ruangan menjadi sangat panas, terutama di siang hari.
- Kebisingan: Hujan atau suara dari luar dapat terdengar lebih jelas melalui atap kaca sehingga perlu pertimbangan tambahan untuk isolasi suara.
- Harga: Biaya pemasangan atap kaca umumnya lebih mahal dibandingkan dengan jenis atap lainnya.
- Perawatan: Atap kaca membutuhkan perawatan khusus untuk menjaga kebersihan dan menghindari kerusakan.
- Keamanan: Meskipun kaca tempered lebih kuat, risiko pecah tetap ada, terutama jika terkena benturan keras.
8. Atap Spandek
Atap spandek adalah jenis atap yang populer digunakan untuk berbagai jenis bangunan, termasuk rumah.
Atap spandek terbuat dari campuran seng, aluminium, dan silikon yang membuatnya ringan, kuat, serta tahan lama.
Karena sifatnya tersebut, spandek banyak dipilih sebagai alternatif pengganti atap genteng tradisional.
Kelebihan Atap Spandek
- Ringan: Membuat proses pemasangan menjadi lebih mudah dan tidak membebani struktur bangunan.
- Kuat: Tahan terhadap berbagai kondisi cuaca, seperti hujan deras, angin kencang, dan sinar matahari langsung.
- Tahan karat: Kandungan seng dan aluminium memberikan perlindungan ekstra terhadap korosi.
- Tahan rayap: Tidak menarik perhatian serangga seperti rayap sehingga lebih awet.
- Instalasi cepat: Proses pemasangannya relatif lebih cepat dibandingkan dengan jenis atap lainnya.
- Variasi warna dan bentuk: Tersedia dalam berbagai pilihan warna dan bentuk gelombang, jadi dapat disesuaikan dengan desain bangunan.
Kekurangan Atap Spandek
- Bising saat hujan: Suara hujan yang jatuh di atap spandek cenderung lebih bising dibandingkan dengan atap genteng.
- Panas: Permukaan spandek yang licin dapat menyerap panas matahari sehingga ruangan di bawahnya bisa terasa lebih panas.
- Kurang estetik: Beberapa orang menganggap tampilan spandek kurang menarik dibandingkan dengan atap genteng yang lebih tradisional.
9. Atap Galvalum
Sesuai namanya, atap galvalum adalah atap yang bahan utamanya galvalum.
Galvalum sendiri merupakan campuran dari baja (galvanis) dan aluminium.
Kombinasi tersebut membuat atap galvalum memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya populer sebagai pilihan atap rumah.
Keunggulan Atap Galvalum
- Tahan korosi: Lapisan aluminium dan seng pada galvalum memberikan perlindungan yang sangat baik terhadap karat sehingga atap dapat bertahan lama meskipun terpapar cuaca ekstrem.
- Ringan: Bobot atap galvalum jauh lebih ringan dibandingkan jenis atap konvensional seperti genteng tanah liat. Hal ini membuat struktur bangunan menjadi lebih ringan dan memudahkan proses pemasangan.
- Kuat dan tahan lama: Material galvalum memiliki kekuatan yang tinggi dan mampu menahan beban yang cukup berat.
- Tahan api: Atap galvalum tidak mudah terbakar sehingga memberikan perlindungan tambahan terhadap risiko kebakaran.
- Mudah diperbaiki: Jika terjadi kerusakan pada bagian tertentu, perbaikan atap galvalum dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
- Estetika modern: Atap galvalum memiliki tampilan yang modern dan minimalis, cocok untuk berbagai desain rumah.
- Harga terjangkau: Dibandingkan dengan beberapa jenis atap lainnya, harga atap galvalum cenderung lebih terjangkau.
Kekurangan Atap Galvalum
- Bising Saat Hujan: Salah satu kekurangan atap galvalum adalah suara bising yang dihasilkan saat hujan deras. Namun, hal ini dapat diatasi dengan menambahkan lapisan isolasi suara.
- Panas: Atap galvalum cenderung menyerap panas matahari sehingga suhu di dalam ruangan bisa menjadi lebih panas. Untuk mengatasinya, kamu bisa menambahkan lapisan isolasi panas atau menggunakan cat atap berwarna terang.
***
Itulah beberapa jenis atap yang cocok untuk hunian di Indonesia.
Baca artikel lainnya di www.99updates.id dan Google News.
Kunjungi www.99.co/id untuk mendapatkan properti impian dengan #SegampangItu!