Usaha sayuran packing merupakan model bisnis baru di sektor agribisnis yang cukup potensial dan berpeluang menghasilkan cuan besar.
Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan masyarakat terhadap sayuran tak pernah berhenti, bahkan boleh jadi terus meningkat.
Sebagai contoh, produksi tomat di Indonesia pada periode 2021—2023 sebagaimana data Badan Pusat Statiksik menunjukkan angka yang stabil.
Pada 2021 produksi tomat mencapai 1.114.399 ton, lalu naik setahun kemudian (1.168.744 ton), dan pada tahun 2023 angkanya berada di 1.143.788 ton.
Hal ini membuktikan bahwa sayuran, mulai dari tomat, buncis, dan lain sebagainya termasuk kebutuhan utama yang produksinya melimpah dan permintaan pun banyak.
Dari situ, muncullah usaha sayuran packing yang mulai banyak digeluti karena menganggap keuntungan yang diperolah menjanjikan.
Apa itu Usaha Sayuran Packing?
Usaha sayuran packing adalah bisnis menjual berbagai jenis sayuran dalam kondisi bersih dan siap masak, lalu dibungkus menggunakan kemasan tertentu sehingga tampak rapi.
Dalam proses pemasarannya, para pelaku bisnis ini biasanya menjual secara online, bisa lewat WhatsApp grup atau e-commerce.
Adapun jenis sayurannya meliputi banyak pilihan, seperti:
- Wortel
- Selada
- Jagung
- Daun bawang
- Buncis
- Kol
- Brokoli
- Bayam
- Kubis
- Kentang
- Paprika
- Terong
- Bawang
- Tomat
- Kacang panjang
Meskipun daftar di atas masih bisa terus bertambah, tetapi setidaknya nama-nama sayuran itulah yang kerap disiapkan untuk dijual.
Nah, bagi kamu yang berniat untuk memulai bisnis sayuran packing, sederet tips berikut ini bisa dipraktikkan, lo.
Tips Memulai Usaha Sayuran Packing
1. Sesuaikan Target Konsumen
Meskipun sayuran termasuk kebutuhan masyarakat, tetapi menyesuaikan target konsumen perlu diperhatikan terutama bagi pebisnis pemula.
Tujukan sayuran packing yang dijual kepada calon konsumen yang memerlukan kepraktisan dan efisiensi.
Biasanya masyarakat perkotaan yang bekerja dari Senin—Jum’at adalah target pasar potensial karena minimnya waktu ke pasar.
Dengan menyesuaikan target konsumen, usaha yang dilakukan bakal lebih tepat sasaran.
2. Cari Supplier dengan Kualitas Sayuran Terjamin
Bisnis sayur packing mengedepankan kepercayaan dan kualitas karena umumnya pembeli tidak dapat melihat secara langsung sayur yang dijual.
Oleh karena itu, cari supplier sayur berkualitas dan sebisa mungkin selalu fresh sehingga mutunya terjaga.
Di sisi lain, pertimbangkan pula harga yang dipatok oleh supplier. Pasalnya, semakin murah sayurannya, untuk yang akan kamu peroleh pun semakin besar.
3. Packing dengan Rapi dan Menarik
Tips usaha sayuran packing yang tak kalah penting adalah perihal pengemasan.
Sebisa mungkin kemas beragam sayuran secara rapi, bahkan jika perlu tata sedemikian rupa agar tampak aesthetic.
Dengan begitu, ketika sayuran sampai di tangan konsumen, sayur yang dijual tetap bersih, higienis, dan aman.
4. Kirim Sayuran dengan Cepat
Kecepatan dalam bisnis sayuran packing adalah kunci. Jangan sampai konsumen menunggu berlarut-larut karena bisa jadi mereka akan memasaknya pada waktu itu juga.
Apalagi, sayuran yang didiamkan terlalu lama berpotensi cepat busuk dan kandungan gizinya bisa berkurang.
5. Metode Pembayaran Beragam
Seiring perkembangan teknologi yang serbacanggih, metode pembayaran untuk usaha online termasuk bisnis sayuran ini harus lebih praktis.
Tawarkan kepada konsumen berbagai metode pembayaran, mulai dari cash, transfer, atau QRIS.
Meski tampak sepele, faktor kemudahan pembayaran akan menjadi pertimbangan konsumen.
Cara Mengemas Sayuran untuk Dijual
Bingung memikirkan cara mengemas sayuran untuk dijual agar tetap fresh sampai ke tangan pembeli?
Jangan khawatir, ada sejumlah langkah yang bisa kamu lakukan.
Tidak perlu alat khusus, cara ini bisa dilakukan secara pribadi dengan mudah.
1. Pilih dan Sortir Sayuran
Pilih sayuran yang segar dan dalam kondisi baik, lalu buang bagian yang rusak atau layu.
Pisahkan sayuran berdasarkan jenis, ukuran, dan tingkat kematangannya agar lebih rapi saat dikemas.
2. Cuci dan Keringkan
Cuci sayuran dengan air bersih atau larutan desinfektan makanan untuk menghilangkan kotoran dan bakteri.
Setelah dicuci, tiriskan dan pastikan sayuran benar-benar kering agar tidak mudah busuk karena lembap.
3. Gunakan Kemasan yang Sesuai
Gunakan plastik berlubang untuk sayuran berdaun agar tidak mudah lembap dan membusuk.
Sayuran seperti kentang dan bawang lebih baik dikemas dalam mesh bag untuk sirkulasi udara.
Sedangkan tomat dan cabai bisa dibungkus dengan styrofoam atau plastik wrap untuk melindunginya dari benturan.
4. Beri Label dengan Informasi yang Jelas
Tambahkan label sesuai nama sayuran, berat atau jumlah dalam kemasannya.
Kalau mau lebih detail, kamu juga bisa menambahkan label berupa tanggal panen atau kedaluwarsanya.
Jika perlu, cantumkan nama dan kontak produsen agar pembeli lebih mudah mengenali produkmu.
5. Simpan di Tempat yang Tepat
Simpan sayuran sesuai kebutuhan, misalnya sayuran berdaun di tempat dingin agar tetap segar.
Sementara, kentang dan bawang cukup disimpan di suhu ruang karena sifatnya tidak mudah rusak.
Hindari paparan sinar matahari langsung agar sayuran tidak layu sebelum sampai ke tangan pembeli.
Modal Awal Bisnis Sayuran Packing
Modal awal bisnis sayuran packing tergolong minim karena kamu tak memerlukan tempat khusus alias penyimpanan sayur bisa di rumah.
Sebagai gambaran, berikut rincian modal yang diperlukan untuk usaha sayuran packing di sekitar rumah.
- Persediaan awal untuk bahan sayuran: Rp3.000.000
- Peralatan packing, stiker, dll: Rp750.000
- Transportasi dan pengiriman: Rp500.000
- Biaya lain-lain: Rp500.000
Total modal awal: Rp4.750.000
Sebagai catatan, angka dan kebutuhan di atas bisa saja berbeda-beda karena sejumlah faktor, termasuk area lokasi, keterjangkauan konsumen, dan lain-lain.
***
Semoga ulasan mengenai usaha sayuran packing ini bermanfaat, ya.
Simak informasi lainnya seputar gaya hidup, pendidikan, hingga finansial di www.99updates.id.
Ikuti pula Google News kami untuk membaca ragam berita terbaru.
Sedang mencari hunian nyaman di kawasan strategis? Temukan #SegampangItu hanya di www.99.co/id!
**Gambar: Youtube/Giear Channel