Berita Berita Properti

Mengenal Struktur Komposit: Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

2 menit

Pernahkah kamu mendengar tentang bangunan-bangunan tinggi yang semakin menjulang tinggi dan kokoh? Di balik keindahan dan kemegahannya, terdapat material inovatif yang menjadi kunci kekuatan konstruksi tersebut, yaitu struktur komposit.

Struktur komposit telah merevolusi industri konstruksi dengan menawarkan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Kombinasi unik antara matriks beton dan penguat serat memberikan sejumlah keunggulan signifikan, seperti peningkatan kekuatan tarik, modulus elastisitas yang tinggi, dan ketahanan terhadap berbagai jenis beban.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam karakteristik mekanik struktur komposit. Yuk, simak informasinya pada uraian di bawah ini.

Mengenal Struktur Komposit

Struktur komposit adalah gabungan dari dua atau lebih bahan yang berbeda jenis.

Bahan tersebut disatukan untuk menghasilkan material baru dengan sifat dan kekuatan yang lebih unggul dibandingkan bahan penyusunnya secara individual.

Bayangkan seperti membuat kue lapis; setiap lapisan memiliki rasa dan tekstur berbeda, tetapi ketika digabungkan, menghasilkan kue yang lebih lezat dan menarik.

Setiap bahan penyusun struktur komposit pun memiliki sifat fisik dan mekanik unik, seperti kekuatan, kekakuan, berat, dan daya tahan terhadap suhu atau bahan kimia.

Dalam menggabungkan bahan-bahan ini dengan cara yang tepat, kita bisa mendapatkan material komposit yang ideal.

Misalnya, kita bisa membuat material yang sangat kuat namun ringan, atau yang tahan terhadap suhu ekstrem.

Adapun salah satu contoh struktur komposit yang umum adalah kombinasi antara beton dan baja.

Beton diketahui sangat kuat menahan tekanan, sedangkan baja sangat kuat menahan tarikan.

Ketika kedua bahan ini digabungkan, kita mendapatkan struktur yang kuat dan tahan lama, seperti pada bangunan bertulang.

Baca Juga: Solusi Mudah Mendapatkan Baja Berkualitas Untuk Kebutuhan Aplikasi Bangunanmu, Cek Stikernya!

Jenis-Jenis Bahan untuk Membuat Baja Komposit

Umumnya, terdapat beragam jenis bahan atau material pembuat baja komposit. Berikut informasinya.

1. Baja Profil

Baja profil, terutama jenis H-beam dan WF, merupakan pilihan utama dalam konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan ekstra.

Kedua jenis baja ini memiliki profil yang dirancang khusus untuk menahan beban berat, baik itu sebagai penopang utama (pilar) maupun elemen horizontal (balok).

Berkat kekuatan tekannya yang tinggi, baja profil mampu menopang struktur bangunan bertingkat atau bangunan dengan bentang yang luas.

2. Besi Tulangan

Struktur baja komposit memang menggunakan besi tulangan, tapi fungsinya berbeda dari tulangan pada struktur beton konvensional.

Tulangan pada struktur komposit berukuran lebih kecil dan berperan sebagai penghubung tambahan antara profil baja dengan beton cor.

Fungsi utamanya adalah untuk memastikan adanya ikatan kuat antara kedua material tersebut sehingga struktur komposit dapat bekerja secara efektif sebagai satu kesatuan.



3. Cor Beton

Lapisan luar struktur komposit ini berperan sebagai tampilan akhir dan dibuat melalui proses pengecoran yang mirip dengan beton.

Proses pengecoran ini membutuhkan cetakan atau bekisting.

Selain tiga material utama penyusun baja komposit, proses konstruksinya juga memerlukan material tambahan seperti bekisting kayu, perancah, dan paku untuk mendukung proses pembangunan.

Kelebihan Baja Komposit

baja komposit

sumber: shutterstock.com

1. Tampilan Elegan dan Kokoh

Berbeda dengan permukaan tiang kolom atau balok baja konvensional yang sering kali tidak rata, penggunaan baja komposit menghasilkan bentuk penampang yang kotak dan teratur.

Hal ini disebabkan oleh proses pengecoran beton yang menutupi seluruh profil baja sehingga tampilan asli profil tersebut tidak lagi terlihat.

Akibatnya, struktur bangunan menjadi tampak lebih elegan dan kokoh dengan desain minimalis yang modern.

2. Hemat dan Fungsional

Baja komposit dirancang dengan prinsip penghematan material tanpa mengompromikan fungsi utamanya.

Caranya adalah dengan menggabungkan berbagai jenis material secara optimal.

Bahkan, baja bekas pun dapat dipertimbangkan sebagai bahan baku, asalkan memenuhi persyaratan teknis yang diperlukan.

Baca Juga: Pentingnya Memilih Merk Baja Ringan SNI dan Bersertifikasi sebagai Jaminan Mutu

Kekurangan Baja Komposit

Meskipun baja komposit menawarkan potensi penghematan biaya material karena bisa memanfaatkan material bekas, tapi proses konstruksinya ternyata lebih kompleks dan mahal.

Hal ini disebabkan oleh beberapa tahapan pengerjaan yang cukup rumit, mulai dari pemasangan baja, penulangan, bekisting, pengecoran, hingga finishing.

Dibutuhkan pula tenaga ahli khusus untuk setiap tahapnya.

Akibatnya, biaya konstruksi dan durasi pengerjaan menjadi lebih panjang.

Meski demikian, kekuatan yang tinggi membuat struktur komposit tetap menjadi pilihan populer.

***

Semoga bermanfaat, Property People.

Baca artikel informatif lainnya di Berita.99.co dan Google News.

Mendapatkan hunian impian kini #segampangitu di www.99.co/id.

Enggak percaya? Yuk, buktikan sekarang juga!



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts