Kuku yang panjang bisa mengganggu aktivitas harian dan rentan kotor. Lantas, bagaimana hukum potong kuku saat puasa? Simak ulasan berikut!
Memotong kuku merupakan salah satu bagian dari sunah fitrah dalam Islam.
Menurut buku Fiqih Bersuci dan Sholat Sesuai Tuntunan Nabi oleh Abu Utsman Kharisman, sunah fitrah adalah perbuatan terhadap anggota tubuh yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. dalam rangka menjaga kesucian dan kebersihan.
Dalam praktiknya, memotong kuku merupakan kebiasaan yang baik untuk menjaga kesehatan seseorang.
Meski demikian, hukum menggunting kuku saat puasa Ramadan merupakan salah satu topik yang sering menjadi pertanyaan.
Lantas, bagaimana hukum potong kuku saat puasa menurut Islam? Simak ulasan berikut.
Hukum Memotong Kuku saat Puasa
Berdasarkan pendapat para ulama, potong kuku tidak membatalkan puasa.
Kegiatan memotong kuku ini merupakan perbuatan yang boleh dilakukan tanpa mengurangi pahala puasa.
Sebab, potong kuku saat puasa bukan merupakan kegiatan yang dilarang seperti memasukkan sesuatu ke rongga (jauf) manusia, seperti mulut, hidung atau telinga.
Oleh karena itu, puasa orang yang memotong kuku tidak membatalkan ibadahnya.
Hal itu juga diperkuat dengan pernyataan ulama dari Lembaga Fatwa Mesir, Syekh Ali Jum’ah Muhammad.
Beliau menyebut bahwa potong kuku bukanlah kegiatan yang mampu membatalkan puasa seseorang.
Tata Cara Potong Kuku Menurut Islam
Menurut situs jatim.nu.or.id, cara potong kuku menurut Islam terbagi menjadi beberapa pendapat ulama.
Meski pada dasarnya, potong kuku adalah salah satu cara menjaga kebersihan dan kesucian seorang muslim.
Terdapat tata cara memotong kuku yang baik menurut Islam, yaitu terdapat pada sabda Nabi Muhammad saw.
“Barang siapa yang memotong kukunya dengan cara tidak berurutan atau secara berlawanan, maka tidak akan mengalami sakit mata. (HR Ibnu Qudaamah).”
Hadist tersebut ditafsirkan berbeda oleh beberapa ulama, di antaranya:
- Imam al-Ghazali berpendapat bahwa memotong kuku dimulai dari jari telunjuk kanan, lalu ke jari tengah kanan, jari manis kanan, jari kelingking kanan.
- Kemudian lanjut ke jari kelingking kiri, jari manis kiri, jari tengah kiri, jari telunjuk kiri, ibu jari kiri dan berakhir di ibu jari kanan.
- Berbeda dengan Imam al-Ghazali, Imam an-Nawawi menafsirkan memotong kuku di mulai dari jari telunjuk kanan, jari tengah kanan, jari manis kanan, jari kelingking kanan, ibu jari kanan.
- Kemudian, baru ke jari kelingking kiri, jari manis kiri, jari tengah kiri, jari telunjuk kiri, dan berakir di ibu jari kiri.
- Adapun pendapat dari ulama lain yang memulai dari tangan kanan. Yakni pada jari kelingking kanan, ke jari tengah kanan, ibu jari kanan, jari manis kanan dan berakhir di jari telunjuk kanan.
- Baru kemudian ke tangan kiri yang dimulai dari ibu jari kiri, ke jari tengah kiri, jari kelingking kiri, jari telunjuk kiri, dan berakhir di jari manis kiri.
Hari Baik Potong Kuku Menurut Islam
Setelah mengetahui hukum potong kuku saat puasa dan tata cara potong menurut Islam, berikut ini adalah hari baik potong kuku.
Dalam Islam, seorang muslim tidak boleh memelihara kuku lebih dari 40 hari.
Hal itu tentu saja berdasarkan hadist dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, “Kami diberi batasan dalam memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketika, mencukur bulu kemaluan, yaitu itu semua tidak dibiarkan lebih dari 40 malam.” (HR. Muslim).
Selain itu, bila kamu ingin memotong kuku sebaiknya lakukan di hari-hari baik, seperti Jumat, Senin, dan Kamis.
وَيُسَنُّ غَسْلُ رُءُوسِ الْأَصَابِعِ بَعْدَ قَصِّ الْأَظْفَارِ لِمَا قِيلَ إنَّ الْحَكَّ بِهِ قَبْلَ الْغُسْلِ يُورِثُ الْبَرَصَ وَالْأَوْلَى فِي قَصِّهَا أَنْ يَكُونَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ الْخَمِيسِ أَوْ الِاثْنَيْنِ
Artinya: “Yang utama memotong kuku dilakukan pada hari Jumat, Kamis atau Senin,” (Lihat Sulaiman Al-Jamal, Hasyiyatul Jamal, Beirut-Dar al-Fikr, juz III, halaman 361).
Kendati demikian, hari baik potong kuku ini tidak serta merta membuat kamu terlarang memotong kuku di luar hari tersebut.
Sebagaimana pernyataan Buya Yahya dalam Channel YouTube-nya Al Bahjah TV.
Adapun harinya (memotong kuku) kalau bisa hari Jumat. Tapi kalau Jumat gak sempat, Ya Allah, ya Sabtu dong!” jelas Buya Yahya.
Manfaat Potong Kuku
Potong kuku merupakan salah satu kegiatan bersih-bersih diri.
Oleh karena itu, memotong kuku rutin bisa memberikan manfaat kesehatan bagi kamu pemiliknya.
Berikut ini sejumlah manfaat potong kuku lainnya yang bisa kamu rasakan, di antaranya:
- Mencegah adanya cedera akibat kuku terlalu panjang.
- Menghindari kuku yang tumbuh ke dalam daging.
- Mengurangi infeksi bakteri yang bisa saja timbul akibat kuku panjang.
FAQ
Apa Saja Sunnah Potong Kuku?
Salah satu sunnah memotong kuku adalah membaca bismillah, memulai dari jari kelingking kaki kanan, jari manis, tengah telunjuk, hingga jempol atau ibu jari.
Urutan Potong kuku?
Tata cara memotong kuku dalam Islam, terdapat sunnah yang mengarahkan kita untuk memulai pemotongan kuku dari tangan kanan.
Kamu bisa memulainya dari jari telunjuk, jari tengah, jari manis, kelingking, dan ibu jari.
Namun sebaliknya, untuk tangan kiri lakukan pemotongan kuku dari jari kelingking sampai ke jempol tangan kiri.
Apakah Boleh Potong Kuku Malam Hari?
Memotong kuku di malam hari kurang dikhawatirkan dapat melukai diri sendiri.
Selain itu, larangan memotong kuku malam hari juga bertujuan untuk mengajarkan etika dan sopan santun kepada anak-anak mereka.
***
Itulah ulasan seputar hukum potong kuku saat puasa menurut Islam.
Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu, ya, Property People.
Dapatkan berita lainnya seputar keagamaan hingga gaya hidup hanya di www.99updates.id atau Google News.
Buat kamu yang sedang mencari properti impian, kunjungi www.99.co/id.
Sebab, cari properti apapun bisa #SegampangItu bersama kami!
**Referensi:
- Kharisman, Abu Utsman. 2021. Fiqh Bersuci dan Sholat Sesuai Tuntunan Nabi. Yogyakarta: Pustaka Hudaya
- Channel YouTube Al Bahjah TV