Cerita pendek bahasa Inggris ini memiliki kisah yang menarik dan bisa kamu jadikan referensi untuk tugas di sekolah. Simak selengkapnya.
Cerita pendek adalah salah satu bentuk karya sastra yang populer di dunia.
Karya sastra ini memiliki ciri khas berupa jumlah halaman yang terbatas, biasanya tidak lebih dari 100 halaman.
Namun, meski memiliki jumlah halaman yang terbatas, cerita pendek tetap mampu menyajikan cerita yang menarik dan menggugah hati pembacanya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerita pendek adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang menceritakan suatu peristiwa atau pengalaman yang dialami seseorang.
Cerita pendek biasanya memiliki plot yang sederhana, namun tetap mampu menghadirkan pesan moral atau pesan-pesan lainnya bagi pembacanya.
Cerita pendek telah menjadi bagian dari dunia sastra Indonesia sejak lama.
Banyak penulis Indonesia yang telah menghasilkan karya-karya cerita pendek yang terkenal, seperti Pramoedya Ananta Toer, Mochtar Lubis, dan Seno Gumira Ajidarma.
Selain itu, cerita pendek juga sering diajarkan di sekolah dasar sebagai salah satu materi pelajaran bahasa Indonesia.
Struktur Cerpen Bahasa Inggris
Struktur cerpen bahasa Inggris umumnya terdiri dari lima elemen utama:
- Exposition (Eksposisi): Bagian ini memperkenalkan latar cerita, karakter utama, dan situasi awal cerita.
- Rising Action (Rangkaian Peristiwa Naik): Pada bagian ini, serangkaian peristiwa yang mengarah ke konflik utama cerita diceritakan.
- Climax (Puncak Cerita): Ini adalah titik tertinggi dalam cerita, di mana konflik mencapai puncaknya dan ketegangan meningkat.
- Falling Action (Rangkaian Peristiwa Turun): Setelah klimaks, ketegangan mulai mereda dan peristiwa-peristiwa mengarah ke penyelesaian cerita.
- Denouement (Penyelesaian): Bagian ini memberikan kesimpulan cerita, menjelaskan apa yang terjadi pada karakter dan situasi setelah konflik.
8 Contoh Cerita Pendek Bahasa Inggris dan Artinya
Berikut ini sejumlah contoh cerita pendek bahasa Inggris dan artinya yang bisa kamu jadikan referensi dan pelajaran.
1. The Lost Key
Berikut ini cerita pendek dalam bahasa inggris dan artinya yang bisa jadi referensi.
Once upon a time, in a small village, there lived a young girl named Lily. Lily was a curious and adventurous girl who loved exploring the woods near her home. One day, while wandering through the forest, she stumbled upon a mysterious key lying on the ground.
Intrigued by the key, Lily decided to find out where it led. She followed the path deeper into the forest until she came across an ancient, hidden door. With a sense of excitement and trepidation, she inserted the key into the lock. To her surprise, the door creaked open.
As Lily stepped through the doorway, she found herself in a magical garden filled with vibrant flowers and talking animals. It was a world she had never imagined. The animals told her that the key was a symbol of curiosity and the courage to explore the unknown.
From that day on, Lily continued to explore and learn, not only about the magical garden but also about the world around her. The lost key had opened not just a door, but a new chapter in Lily’s life, teaching her the importance of curiosity and the courage to embrace the unknown.
Terjemahan:
Suatu hari, di sebuah desa kecil, hidup seorang gadis muda bernama Lily. Lily adalah gadis yang penuh rasa ingin tahu dan petualang yang suka menjelajahi hutan di dekat rumahnya. Suatu hari, saat mengelilingi hutan, dia menemukan sebuah kunci misterius yang tergeletak di tanah.
Terpesona oleh kunci tersebut, Lily memutuskan untuk mencari tahu ke mana kunci itu akan membawanya. Dia mengikuti jalan lebih dalam ke dalam hutan sampai dia menemukan pintu kuno yang tersembunyi. Dengan perasaan gembira dan cemas, dia memasukkan kunci ke dalam kunci. Untuk kejutannya, pintu itu berderit terbuka.
Ketika Lily melangkah melalui pintu, dia menemukan dirinya berada di taman ajaib yang penuh dengan bunga-bunga berwarna dan hewan-hewan yang bisa berbicara. Itu adalah dunia yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Hewan-hewan itu memberitahunya bahwa kunci itu adalah simbol rasa ingin tahu dan keberanian untuk menjelajahi yang tidak diketahui.
Sejak hari itu, Lily terus menjelajahi dan belajar, tidak hanya tentang taman ajaib tetapi juga tentang dunia di sekitarnya. Kunci yang hilang telah membuka bukan hanya sebuah pintu, tetapi babak baru dalam hidup Lily, mengajarkannya pentingnya rasa ingin tahu dan keberanian untuk merangkul yang tidak diketahui.
2. A Summer Adventure
Last summer, the Thompson family decided to embark on an unforgettable vacation. They chose a serene beach town with golden sands and crystal-clear waters for their much-anticipated getaway. The entire family, consisting of Mr. and Mrs. Thompson and their two children, Emily and Jake, eagerly packed their bags.
Upon arriving at the beach, the family was greeted by the soothing sound of waves and the warmth of the sun. They wasted no time and headed straight to the shore, where they built sandcastles, played beach volleyball, and basked in the sun’s gentle rays.
One day, they decided to explore the nearby tropical forest. As they ventured deeper into the lush greenery, they discovered a hidden waterfall. The family spent the day swimming in the cool, refreshing pool beneath the waterfall, surrounded by the beauty of nature.
The evenings were reserved for family dinners at local seafood restaurants, where they indulged in delicious dishes while enjoying the breathtaking sunset over the ocean.
As the vacation came to an end, the Thompsons returned home with hearts full of cherished memories and a renewed appreciation for the simple joys of family and nature.
Terjemahan:
Musim panas lalu, keluarga Thompson memutuskan untuk memulai liburan yang tak terlupakan. Mereka memilih kota pantai yang tenang dengan pasir keemasan dan air sebening kristal untuk liburan yang sangat mereka nanti-nantikan. Seluruh keluarga yang terdiri dari Bapak dan Ibu. Thompson dan kedua anaknya, Emily dan Jake, dengan penuh semangat mengemas tas mereka.
Sesampainya di pantai, keluarga disambut suara ombak yang menyejukkan dan hangatnya sinar matahari. Mereka tidak membuang waktu dan langsung menuju ke pantai, di mana mereka membangun istana pasir, bermain voli pantai, dan berjemur di bawah sinar matahari yang lembut.
Suatu hari, mereka memutuskan untuk menjelajahi hutan tropis terdekat. Saat mereka menjelajah ke dalam hutan, mereka menemukan air terjun tersembunyi. Keluarga tersebut menghabiskan hari itu dengan berenang di kolam sejuk menyegarkan di bawah air terjun, dikelilingi keindahan alam.
Malam hari disediakan untuk makan malam keluarga di restoran makanan laut setempat, di mana mereka menikmati hidangan lezat sambil menikmati matahari terbenam yang menakjubkan di atas lautan.
Saat liburan berakhir, keluarga Thompson kembali ke rumah dengan hati penuh kenangan berharga dan penghargaan baru atas kegembiraan sederhana dalam keluarga dan alam.
3. The Tortoise and the Hare
Once upon a time, there was a tortoise and a hare who were always arguing about who was faster. The hare was always bragging about how fast he could run, and the tortoise was always getting annoyed.
One day, the hare and the tortoise decided to have a race to settle the argument once and for all. They lined up at the starting line, and the race was off.
The hare quickly took the lead, and the tortoise was far behind. The hare was so far ahead that he decided to take a nap under a tree. He thought to himself, “I’m so far ahead that I can take a nap and still win the race.”
The tortoise, meanwhile, kept plodding along, slowly but surely. He never gave up, even though he was far behind.
When the hare woke up, he saw that the tortoise was almost at the finish line. The hare started to run as fast as he could, but it was too late. The tortoise crossed the finish line first, and the hare had lost the race.
The moral of the story is that slow and steady wins the race. If you keep working hard, even if you’re not the fastest, you can still achieve your goals.
Terjemahan:
Pada suatu ketika, ada seekor kura-kura dan seekor kelinci yang selalu berdebat tentang siapa yang lebih cepat. Kelinci selalu membual tentang betapa cepatnya dia berlari, dan kura-kura selalu merasa kesal.
Suatu hari, kelinci dan kura-kura memutuskan untuk berlomba menyelesaikan pertengkaran untuk selamanya. Mereka berbaris di garis start, dan balapan pun dimulai.
Kelinci dengan cepat memimpin, dan kura-kura tertinggal jauh. Kelinci sudah berada jauh di depan sehingga dia memutuskan untuk tidur siang di bawah pohon. Dia berpikir dalam hati, “Saya sudah jauh di depan sehingga saya bisa tidur siang dan tetap memenangkan perlombaan.”
Sementara itu, kura-kura terus berjalan dengan lamban, perlahan tapi pasti. Ia pantang menyerah, meski tertinggal jauh.
Ketika kelinci terbangun, ia melihat kura-kura sudah hampir sampai di garis finis. Kelinci mulai berlari secepat yang dia bisa, tapi sudah terlambat. Kura-kura melewati garis finish terlebih dahulu, dan kelinci kalah dalam perlombaan.
Pesan moral dari cerita ini adalah lambat dan mantap memenangkan perlombaan. Jika Anda terus bekerja keras, meskipun Anda bukan yang tercepat, Anda tetap dapat mencapai tujuan Anda.
4. Paper Plane
The man made a paper airplane for his son.
Can the plane fly? asked his son.
Of course you can, answered the man while folding the paper in his hand.
I want a plane, said his son. I want to play airplanes.
Yes, it will be done soon, said the man with a smile.
“I want to play with airplanes,” said his son again.
The man hurriedly finished his paper airplane.
Well, it’s done, said the man. Come on, now let’s get out of the house.
The man and his son left the house together.
Arriving in the yard, the man threw his plane into the air.
The paper plane glided, flew for a moment, then fell onto the grass.
The child was jumping up and down and shouting, Hooray! The plane is flying! The plane is flying! After that, he took the paper airplane and threw it into the air.
The man smiled, went into the house, left his child to play alone.
While he was in the house, the man saw his father sitting on the living room sofa, making something.
What do you make dad? asked the man.
Building planes, his father said.
Can the plane fly? asked the man.
Of course you can, answered his father while folding the paper.
Terjemahan:
Pesawat kertas
Lelaki itu membuat pesawat kertas untuk anaknya.
Apakah pesawat itu bisa terbang? tanya anaknya.
Tentunya saja bisa, jawab lelaki itu sambil melipat-lipat kertas di tangannya.
Aku ingin pesawat, ujar anaknya. Aku ingin main pesawat.
iya, sebentar lagi jadi, kok, ujar lelaki itu sambil tersenyum.
Aku ingin main pesawat, ujar anaknya lagi.
Lelaku itu buru-buru menyelesaikan pesawat kertasnya.
Nah, sudah jadi, ujar lelaki itu. Ayo, sekarang kita keluar rumah.
Lelaki itu dan anaknya keluar rumah bersama-sama.
Sesampainya di halaman rumah, lelaki itu melompat pesawat kertasnya ke udara.
Pesawat kertas itu meluncur, terbang sebentar, untuk kemudian jatuh ke rumput.
Anaknya melompat-lompat dan berteriak-teriak, Hore! Pesawatnya terbang! Pesawatnya terbang! Setelah itu, dia mengambil pesawat kertas itu dan melemparnya ke udara.
Lelaki itu tersenyum, masuk ke rumah, membiarkan anaknya bermain sendirian.
Ketika berada di dalam rumah, lelaki itu melihat ayah duduk di sofa ruang tamu, membuat sesuatu.
Ayah membuat apa? tanya lelaki itu.
Membuat pesawat, ujar ayahnya.
Apakah pesawat itu bisa terbang? tanya lelaki.
Tentu saja bisa, jawab ayahnya sambil melipat-lipat kertas.
5. Valentyn oleh Olyvia Leonora D
“Congratulations Valentyn, you are accepted in eight universities. You can meet me after this class in the teacher’s room”.
I had a mixed feeling after I heard that. Shocked and happiness were all the feelings I felt that time.
When the bell rang, as soon as possible, I went to the teacher’s room.
Ayu.
Knock Knock
“Excuse me, Ma’am,” I knocked at the door.
“Valentyn, come in, have a sit”, said my teacher, Bu
“Once again, congratulation, Valentyn. It was just like my prediction; you will be accepted in many universities because you are a smart student.
“Thank you very much, Ma’am. I will not be accepted if you did help me learn,” I said happily.
After that, my teacher explained which universities would be good for me to continue my study.
“Oh, I understand, Ma’am. After school, I will ask my parents about this, and perhaps tomorrow I will confirm with you. Thank you, Ma’am”.
At 15.00 p.m., I immediately ran to my house. Yes, my house and school were not too far away. When I arrived, I immediately told my parents about this good news. My happy expression made my parents worried about what I wanted to say. Finally, I explained as clearly as possible what my teacher told me.
My face suddenly changed when I heard my parents’
response.
“No, Valentyn, you cannot take that scholarship,” said my father. “I know it is fully funded, but all the Universities that accept you are far from our house. Your mother and I are afraid of not being able to pay all tour needs in college
later.”
Yes, I come from a poor family. My father was a farmer, and my mother was a scrubber around my village. One of my dreams of being able to go to college was fallen apart.
Sometime later, I officially became an alumnus of my high school. After graduation, I helped my mother in her work. I felt like I should help my family to raise some money, so that I could save that money for college. Even though I have graduated from high school, me and my high school best friend, Kezia, were still in touch. She went to college, while I did not.
We communicated with each other to tell our lives, but Kezia complained almost every day about her campus life.
Terjemahan:
“Selamat Valentyn, kamu diterima di delapan universitas. Kamu bisa menemuiku setelah kelas ini di ruang guru”.
Perasaanku campur aduk setelah mendengarnya. Kaget dan bahagia adalah semua perasaan yang aku rasakan saat itu.
Saat bel berbunyi, secepatnya aku menuju ke ruang guru.
Ayo.
Tok Tok
“Permisi, Bu,” aku mengetuk pintu.
“Valentyn, masuk, silakan duduk,” ajak guruku, Bu
“Sekali lagi selamat ya Valentyn. Sesuai prediksi saya, kamu akan diterima di banyak universitas karena kamu adalah mahasiswa yang pintar.
“Terima kasih banyak, Bu. Saya tidak akan diterima jika Ibu membantu saya belajar,” kata saya dengan gembira.
Setelah itu guru saya menjelaskan universitas mana yang bagus untuk saya melanjutkan studi.
“Oh, saya mengerti, Bu. Sepulang sekolah, saya akan menanyakan hal ini kepada orang tua saya, dan mungkin besok saya akan konfirmasi ke ibu. Terima kasih, Bu.”
Pukul 15.00 saya langsung berlari menuju rumah saya. Ya, jarak rumah dan sekolahku tidak terlalu jauh. Sesampainya di sana, aku langsung memberitahu orang tuaku tentang kabar baik ini. Ekspresi bahagiaku membuat orang tuaku khawatir dengan apa yang ingin aku katakan. Akhirnya saya menjelaskan sejelas-jelasnya apa yang guru saya sampaikan kepada saya.
Wajahku tiba-tiba berubah ketika aku mendengar kata-kata orang tuaku.
tanggapan.
“Tidak Valentin, kamu tidak boleh mengambil beasiswa itu,” kata ayahku. “Aku tahu dananya penuh, tapi semua Universitas yang menerimamu jauh dari rumah kami. Ibumu dan aku takut tidak mampu membiayai semua kebutuhan tur di kampus.
Nanti.”
Ya, saya berasal dari keluarga miskin. Ayah saya adalah seorang petani, dan ibu saya adalah seorang tukang gosok di sekitar desa saya. Salah satu cita-citaku untuk bisa kuliah kandas.
Beberapa waktu kemudian, saya resmi menjadi alumni SMA saya. Setelah lulus, saya membantu ibu saya dalam pekerjaannya. Saya merasa harus membantu keluarga saya untuk mengumpulkan sejumlah uang, sehingga saya dapat menabung uang itu untuk kuliah. Walaupun aku sudah lulus SMA, aku dan sahabat SMAku, Kezia, masih tetap berhubungan. Dia kuliah, sedangkan aku tidak.
Kami saling berkomunikasi untuk menceritakan kehidupan kami, namun Kezia hampir setiap hari mengeluh tentang kehidupan kampusnya.
6. The Helping Hand
7. The Deer and Crocodile
Once upon a time, there was a clever rabbit named Kancil. He lived in a forest with many other animals. One day, Kancil was walking through the forest when he saw a group of crocodiles sunbathing on a riverbank. The crocodiles were very hungry, and they saw Kancil as a delicious meal.
The crocodiles called out to Kancil, “Come closer, Kancil. We won’t hurt you.” Kancil knew that the crocodiles were lying, but he decided to play along. He walked slowly towards the crocodiles, pretending to be afraid.
When Kancil was close enough, the crocodiles lunged at him. But Kancil was too quick for them. He jumped over the crocodiles and landed on the other side of the river.
The crocodiles were very angry. They chased after Kancil, but he was too fast for them. Kancil ran as fast as he could, and he finally escaped from the crocodiles.
The moral of the story is that cleverness can sometimes be more important than strength. If you are clever, you can find a way to escape from any danger.
8. Be Friends
Berikut ini cerita pendek bahasa inggris tentang kehidupan sehari hari yang bisa jadi referensi.
The classroom was so quiet, all attention pointed to an object in front of the class. Again, that girl was scolded by the teacher.
“Isn’t she tired?” someone whispered to her desk mate.
After the teacher ordered her to sit down, she began walking toward her desk, with her head down.
“Belle, come here. Congratulations, you got the highest score again.” The class cheered for the leader who always made their class proud, except the girl who sat in the corner.
“Nylam,” looked up when her name was called by the teacher, “You need to improve your grades if you still want to graduate. Belle, could you please help your friend?”
The leader nodded. Then the bell rang, the boys dispersed to go out of the class, and as usual, the girls would swarm first.
“Wanna go to the canteen? Math makes me hungry!” Said Marey.
“All lessons make you hungry, don’t they?” Anna mocked her.
The leader, who was swarmed by her girlfriends, looked at Nylam, the silent girl in their class.
“You guys go to the cafeteria first, please buy me two milk and sandwiches.”
Orin asked, “Is there any homework you haven’t done?” The leader shook her head, “I’m on a mission.” She whispered.
The girls shrugged their shoulders and rushed to the canteen. That was when the leader came to Nylam.
At first, she just sat in front of the girl who was focused on reading a book. Maybe Nylam hadn’t noticed her.
“Hey, do you need my hand? Perhaps I can explain. “ Belle said.
“Go away, please.”
An expelled from that girl startled her. She didn’t understand.
“You bother me.”
“Ahh OK.” Belle stood up, while her eyes caught her friends back from the canteen. Orin approached her and gave her order.
Terjemahan:
Ruang kelas begitu sunyi, semua perhatian tertuju pada suatu benda di depan kelas. Lagi-lagi gadis itu dimarahi gurunya.
“Apakah dia tidak lelah?” seseorang berbisik kepada teman satu mejanya.
Setelah guru menyuruhnya duduk, dia mulai berjalan menuju mejanya, dengan kepala tertunduk.
“Belle, kemarilah. Selamat, kamu mendapat nilai tertinggi lagi.” Seisi kelas bersorak untuk ketua yang selalu mengharumkan nama kelasnya, kecuali gadis yang duduk di pojok.
“Nylam,” mendongak ketika namanya dipanggil oleh guru, “Kamu perlu meningkatkan nilaimu jika kamu masih ingin lulus. Belle, bisakah kamu membantu temanmu?”
Pemimpin itu mengangguk. Kemudian bel berbunyi, anak laki-laki berpencar untuk keluar kelas, dan seperti biasa, anak perempuan akan berkerumun terlebih dahulu.
“Mau ke kantin? Matematika membuatku lapar!” ucap Marey.
“Semua pelajaran membuatmu lapar, bukan?” Anna mengejeknya.
Sang leader yang dikerumuni oleh teman-temannya memandang ke arah Nylam, gadis pendiam di kelas mereka.
“Kalian ke kantin dulu, tolong belikan aku dua susu dan sandwich.”
Orin bertanya, “Apakah ada pekerjaan rumah yang belum kamu kerjakan?” Pemimpin itu menggelengkan kepalanya, “Saya sedang menjalankan misi.” Dia berbisik.
Gadis-gadis itu mengangkat bahu dan bergegas ke kantin. Saat itulah pemimpin datang ke Nylam.
Awalnya dia hanya duduk di depan gadis yang sedang fokus membaca buku. Mungkin Nylam tidak memperhatikannya.
“Hei, apa kamu butuh tanganku? Mungkin aku bisa menjelaskannya.” Kata Belle.
“Tolong pergi.”
Pengusiran dari gadis itu mengejutkannya. Dia tidak mengerti.
“Kamu menggangguku.”
“Ahh baiklah.” Belle berdiri, sementara matanya menatap teman-temannya yang kembali dari kantin. Orin mendekatinya dan memberi perintah.
***
Nah, itulah kumpulan cerita pendek bahasa Inggris yang bisa dijadikan referensi.
Simak artikel menarik seputar contoh cerpen pendidikan di Berita.99.co.
Tak lupa, baca informasi terbaru dengan mengikuti Google News Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah impian?
Cek berbagai rekomendasi terbaik di www.99.co/id #SegampangItu bersama kami!
**Referensi:
- Aesop dan Piumini, Roberto. 2011. The Tortoise and the Hare. Capstone.
- Damayanti, Astri. 2010. Dongeng Favorit si Kancil. Jakarta: Indria Pustaka.
- Setyowati, Lestari dkk. 2023. Analisis Isi Cerita Pendek Bertema Gender dan Inklusi Sosial. Aqilian Publika.
- Dee, Noor H. 2017. Pesawat Kertas. Minima Press.