Jejak Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia segera menemui perhentian. Ia akan tergantikan dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berada di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Property People, perjalanan Jakarta sebagai ibu kota Indonesia tentu tidak bisa dipandang sebelah mata.
Jakarta telah menorehkan tinta emasnya sendiri sejak zaman kolonial hingga saat ini. Kota yang berada di tepi laut ini menjadi salah satu kota di Indonesia yang banyak menyimpan peristiwa penting.
Mulai dari pusat perdagangan, sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia, geliat politik, kebudayaan, sampai dengan menjadi kota impian bagi para perantau untuk mengubah nasib.
“Peristiwa pentingnya adalah bagaimana gerak laju sejarah Indonesia ada di Jakarta, seperti Pergerakan Nasional atau Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Itu contohnya,” kata sejarawan UIN Yogyakarta Reyhan.
Namun, ada satu kisah yang menjadi sorotan saat ini, yakni kisah Jakarta yang harus menanggalkan statusnya sebagai ibu kota negara.
Tentu banyak pertimbangan dan masalah yang melatarinya hingga memunculkan wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Masalah yang Mengintai Jakarta
Sumber: Shutterstock.com
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Jakarta tengah dihadapkan dengan berbagai masalah yang menggerogotinya.
Jeritan kemacetan tak kunjung usai, polusi yang menyesakkan nafas, hingga ancaman tenggelam pada tahun 2030.
Salah satu masalah Jakarta, yakni ancaman tenggelam pun coba diuraikan oleh peneliti cuaca dan iklim ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Siswanto.
“Ada sejumlah faktor yang membuat ancaman Jakarta terancam tenggelam, antara lain faktor non perubahan iklim dan perubahan iklim,” tutur Siswanto.
Pengambilan air tanah dan tekanan permukaan akibat bangunan tingkat tinggi di dekat pantai bisa menjadi faktornya.
Alhasil, tanah semakin turun. Faktor ini yang berdampak signifikan terhadap ancaman tenggelamnya Kota Jakarta.
Belum lagi, perubahan iklim (global warming) yang ikut memicu banjir ekstrem di sejumlah daerah di Jakarta.
Tentunya potret-potret tersebut tak seharusnya bersemayam di muka ibu kota Indonesia.
Jakarta di Mata Warganya
Sumber: Shutterstock.com
Bertubi-tubi masalah yang dihadapi Jakarta, kota tersebut tetaplah dicintai oleh warganya.
Hal seperti itu terpancar dari perkataan budayawan Betawi Yahya Andi Saputra. Ia memaknai Jakarta layaknya ibu yang mencintai anaknya.
“Maka penghormatan kita kepada Jakarta, sudah semestinya sama dengan penghormatan kepada ibu biologis yang melahirkan kita,” kata pria yang akrab disapa Bang Yahya itu.
Bang Yahya pun tak perlu memusingkan Jakarta yang harus merelakan statusnya sebagai ibu kota Indonesia.
“Jakarta sebagai ibu kota atau tidak ibu kota, rasanya Jakarta akan tetap jadi kota mulia, kota bertuah, kota induk bagi segala kota di Indonesia,” ucap Bang Yahya.
Lebih jauh nasib Jakarta dan perkembangan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur bisa kamu baca di rubrik Laporan Khusus 99 Magazine edisi 07 – Melepas Jakarta Sebagai Ibu Kota Indonesia.
99 Magazine edisi 07 kali ini mengambil judul besar Menyikap Ibu Kota Baru yang berisi rangkaian liputan mendalam redaksi 99 Group mengenai upaya pemerintah mewujudkan IKN Nusantara.
Download 99 Magazine edisi 07 melalui link di bawah ini:
Link download: https://bit.ly/99MagazineEdisi07
***
Semoga informasi di atas berguna, Property People.
Lebih banyak kabar properti tebaru bisa kamu baca di Google News Berita 99.co Indonesia.
Tak lupa, kunjungi www.99.co/id jika kamu sedang cari rumah ideal untuk keluarga.
Dapatkan penawaran terbaik dari 99.co yang membuat jual beli properti #segampangitu.
Tunggu apa lagi?
