Punya banyak kegunaan, ketahui pengertian, proses pembentukan, hingga manfaat batu gamping di sini, yuk!
Ada banyak jenis batuan yang bisa digunakan pada industri rumah, salah satunya adalah batu gamping.
Batu gamping sendiri merupakan batuan sedimen yang sering digunakan pada proses pembangunan rumah, gedung, bahkan infrastruktur.
Batu yang juga dikenal dengan sebutan batu kapur ini memiliki banyak kelebihan sehingga sangat diandalkan untuk digunakan sebagai bahan pembangunan.
Kenali penjelasan lengkap seputar apa itu batu gamping di sini, yuk!
Apa Itu Batu Gamping?
Menurut buku Bahan Bangunan dan Konstruksi karya Tri Mulyono, gamping adalah batu sedimen yang tersusun dari mineral kalsit dan kalsium karbonat (CaCO3).
Di Indonesia, jenis batu ini lebih dikenal sebagai batu kapur, sedangkan di luar negeri disebut sebagai limestone.
Mayoritas, batu kapur merupakan batuan sedimen organik yang terbentuk dari akumulasi cangkang, alga, karang, dan pecahan sisa organisme.
Batu kapur dapat menjadi batuan sedimen kimia yang terbentuk oleh pengendapan kalsium karbonat dari air danau atau air laut.
Secara definisi, batu kapur mengacu pada batuan yang mengandung setidaknya 50 persen kalsium karbonat dalam bentuk mineral kalsit.
Sementara sisanya, batu kapur memiliki kandungan mineral seperti kuarsa, feldspar, mineral lempung, pirit, siderit, dan mineral lainnya.
Ciri-Ciri Batuan Gamping
Batu gamping dapat diketahui dengan sejumlah ciri-ciri, seperti berikut:
- Teksturnya padat dan keras.
- Memiliki warna yang bervariasi, dapat berupa putih susu, abu-abu tua, abu-abu muda, coklat, merah, dan hitam.
- Biasanya ditemukan di dalam gua atau sungai.
- Tampilannya dapat memiliki rongga atau tidak sama sekali.
Pembentukan Batu Gamping pada Lingkungan Laut
Sebagian besar, batu kapur terbentuk di laut dangkal yang memiliki perairan tenang.
Lingkungan tersebut sangat ideal dan organisme dapat dengan bebas membentuk cangkang kalsum karbonat serta skeleton sebagai sumber bahan pembentuk batuan.
Apabila organisme mati, cangkang dan skeleton akan menumpuk membentuk sedimen yang selanjutnya akan terlitifikasi menjadi batu kapur.
Produk sisa organisme dapat berkontribusi untuk pembentukan massa sedimen.
Nah, batu kapur yang terbentuk dari sedimen sisa organisme dikenal sebagai batuan sedimen biologis.
Pembentukan Batu Gamping pada Lingkungan Evaporasi
Batu kapur dapat terbentuk melalui penguapan. Beberapa contohnya yakni stalaktit, stalakmit, dan formasi gua (speleothems).
Pembentukan batuan di sebuah gua berasal dari tetesan air yang merembes dari atas melalui rekehan atau ruang pori yang berasal di langit-langit gua.
Tetesan tersebut kemudian mengalami penguapan.
Ketika air menguap, setiap kalsium karbonat yang dilarutkan dalam air akan tersimpan di langit-langit gua.
Seiring dengan waktu, proses penguapan ini dapat mengakibatkan akumulasi seperti es kalsium karbonat.
Apabila tetesan air jatuh ke lantai dan menguap, depositnya dikenal dengan stalakmit.
Batu kapur yang membentuk formasi gua ini dikenal sebagai “travertine” yang menjadi salah satu batuan sedimen kimia.
Jenis-Jenis Batu Gamping
Batu kapur terdiri dari banyak jenis. Di bawah ini beberapa contoh batu gamping.
- Chalk: Batu gamping yang memiliki tekstur lembut, berwarna putih, atau abu-abu. Jenis batuan ini terbentuk dari cangkang berkapur organisme laut mikroskopis seperti foraminifera.
- Coquina: Batuan bertekstur kasar yang tersusun oleh sisa-sisa cangkang organisme. Biasanya, batuan ini terbentuk pada daerah pantai.
- Fossiliferous Limestone: Jenis batuan yang mengandung banyak fosil. Susunannya terdiri atas cangkang serta fosil dari organisme.
- Lithographic Limestone: Batu kapur padat yang tersusun oleh kalsium karbonat. Karakteristiknya berbentuk bulatan kecil.
- Travertine: Batu kapur yang sering dibentuk di dalam gua dan menghasilkan deposit seperti stalaktit, stalakmit, dan flowstone.
Baca Juga: Mengenal Batu Makadam dan Kegunaannya dalam Bidang Konstruksi
Apa Saja Kegunaan Batu Gamping?
Batu gamping memang dikenal digunakan pada industri konstruksi, tapi manfaat yang dimilikinya tak terbatas pada itu saja.
Namun, jenis batuan ini memiliki manfaat lain antara lain:
- Digunakan sebagai bahan konstruksi. Misalnya, batu kapur dapat dipotong menjadi balok untuk menyusun konstruksi bangunan.
- Dapat digunakan sebagai material utama bangunan karena memiliki sifat yang sangat kokoh.
- Membantu menetralkan tingkat asam pada tanah, misalnya pada kasus lahan gambut.
- Objek wisata, seperti pegunungan karst di Yogyakarta.
***
Semoga artikel ini membantu ya, Property People!
Baca juga ulasan lainnya seputar kabar properti hanya di Berita.99.co dan Google News kami.
Yuk, wujudkan keinginan memiliki rumah impian bersama www.99.co/id dengan mudah karena semuanya #segampangitu!